Lucu sekali, mereka yang membuangnya pasti sangat rugi.

.

.

Sekarang Hyunjin sudah berada di Indomaret,pukul sembilan pagi dengan si bayi di gendongan nya. Karena ada mainan, Hyunjin sengaja membelinya juga agar bayi tidak mudah bosan.

Pulang nya, Hyunjin mengajak bayi nya jalan-jalan di taman, sesekali gelak tawa terdengar keras. Bayi botak itu sedang belajar berjalan, Hyunjin dengan telaten memeganginya agar tidak jatuh meskipun pegal terus membungkuk.

"Yey bayi cape gak?cape ya, pulang yuk keburu panas. Ututu gemesnya bayi botak"

..

"Kalian ini bagaimana, cepat cari anak saya!"

"T-tapi tuan,kami sudah mencari nya kemana-mana. Tetap saja tidak kami temukan tuan"

"Tidak berguna! Biar aku cari sendiri!" Seorang pria berbadan kekar alias seorang ceo besar berjalan gesit memasuki mobilnya. Wajah dingin nan datar tercipta begitu jelas, membuat siapapun yang melihatnya akan segan.

Mata serigala yang tajam layaknya seorang mafia, berpakaian hitam dan bau-bau orang kejam.

Ia berkeliling kota mencari sesuatu yang hilang, yakni seorang bayi laki-laki berusia sepuluh bulan. Meskipun sulit di temukan,ia akan tetap mencari nya sampai dapat.

Bayi itu memang darah dagingnya dengan seorang wanita jalang, yang sekarang menjadi mantan istrinya. Namun sekarang wanita itu menceraikan nya dan membawa si bayi.

Sebagai seorang ayah tentu saja khawatir, istrinya tidak menginginkan anak itu sejak berada di perutnya. Dan benar saja setelah ia cari tahu,anak laki-lakinya di buang jauh oleh wanita itu.

Lebih gilanya adalah tempat sampah.

Sudah beberapa bak sampah yang di jumpai,dia masih saja tidak menemukan tanda-tanda. Namun sedikit titik terang nya adalah beanie si bayi milik nya ada di tempat sampah dekat dengan perkampungan miskin.

Y-ya miskin di mata nya saking kayanya pria ini.

"Awas saja jika anakku tidak ada di sini,ku bakar rumah-rumah di sini" gumamnya

"Bayi ikut kakak kerja ya? Nanti kakak beliin banyak mainan alias susu sama mam buat bayi. Eh itu liat ada mobil bagus,bayi mau naik mobil gak? Kok diem,bayi ngantuk ya? yaudah bobo hm biar nanti gak rewel pas kakak kerja" Hyunjin tidak curiga sedikitpun saat mobil itu semakin dekat, dan berhenti di depan nya.

Seorang pria berpakaian mahal keluar dari sana dengan tatapan yang sulit di artikan, menatapnya seakan-akan ingin membunuh. Hyunjin takut-takut berjalan.

"Kau menculik anak ku? Berani-beraninya kau menculik anak ku! Kemarikan dia!"

"H-hah tidak mau,kau ini siapa?kau yang akan menculiknya,dia adikku! Kau tidak boleh merebutnya!" Sebisa mungkin Hyunjin menahan agar pria itu tidak membawa bayi dalam gendongan nya.

Hyunjin takut jika pria di depannya adalah seorang penculik yang menyamar menjadi ayah nya.

"Hahaha kau tidak tahu diri,dia Bima anakku. Apa aku harus membawa ini ke polisi agar kau di penjara hm?

Atau kau ingin ku bunuh sekarang juga?"

"T-tapi kenapa kau membuangnya di tempat sampah hiks,jika kau ayahnya kenapa kau biarkan itu terjadi. Dia kehujanan hiks"

BOOK•CHANJIN[7]Where stories live. Discover now