02

354 18 0
                                    

Ji Na perlahan membuka mata kala sinar mentari mulai mengusik tidur nya dan memaksanya untuk bangun. Ia sedikit merasakan pening di kepalanya. Karna semalam.

Kedua matanya terbuka sempurna, ia melihat sekeliling yang tidak asing baginya.

"Ahh pasti dia yang membawaku" gumamnya sambil berbalik badan dengan pelan. Takut seseorang yang tengah tidur disampingnya terbangun.

Yoon Jeonghan

Ya pria itu yang semalam membawa Ji Na ke kamar. Ia memutuskan untuk tidur bersama kekasihnya itu. Sudah menjadi Hal biasa untuk mereka tidur bersama semenjak satu tahun lalu. Dan semenjak mereka berpacaran.

Tapi tenang saja. Mereka tidak pernah melakukan hal yang berlebihan. Hanya sewajarnya saja.

Ji Na menatap bare face kekasihnya itu sambil mengusap lembut pipinya. Meskipun tanpa riasan, Jeonghan tetap terlihat tampan dan juga lucu.

"Kenapa kau sangat menyebalkan" gumam Ji Na

Hanya beberapa menit memandangi wajah kekasihnya, ia pun berniat beranjak dari sana. Tapi ada tangan yang menahannya. Ya pria itu sebenarnya sudah bangun ketika Ji Na mengusap lembut pipinya.

"Mau kemana" kata Jeonghan dengan suara serak khas bangun tidur

Kemudian Ji Na mengurunkan niatnya untuk bangun, dan kembali tidur disamping Jeonghan. Mereka berbaring berhadapan.

"Kepalaku pusing. Aku ingin memakan sesuatu"

"Mau makan apa"

"Hmm molla"

"Makan aku saja" gurau Jeonghan

"Tidak mau. Tidak enak" ledek Ji Na

"Apa kau bilang..tidak enak?!"

"Ya... Yaa.... Hentikan!!! Gelii!!! Hahaha!!"

"Ayo bilang sekali lagi!"

Jeonghan menggelitiki perut Ji Na dengan brutal, sehingga membuat wanita itu menggeliat hebat. Sampai-sampai bad cover dan juga bantal jatuh berserakan.

"Yak!!! Yoon Jeonghan!!! Hentikan!! Haha... Aku...aku akan membunuhmu!!" Teriak Ji Na

Pria itu semakin menjadi-jadi ketika mendengar ucapan wanitanya itu.

"Coba saja kalau bisa... Hahaha..."

Dengan kekuatan bulan, Ji Na berusaha untuk melawan dan menjauhkan tangan Jeonghan dari tubuhnya. Dan akhirnya.... Berhasil

Ji Na memelintir tangan Jeonghan kebelakang. Hingga membuat pria itu kesakitan dan berteriak.

"Aaarrggghhh!! Sakit..sakit..lepaskan!!" Rengeknya

"Coba saja kalau bisa... Hahaha" sekarang gantian Ji Na yang mengucapkan itu

"Ji Na..lepas..sakit..aaarrggghhh"

Suara Jeonghan terdengar seperti orang yang benar-benar kesakitan. Dan Ji Na paling tidak bisa mendengarnya. Akhirnya cengkraman itu terlepas.

"Kenapa kau main kasar!" Jeonghan meninggikan nada suaranya

"Kau yang lebih dulu!!" Ji Na juga tak kalah tinggi

"Yang bilang aku tidak enak siapa!!"

"Kau gila ya! Mana mungkin aku memakan manusia!!"

Seisi kamar itu dipenuhi teriakan kedua insan yang sedang beradu mulut. Hingga terdengar sampai luar.

"Uhh apa Noona menginap" Tanya Hoshi yang tengah menikmati sarapannya

The Manager 17 Where stories live. Discover now