III

3 0 0
                                    



Pagi ini cukup ramai sebab meja makan dipenuhi oleh hampir 30 orang yang mengisi perut sebelum beraktivitas, termasuk Eva, Fano, dan Fanya walau hari libur. "Pssttt.." bisik Fanya pelan pada Eva. Tak lama Eva melirik adiknya lalu mengangkat alisnya ingin tahu.

"Study Room habis ini" ucap pelan Fanya. Mereka mengangguk bersamaan dan kejadian tersebut tak luput dari pengawasan papah dan mamah.

"Habis ini kalian mau ngapain ?" tak lama mamah bertanya pada mereka, mendengar kalimat tanya tersebut membuat kembar bergidik untuk sesaat.

"Mau keluar sama kakak, boleh kan mah ?" papah dan mamah menganggukkan kepala setelah mendengar jawaban dari Fanya. Semua interaksi keluarga tersebut juga diperhatikan oleh tamunya sehingga mereka tak sadar apabila ada yang tersenyum kecil melihat adegan tersebut.

"Udah kan ngga ada yang kelupaan" kembar pun serempak menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba ada beberapa orang menghampiri mereka
"Kalian mau keluar ?" Eva pun menganggukkan kepala
"Bisa kalian perkenalan dulu ? Aku dan adikku belum tau siapa kalian" mendengarnya membuat mereka tertegun sebentar lalu mengingat bahwa kemarin baru Taeyong yang berkenalan saja.
"Oh maafkan aku, sebelumnya kenalkan namaku Doyoung" dilanjut sebelahnya sampai selesai

"Aku Ten"

"Hai aku Jaehyun"

"Aku Yuta"

"You can call me Johnny"

"I'm Mark but you can call me with Markie if you want we get close"

"Aku Taeil"

"Naneun Haechan"

"Hi i'm Jungwoo"

"Jadi ada apa sampai kalian kesini ?" setelah Eva bertanya terlihat Ten membisiki pada Jungwoo sesuatu.

"Apa kami boleh menitip sesuatu ?" Doyoung akhirnya membuka suara. Mendengar permintaan tersebut kembar langsung mengiyakan karena mereka akan pergi membawa mobil. Setelah selesai mencatat titipan mereka berpamitan kembali untuk pergi.

Sesampainya di mall mereka langsung menuju toko buku hendak membeli beberapa series book baru dan menambah beberapa ensiklopedia atau referensi untuk menambah jumlah bacaan di study room. Terlihat Fanya bingung dengan dua buah buku di tangannya, menimbang-nimbang mana yang lebih dia inginkan
"Itu yang baru kemarin keluar kan ?" tiba-tiba kakaknya di sebelah kiri menengok buku yang dipegangnya.

"Pilihin dong kak, bingung mau yang Holmes atau Negeri Para Koruptor soalnya kalau diliat-liat bagus semua" kebingungan Fanya membuat Eva juga ikut bingung.

Tak lama Fano menemui mereka menanyakan hal serupa seperti Eva tadi
"Negeri Para Koruptor aja sih soalnya dia bikinnya sesuai point of view dari penulis buat pembaca, biasanya apa yang ditulis itu sebuah fakta atau opini menggiring yang disetujui banyak pihak tapi disembunyikan oleh tingkat atas atau media". Setelah mendengar ucapan Fano akhirnya Fanya membeli buku tersebut dan mereka menuju kasir.

Setelah dari toko buku mereka menuju groceries store membeli snack, barang-barang yang mereka butuhkan dan tidak lupa membelikan barang titipan selepas belanja dan sudah lengkap mereka Fano mengeluh lelah dan merasa lapar.

"Kita ke resto lantai bawah biar keluarnya gampang" ajak Eva pada adik kembarnya. Sampai di resto mereka mulai mencari tempat duduk dan memesan menu, selesai memesan mereka mengecek handphone masing-masing sembari istirahat.

"Kak mereka kok lama banget ya di rumah terus kenapa mereka ngga nginep di hotel ?" tanya Fanya. Eva menjadi heran tumben sekali papahnya memperbolehkan orang luar masuk ke dalam rumah selain keluarga besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New People, New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang