"Yaudah, Nanti umi bareng kamu ya."_Ucap Umi

"Iya Umi."_Jawab Akhtar

***

MALAM HARI

Akhtar sudah berganti pakaian, sekarang Akhtar menghampiri Uminya yang berada di ruang tengah.

"Ayo umi."_Ucap Akhtar

"Tunggu Fatimah ikut."_Ucap Fatimah adiknya Akhtar dengan sedikit berlari ke arah mereka

"Ayo nak, Akhtar nanti mampir dulu ke toko buah-buahan ya."_Ucap Umi

"Iya Umi."_Ucap Akhtar

Umi, Akhtar dan Fatimah berjalan keluar dari rumah, Umi mengunci pintu rumah lalu setelah itu mereka memasuki mobil.

Akhtar menjalankan mobilnya menuju toko buah-buahan. Setibanya disana Akhtar mengantar Uminya ke dalam toko lalu setelah memilih-milih dan membayar nya mereka kembali ke dalam mobil lalu berangkat menuju rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Akhtar, Fatimah dan Uminya berjalan menuju ruangan tempat Ira di rawat.

"Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."_Ucap Umi, Akhtar dan Fatimah yang memasuki ruangan tempat Ira di rawat

"Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."_Ucap Nenek dan Ira

Umi Akhtar tersenyum lalu menghampiri mereka, Umi Akhtar mencium tangan Nenek Ira karena usianya lebih tua dari Umi Akhtar. Lalu setelah itu Ira yang mencium tangan Umi Akhtar sambil tersenyum hangat.

Fatimah juga mencium tangan Nenek Ira lalu setelah itu mencium tangan Ira.

"Perkenalan nama saya Anindira, Saya Uminya Akhtar dan ini Anak kedua saya Fatimah adiknya Akhtar."_Ucap Umi sambil tersenyum

"Saya Nenek siti."_Ucap Nenek sambil tersenyum

"Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk menjenguk cucu saya."_Ucap Nenek siti ramah

"Sama-sama ibu. saya meminta maaf karena putra saya, cucu ibu terluka."_Ucap Umi dengan raut wajah sedih

"Tidak ibu, ini murni kecelakaan, musibah tidak ada yang tau."_Ucap Nenek siti

"Meskipun begitu saya sebagai Umi dari Akhtar meminta maaf."_Ucap Umi dengan tulus

"Tidak apa-apa ibu, sudah kami maafkan."_Ucap Nenek siti dengan senyuman

Umi Akhtar melihat ke arah Ira, Ira tersenyum hangat meski wajahnya sangat pucat namun kecantikan nya tidak tertutupi oleh wajah pucatnya itu.

"Nama kamu siapa nak?."_Tanya Umi yang berjalan agar lebih dekat dengan Ira

"Nadine Zahira Putri Bu."_Ucap Ira/Nadin

"Masya Allah Nama yang indah."_Ucap Umi Akhtar

"Umi minta maaf ya, karena Akhtar kamu jadi seperti ini."_Ucap Umi

"Tidak Ibu jangan meminta maaf, ini semua sudah takdir Allah dan ujian buat Ira."_Ucap Ira

"Masya Allah, Semoga Allah cepat mengembalikan kesehatan kepadamu nak."_Ucap Umi

Umi mencium kening Ira cukup lama entah apa yang dibacakan oleh Uminya Akhtar, namun ketika Uminya Akhtar melakukan itu Ira merasa tenang dan mengingat kasih sayang dari ibunya.

Setelah selesai, Umi Akhtar kembali menatap Ira dengan lekat.

"Menikahlah dengan Akhtar nak."_Ucap Umi tiba-tiba

Semua orang yang berada disana terkejut dengan permintaan Umi Akhtar, begitupun dengan Ira.

"Jika ibu merasa bersalah karena keadaan saya, ibu tidak perlu khawatir Akhtar sudah bertanggung jawab. Saya akan cepat pulih kembali, ibu tidak perlu merasa bersalah."_Ucap Ira

"Betul yang dikatakan Cucu saya ibu, jika ibu merasa bersalah karena keadaan cucu saya, ibu tidak perlu khawatir karena beberapa Minggu lagi Ira pasti akan kembali pulih."_Ucap Nenek Ira

"Alasan utama saya meminta kamu menikah dengan putra saya bukan karena itu, meski alasan yang lainnya saya memang merasa bersalah."_Ucap Umi Akhtar

"Umi tidak meminta kamu menjawab nya sekarang nak, kamu boleh memikirkan nya terlebih dahulu."_Ucap Umi lagi

"Dan umi tau kalian baru kenal karena kejadian ini, kenapa tidak mencoba ber ta'aruf?"_Ucap Umi lagi

"Umi akan berbicara dengan Abinya Akhtar nanti "_Ucap Umi lagi

"Baik ibu, Cucu saya akan memikirkan nya terlebih dahulu."_Ucap Nenek siti

"Terimakasih, Apapun jawaban kamu nanti, Umi akan menerimanya."_Ucap Umi tersenyum

"Maaf Umi Akhtar menyela, bolehkah Akhtar berbicara dengan Umi di luar?."_Tanya Akhtar

"Baiklah nak."_Ucap Umi

"Saya permisi dulu nek, Ira... Fatimah kamu tunggu disini ya."_Ucap Umi

"Iyaa Umi."_Ucap Fatimah

Akhtar dan Umi berjalan keluar dari ruangan Ira.

"Akhtar tidak akan menentang keputusan Umi, hanya saja bolehkah Akhtar tahu Alasan Umi?."_Ucap Akhtar

Akhtar selalu menuruti perkataan Abi dan Uminya, Karena Akhtar tau yang mereka lakukan semata-mata hanya ingin yang terbaik untuk anaknya.

"Umi hanya merasa dia orang yang tepat untuk menjadi pendamping Akhtar, boleh kah Umi meminta kepada Akhtar untuk menerima nya?."_Ucap Umi

"Akhtar tidak bisa menentang keputusan Umi, Karena Akhtar tau yang Umi lakukan pasti itu yang terbaik untuk Akhtar."_Ucap Akhtar menatap Uminya

"Terimakasih nak, jika Ira nanti sudah menerima kamu dan kalian menikah tolong ingat pesan Umi. Perlakuan istrimu dengan sebaik mungkin, seperti yang dilakukan Abi kepada Umi, jangan sampai kamu melukainya, jaga dia."_Ucap Umi dengan serius

"Iya Umi, Akhtar akan selalu ingat pesan Umi."_Ucap Akhtar

***

Assalammualaikum Hallo

Gimana cerita di part 3? Seru ga?
Komen yang banyak ya...

Ada pesan? Tulis disini

Jangan lupa jaga kesehatan, jangan bergadang

Jangan lupa juga vote dan komen yang positif

Terimakasih

Sampai jumpa di part selanjutnya

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ❤️


IMAM UNTUK ZAHIRA [ UPDATE ] Where stories live. Discover now