Chapter IV

18 3 0
                                    

Sepulang Sekolah seperti biasa Brando dan Awa pulang naik motor milik Brando. Awa tidak suka jika pagi-pagi harus menaiki moge milik Brando. Ia lebih senang jalan kaki.

"Awa, besok gue jemput ya." tawar Brando.

"Gak usah, Brando." tolak Awa.

"Kenapa? Ya gue tau kok rumah lo gak jauh-jauh banget dari Sekolah. Cuma izinin gue buat jemput lo besok."

Awa sempat berpikir, "Yaudah, Brando."

"Yes!" batin Brando.

"Oh iya, jam 3 sore nanti, Brando bisa anter Awa ke Toko Buku?"

"Bisa, mau ngapain?"

"Mau cari buku aja."

"Siap!"

Brando cukup puas hari ini, selain diajar Bu Maya yang cantik nan gemas. Ia juga berhasil membujuk Awa untuk pergi ke Sekolah bersamanya.

"Udah?"

Brando melihat dari spion yang terlihat Awa sudah menduduki jok motornya.

"Cantik, dan akan selalu cantik." Saking terpesonanya melihat Awa, ia tidak sadar bahwa Awa juga melihatnya dari spion.

Wlee... Awa menjulurkan lidahnya dan membuang muka pada Brando.

"Ayo jalan ih."

"Iya-iya, habisnya lo jelek baget keliatannya." gurau Brando.

"Jelek-jelek gini juga pernah di deketin!"

"Iya. Tapi dighosting."

Awa langsung memasang muka masamnya, itu masa lalu yang cukup menyakitkan!

"Maaf, Awa. Gue janji gak bakal ghosting lo kok." Diam. Hanya ada suara angin.

"Duh mampus gue."

"Nanti gue jemput ya."

"Hm."

Takut kena sembur, lebih baik Brando tancap gas mengantar Awa pulang.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

Jam sudah menujukan pukul 14.30, Awa sudah terlihat rapi dengan pakaian simplenya. Ia hanya tinggal menunggu Brando untuk menjeputnya.

Oh iya, soal tadi Awa cuma bercanda kok ngambeknya. Dia paling suka bikin Brando panik.

Tapi, ada satu kalimat yang bikin Awa kepikiran sampai saat ini. "Gue janji gak bakal ghosting lo kok." Maksudnya apa?

Awa menepis jauh-jauh pikirannya itu, toh mereka kan hanya sebatas sahabat. "Brando cuma sahabat, gak mungkin juga suka sama Awa."

Karena gabut yang selalu datang tiba-tiba, dan jam menunjukan sudah pukul 15.07. Awa mencoba iseng untuk chat Brando, biasanya ia suka lupa, malah gak ingat sama sekali!

 Awa mencoba iseng untuk chat Brando, biasanya ia suka lupa, malah gak ingat sama sekali!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dari typingnya aja keliatan biasa aja. Kan harusnya oh iya gue lupa mau anterin lo ke toko buku."

Tak selang beberapa menit lamanya, suara moge milik Brando sudah terdengar. Untungnya bedak Awa gak luntur.

Tok..tok..tok..

"Permisi paket!"

Awa yang sudah turun dari lantai dua, bisa melihat Brando celingak celinguk dari luar.

Pintu Awa dari kaca, jadi orang lain bisa melihat.

Awa membuka pintunya dan terlihat jelas pakaian yang dipakai Brando. Sweater yang jelas, dan topi hitam.

"Brando tumben ganteng."

"Gue ganteng setiap saat."

"Iya oke. Yuk." Awa menarik tangan Brando dan menggandeng tangan besar Brando.

Awa pikir, Brando mempunyai badan yang bisa dibilang untuk umur 20an. Sayangnya, Brando masih umur 17. Awa juga bingung mulai dari kapan ia workout sampai punya badan yang sebagus ini.

"Nih." Brando menyodorkan helm.

"Harus banget pake ya?"

"Nanti rambut lo terbang-terbangan. Kalau kepalanya ikut terbang gimana?"

"Helm fungsinya buat menjaga kepala dari kecelakaan, Brando."

"Itu lo pinter. Pake sekarang."

"Iya siap."

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

Selamat malam Jumat all😺
Awall fullday sekolah, capek si sebenernya. Tapi nanti pas kuliah/kerja pasti lebih capek :(

Kalian ada yg masih SMA? atau mungkin ada yg kuliah/kerja?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ternyata Hanya KamuWhere stories live. Discover now