7. Princess Cassiopeia

71 5 7
                                    

Livadi Land adalah daerah terluar sekaligus terbawah wilayah Satyr. Daerah yang berperan sebagai pusat perdagangan ini sudah dipenuhi oleh demi-human sejak pagi. Keramaian itu didominasi oleh manusia setengah kambing yang kebanyakan dari mereka adalah pedagang.

Kelompok Land boleh memasuki Livadi Land dengan beberapa catatan. Catatan ini diberikan khusus untuk mereka yang berasal dari luar Summerland seperti Fin, Kara, dan Rosaria. Gevanni sebenarnya tidak dikenai catatan, tetapi dia adalah bagian dari kelompok. Konsekuensinya harus mereka jalani bersama.

Pertama, tidak boleh membawa alat transportasi seperti kereta kuda dari luar. Peraturan ini membuat kelompok Land harus berjalan kaki sejak mereka sampai di perbatasan.

Kedua, kunjungan kelompok Land harus diawasi oleh setidaknya satu pemandu. Seorang Satyros yang diamanatkan untuk memandu kelompok Land adalah Silenos. Satyros laki-laki yang badannya kerdil dan hiperaktif. Sifatnya kekanak-kanakan atau dia memang anak-anak, kelompok Land tidak tahu. Biaya Silenos sebagai pemandu ditanggung sendiri oleh kelompok Land. Jika mereka tidak mau membayar pemandu, maka kelompok Land tidak akan diizinkan masuk.

Ketiga, kelompok Land harus membuat laporan apabila ingin menginap di Livadi Land. Laporan ini dibuat tiap 1×24 jam atau mereka akan diusir jika tidak melapor.

"Oi, Silenos. Aku tidak ingin berputar-putar lagi. Bisa bawa kami ke tempat makan atau sejenisnya?" Fin menghentikan langkahnya. Matahari sudah terik, sementara kelompoknya belum menemukan satu pun petunjuk tentang pencuri kodeks.

"Panggil aku, Sil!" ketus Silenos dengan ekspresi kekanak-kanakan yang selalu ia tunjukkan. "Sayangnya, bayaran kalian sudah habis sejak 30 menit lalu. Tambahan biaya sangat diperlukan jika ingin mengutip informasi dariku."

Fin mengernyitkan alis, dia melihat Sil dengan tatapan yang berbeda. "Informasi?" tanya Fin serius.

"Ke-kenapa? Ha-harganya murah, kok," ujar Sil panik. Dia melangkah mundur, mencoba menjauhi Fin yang makin melangkah maju dan mendekatinya.

°°°

"Langsung saja, kami punya 20 koin emas saat ini. 10 kali lipat lebih banyak dari bayaranmu yang harus memandu kami seharian penuh.” Fin menumpahkan 20 koin emas di atas meja makan. 20 koin emas ini adalah pemberian Mr. Papelle untuk uang saku anaknya, siapa sangka bisa berguna. Sil baru saja memandu kelompok Land ke sebuah restoran secara cuma-cuma. Usaha Sil tidak sia-sia. Melihat 20 koin emas berada di hadapannya, ini adalah kesempatan besar bagi Sil.

"Aku harus apa?" tanya Sil dengan ekspresi berbinar.

"Kami akan menanyakan beberapa hal. Setiap pertanyaan yang terjawab akan dikonversi menjadi dua koin emas, setuju?"

"Se-setuju! Tanyakan apa pun padaku!" ucap Sil penuh semangat. Napasnya sampai tidak beraturan akibat semangat yang membara.

Dimulai dari Gevanni. Dia bertanya, "Apakah kau tahu sesuatu soal hilangnya gadis-gadis Satyros yang cantik?"

Mendengar itu, wajah Sil yang awalnya berbinar menjadi pucat seketika. Dia dengan gemetar menjawab, "A-aku tidak bisa menjawab apa pun soal itu. Di-diam adalah emas. Kita tidak tahu apakah dia sedang mengawasi kita atau tidak."

"Tunggu, dia? Dia siapa yang kau maksud?"

"A-aku juga tidak tahu, yang bisa aku beritahukan hanya satu. Siapa pun yang mencari tahu soal hilangnya gadis-gadis Satyros, mereka akan ikut menghilang. Kami akhirnya menganggap kalau ini adalah permintaan tumbal dari leluhur. Aku tidak mau mengatakannya lebih dari ini. Aku tidak mau menghilang." Sil menjaga pandangannya agar tetap menunduk selama dia bicara.

"Baiklah, ganti pertanyaan. Kali ini giliranku." Fin mengambil alih. Gevanni sebenarnya menanyakan hal yang telah direncanakan, tetapi jawaban Silenos yang seperti itu berada di luar dugaan mereka. Fin kemudian bertanya, "Apakah Satyros punya semacam kembang desa atau seseorang yang sangat cantik, sampai diperlakukan secara khusus?"

Werewolf's Secret Library Where stories live. Discover now