23. Asa di Ujung Petaka (Tamat)

992 20 3
                                    

Chapter sebelumnya telah ditarik.

Baca selengkapnya di versi ebooknya.

HEPI reading.

❤️🌸❤️🌸❤️🌸❤️
.
.

Dia benar-benar hamil.

Jum syok mengetahui kenyataan ini.  Lebih syok lagi menyadari bahwa dia tak tahu siapa ayah kandung anaknya.  Begitu banyak lelaki yang menggagahinya, siapa yang telah menyumbangkan bibitnya di rahim Jum?

Jum menyurai rambutnya dengan kasar.  Dia tak sanggup menghadapi tekanan yang dialaminya jika orang tahu bahwa dia hamil diluar nikah.  Mereka akan tahu dia perempuan nakal.  Mereka akan mengecapnya sebagai perempuan gatal yang suka dibelai kaum lelaki.  Jum tak tahan menghadapi tudingan itu.

“Ya Allah, mungkin ini hukuman yang Kau berikan pada perempuan rendahan ini.  Tapi semua terasa sangat berat, saya ndak sanggup,” keluh Jum.

Dia telah kehilangan harapan dan asa.  Jum merasa hidupnya tak berarti.  Terlebih, dia tak memiliki keyakinan bisa membesarkan anaknya dengan baik.  Jum putus asa.  Dia merasa tak memiliki jalan keluar kecuali ....

Jum mengambil seutas tali dan menyampirkannya ke atas, ke palang melintang dekat atap rumahnya.  Dia mendongak keatas dengan tatapan sendu, lantas memastikan tali itu kuat dengan menariknya.

BRAK!

Mata Jum membelalak ketika ada yang mendobrak pintu rumahnya dari luar. 

“Den Juno ....”

Juno yang sempat terhuyung segera menyeimbangkan diri.   Dia terlihat panik, dengan tatapan menggelepar tertuju pada Jum.

“Jangan lakukan itu!  Semua bisa kita atasi.  Jum, hamil bukan berarti dunia telah berakhir.  Anak dalam kandunganmu ... dia tak berdosa.  Jangan menghakiminya karena kesalahan kita!” teriak Juno histeris.

Jum ternganga mendengarnya.  Dia menunjuk Juno dan tali yang dipegangnya.

“Den Juno mengira saya ....”

“Bunuh diri itu haram, Jum!  Jangan lakukan.  Saya akan bertanggung-jawab padamu.  Bayi itu tak bisa dilahirkan tanpa bapak.”

“Saya ndak berniat bunuh diri, Den.  Saya memasang tali ini untuk menjemur ikan.  Saya berniat memulai usaha ikan asin,” jelas Jum polos, lantas keningnya berkerut begitu menyadari sesuatu.  “Tunggu, bagaimana Den Juno tahu kalau saya hamil?”

   “Saya mencari tahu melalui bidan yang memeriksamu.  Itu bukan poinnya Jum.  Yang penting, bagaimana mengatasinya.  Anak itu butuh status.”

Perkataan Juno menyentuh Jum.  Sesaat Jum terlarut dalam kebaikan yang ditunjukkan Juno.  Dia sempat memimpikan berada di sisi Juno, bersama anaknya.  Namun bayangan itu hancur ketika teringat bagaimana Juno menyakitinya di masa lalu.

“Saya akan mengatasinya sendiri, Den.  Walau susah saya ndak akan menyusahkan Den Juno,” putus Jum.

.
.

Apakah Jum akan menerima Juno?
Jawaban ini hanya diketahui dari versi ebooknya.

Hehehe.

Monggo yang penasaran.  Link ebook ada di profilku .

Sampai bertemu di cerita lainnya.
Thanks sudah setia mengikuti cerita ini hingga akhir.

🙏🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

43. JUM (21+) / TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang