Marah ft. Hongjoong

1K 139 4
                                    

Udah dua hari Hongjoong ada di kamar hotelnya terus soalnya dia butuh istirahat. Setelah kejadian kemarin lusa, Hongjoong mendapat cedera ringan dan disarankan untuk tidak banyak bergerak beberapa hari sampai cederanya sembuh. Sebenarnya Hongjoong bisa aja duduk-duduk di kasur hotelnya berjam-jam, tapi hari ini nggak bisa. Semua orang panik soalnya San tiba-tiba hilang dan semuanya mutusin buat berpencar dan menyisir daerah lantai tempat mereka menginap. Mereka pikir San tidak akan pergi jauh mengingat tubuh si bayi tidak akan mungkin mengerti cara menaiki lift di mana itu satu-satunya jalur untuk turun ke bawah. Tapi mereka udah bertanya sama staff hotel di lantai itu, dan tak satupun melihat San-ie kecil katanya. Akhirnya Hongjoong juga ikut mencari. Penelusuran diperluas, sekarang mereka mencari di beberapa lantai di hotel. Ketika member dan staff menyisir area hotel, Hongjoong dan sang manajer bertanya pada resepsionis, mereka ingin melihat rekaman beberapa jam sebelum San hilang untuk memastikan hipotesa mereka apakah San masih di lantai yang sama tempat mereka menginap atau bayi kucing itu sudah menggunakan lift dan pergi ke lantai lain. Setelah manajer menjelaskan situasinya, kedua orang itu dibawa staff hotel ke ruang monitor CCTV. Mereka memutar dua rekaman, satu rekaman CCTV di lorong tempat mereka menginap, dan satu lagi di lobi hotel.

Dugaan mereka benar, San menaiki lift untuk pergi ke lantai lain. Sang bayi terekam merangkak dan memasuki lift yang tengah padat tanpa ada satupun orang dewasa di dalam lift yang menyadarinya. Lalu mereka juga memutar rekaman di lobi hotel, dan benar aja, di sana terekam San kecil merangkak keluar dari lift dan bergerak ke arah pintu keluar.

"San nggak mungkin jauh dari sini. Dia masih kecil, hyung," ujar Hongjoong.

"Aku tau. Tapi ini udah malam, Hongjoong. Kita cari San-ie lagi besok, sekarang waktunya istirahat."

"Emang kalo besok San-ie masih ada di sekitar sini? Gimana kalo ada yang nyulik dia? Gimana dia tidur malam ini?"

"Hongjoong, ini negeri orang, kita cuma bisa nunggu sampe besok. Punggungmu juga belum sembuh 'kan?"

Hongjoong menghela nafas kasar dan langsung membalik tubuhnya, enggan menghadap sang manajer.

Sementara itu member ATEEZ berkumpul di kamar Wooyoung untuk membicarakan kehilangan San-ie.

"Dia .... bisa marah nggak ya?" Gumam Jongho.

"Bayi ngerti cara marah?"

"San-ie aja gak sadar kita marah sama dia, apalagi dia balik marah sama kita. Dia mungkin nggak tau kalo tindakan dia dua hari lalu itu keterlaluan, tapi kita tetep marah sama dia," ketus Yunho.

Member lain jadi ingat perlakuan mereka dua hari ini ke San-ie. Emang mereka nggak marah-marah tapi mereka cuekin si bayi, selalu bertingkah bodo amat sama kehadiran sang hybrid. Cuma Seonghwa dan Yunho yang selalu merhatiin San-ie kecil, sayangnya kemaren mereka kecolongan dan nggak sadar kalau San pergi tanpa pengawasan mereka.

Belum reda ketegangan yang ada, tiba-tiba Seonghwa masuk dan berseru, "Hongjoong nggak ada di kamarnya."

Yang berarti Hongjoong keluar sendirian malam-malam tanpa satu orangpun tau. Keadaan seketika ricuh. Apalagi kembali mengingat sang Kapten belum benar-benar sehat dan mereka ada di negeri orang.

"Fuck! Gue bakal nyari mereka sekarang," ujar Wooyoung yang langsung mengambil jaket dan maskernya.

Gerakan Wooyoung langsung diikuti oleh member lainnya. Wooyoung benar, mereka tidak bisa menunggu hingga esok untuk mencari San dan Hongjoong.

-oOo-

Sementara bayi yang lagi jadi pembicaraan malah duduk di trotoar jalan, memperhatikan kendaraan yang lewat. Tak ada satupun orang dewasa yang menyadari kehadirannya. Dia terus memperhatikan jalan raya hingga bunyi sirine ambulans menarik perhatiannya, bayi kucing itu merangkak, hendak mengejar ambulans yang melaju kencang tanpa memedulikan kendaraan yang lewat. Beruntung salah seorang polisi yang berjaga dengan sigap menolong San sebelum benar-benar mencapai jalan raya. Sedangkan sang bayi yang melihat mobil yang dicarinya semakin menjauh langsung memberontak.

"JOONG! JOONG!" Panggil San berkali-kali.

"Huh? Joong? Apa itu Joong?"

San menunjuk jalan raya. "Wu! Wu!" Dirinya mencoba memeragakan suara sirine ambulan. "Joong ntu," (Hongjoong disitu) katanya.

Sang polisi kebingungan, tak mengerti ucapan San sama sekai.

Seorang anak kecil yang berada di sana langsung menghampiri San dan polisi tadi. "Dia bilang Joong ada di ambulans," ujarnya menerjemahkan ucapan San kecil.

"Joong siapa?"

Anak kecil tadi menggeleng kepalanya, tanda tak tahu.

"AKU!"

Teriakan itu sontak mengundang perhatian orang sekitar tapi Hongjoong mengabaikannya. Fokusnya hanya pada San. Dia menghampiri bayi kucing itu yang juga kegirangan melihat kehadirannya. Hongjoong buru-buru menurunkan maskernya ketika mendapati tatapan tajam dari sang polisi.

"Aku Kim Hongjoong. Dia anak temanku dan aku sedang menjaganya," jelas Hongjoong tapi polisi itu masih belum mau menyerahkan San-ie kecil pada sang kapten.

Anak kecil tadi menarik seragam polisi itu sambil berujar, "Iya. Orang itu yang bayi itu cari."

Sang polisi menatap bayi di gendongannya yang berontak dari tadi dan selalu mengulurkan tangannya.

"Bisa tunjukkan tanda pengenalmu, Tuan?"

Hongjoong buru-buru mengambil dompetnya dan menyerahkan paspor pada sang polisi.

"Bisa kau hubungi temanmu itu?"

"Oh, aku nggak membawa ponsel."

Polisi itu menganggukkan kepalanya dan baru mau menyerahkan San-ie pada Hongjoong meskipun masih dengan tatapan setengah percaya. Sang bayi langsung kegirangan setelah berada di tangan Hongjoong. Dia tidak berhenti memanggil-manggil nama Hongjoong disertai senyum di wajahnya. Bahasa tubuhnya seolah mengatakan kelegaannya karena bisa menemukan sang kapten yang dia cari semenjak dua hari lalu.

Benar. Selama dua hari Hongjoong berada di kamar hotelnya, si bayi belum pernah mengunjungi Hongjoong. Terakhir kali dia melihat Hongjoong ketika kecelakaan di venue dua hari lalu dan melihat tubuh sang kapten dimasukan ke sebuah benda dengan bunyi yang aneh. Makanya San selalu mencari-cari kesempatan untuk melihat benda aneh itu dan berharap ada Joong-nya di dalam sana.

Hongjoong dan San kembali ke hotel. Di lobi mereka udah disambut sama tatapan khawatir dan tangisan ketujuh member ATEEZ. Iya, mereka semua menangis, bahkan Seonghwa yang paling dewasa pun ikut menangis.

"Joong, yung anis?" (Joong, Hyung nangis?)

Suara khas bayi San spontan menarik perhatian member dan manajer ATEEZ. Mereka langsung menghampiri sang kapten dan bayi hybrid dalam gendongannya. Tapi kurang dari satu meter, Hongjoong langsung berseru, "Yang ngedeket manajer hyung aja. Sisanya diem di situ."

Manajer mendekat, mengambil alih San kecil dari gendongan Hongjoong. Si bayi yang dari tadi senyum-senyum langsung melunturkan senyumnya.

Ah, San-ie nggak suka perasaan ini :( Rasanya nggak nyaman :(

Sepertinya si hybrid juga menyadari aura kemarahan Hongjoong. Kapten ATEEZ itu berujar, "Kalian semua ikut aku." Tatapan matanya berubah lembut ketika menghadap manajer. "Hyung, aku titip San-ie bentar ya," pintanya.

Manajer mengangguk. "Jangan terlalu kasar, Joong."

Hongjoong tersenyum tipis. Matanya beralih ke membernya. Wajahnya berubah datar seraya menjawab, "Nggak janji."

TBC

[✓] Little Kitten Where stories live. Discover now