Chapter 10 (End)

221 20 4
                                    

"Sayang, buka pintunya loh."

(Name) masih bergidik ngeri di dalam kamar hotel, ia mengingat semua yg di lakukan ilmuan gila itu.

"Tolong buka pintu ini!!"

"Baik nyonya tp di dalam ada."

"Ada putri ku cepatlah!"

Cekkelek

(Name) mulai panik saat mendengar suara orang membuka kunci pintul. Wanita malang itu berjalan meraba raba menjauh dari pintu kamar.

Tiba tiba .....

"Huppmmmmm!!!"

Seseorang membekapnya dari belakang, terasa ada angin yg berhembus dari luar jendela. (Name) merasa tubuhnya meringan dan seolah sedang terbang.

"Chuuya Kun ?"

(Name) kenal perasaan ini, berdebar dan hangat yg memilikinya hanyalah Chuuya. Pria yg kini tengah menggendong (name) keluar hanya diam tak bersuara.

Hawatir salah memanggil, (name) mulai meraba dan menemukan rambut panjang si jingga, rasa takut sirna begitu saja saat yakin bahwa ini benar benar Chuuya.

"Maafkan aku." Gumam (name) sembari membenamkan wajahnya di dada Chuuya.

DORR....

DORR...

Namun kedamaian segera sirna saat bunyi tembakan berurutan mengarah ke arah Chuuya dan (name). Peluru tak pernah mempan pada Chuuya namun ia tak mau mengambil resiko melukai wanitanya.

"Hey kau serahkan dia pada ku!!" Teriak seseorang dari arah bawah.

"Itu Nana Sensei." Gumam (name), (name) semakin mengeratkan pelukannya pada Chuuya seolah jika dilonggarkan ia akan hilang dari pelukan Chuuya.

"Cih ini semua ulah mu, Dazai brengsek!" Begitu mendarat Chuuya langsung mengumpat nama Dazai.

Wajah konyol dan suara kekanak kanakannya membuat darah Chuuya semakin tinggi.
"Yahahahaha, Chuuya ini adalah strategi pastinya akan ada yg disulitkan."

"Ak ingat, mereka dulu pernah menjadi rekan." Batin (name).

"Nah Ojou Chan, kau baik baik saja kan?" Dazai menggenggam tangan mu dan mengusapnya dengan lembut. "Ahh tangan yg rapuh seperti bunga dandelion."

PLAK

"Aduuuh!!" Dazai mengusap kepalanya yg sakit akibat pukulan. "Chuuya bisakah kau jangan bermain kasar, ak ini kan lemah tdk seperti mu yg jago berkelahi." Rengek Dazai.

"Bisakah kau tdk mengganggu setiap wanita hah!" Geram Chuuya.

"Semua wanita akan ku ganggu." Tawa Dazai.

"Cukup! Cepat serahkan dia padaku."

Fokus kedua orang yg dijuluki Soukoku terpecah, mereka beralih menatap seseorang yg bicara pada mereka.

"HAAA, MEMANGNYA UNTUK APA MEMATUHI MU?!" Teriak Chuuya.

"Chuuya Kun." (Name) memegang lengan Chuuya dan menyembunyikan wajahnya di belakang tubuh si jingga.

"Kemarilah (name)." Rayu Nana.

"Biar ku tebak, kau ingin membunuhnya kan?" Tebak Dazai.

"Benar sekali, semua eksperimen yg gagal harus dimusnahkan agar tdk ada jejak." Jawab Nana sambil tersenyum.

"Ak tdk mau mati!" Teriak (name) dari balik punggung Chuuya.

"Tidak mau?" Nana semakin tertawa. "Lalu kau ingin apa? Buta selamanya ?" Nana semakin bergerak ke depan.

The first and last love | N.Chuuya X ReaderDove le storie prendono vita. Scoprilo ora