Perpisahan Dengan Bang Rian

1.1K 28 1
                                    

#KISAH_CINTAKU_BERSAMA_BANG_RIAN_SANG_KULI_BANGUNAN

#PART_6 [ENDING]

Malam ini aku pasrahkan segalanya, apa yang aku miliki cinta dan kasih sayang ini sepenuhnya untuk Bang Rian.

"Apa boleh aku melakukan sesuatu yang sering Abang lakukan sama aku?"

"Boleh, Dek. Apapun itu, Abang menerima."

"Aku ingin menjamahi seluruh badanmu,Bang!"

Bang Rian tersenyum tipis seketika, ia tidak bicara, hanya mengisyaratkan  sesuatu sebagai tanda menyetujui.
Aku mendekatinya yang tengah terbaring begitu gagah. Seorang pria perkasa yang memiliki hati lembut dan penyayang.
Perlahan aku mengecup bibirnya, melumatnya dengan pasti. Tekanan bibir Bang Rian cukup kuat dengan sentuhan aroma rokok yang khas membuat nafsu ini mulai meninggi.
Aku beralih sedih kebawah, ke bulu yang tumbuh lebat di dagunya. Sensasi yang timbul saat saat melumat geli dengan tekanannya yang terasa runcing. Aku terus bergerilya menjelajahi tubuhnya, menjilati inci demi inci. Bang Rian tidak sedikitpun bergeming, ia membiarkan diriku melakukan hal yang baru kali pertama ini kulakukan.

"Dekk!!! Ucapnya lirih. Aku tahu itu adalah kalimat dia sedang merasakan nikmat servis-ku.

Sejenak aku menghentikan aktivitas, memberi waktu bagi Bang Rian untuk bicara.

"Hisap aja sekalian,Dek?" Katanya.

Tanpa aba-aba, aku jilat batang Bang Rian yang sedang tegak sempurna itu. Dimulai dari pangakalnya sampai ke ujung. Aku memainkan lidah dibagian kepalanya, kemudian membenamkannya perlahan kedalam mulut. Rasanya hangat dengan sedikit  rasa asin  keringat yang keluar dari pori-pori kulit batangnya.

"Arrgghhh, Dekkkk!!!! Desahnya cukup kuat. Helaan nafas Bang Rian turun naik merasai sensasi hisapan liarku.

Aku mempercepat ritme, memasukkan dan mengeluarkannya secara beraturan.

"Arggggg Dekkkk!!!! Iisap  terus sayang!!!"

Lima belas menit berlalu, Bang Rian memintaku untuk menyudahi

"Cukup, Dek! Nanti malah keluar.

Setelah mengucapkan kalimat itu, dia menarikku, dan langsung menindih. Dengan agresif dan liar Bang Rian menciumi leher, dada dan menghisap puting.

"Abang Udah gak kuat,Dek!" Ucapnya.

Aku hanya diam, berbaring seperti tidak berdaya sehabis mendapat perlakuan agresifnya.
Bang Rian bangkit. Entah sudah dipersiapkan sebelumnya atau tidak, dia membuka tas ransel kecilnya mengeluarkan alat pengaman dan pelumas. Bang Rian melumasi batangnya. Sesaat kemudian ia mendekatiku.

Aku membuka kaki lebar-lebar.

"Abang masukkin sekarang ya!" Katanya meminta Izin.

Perlahan namun pasti, dia membenamkan batangnya mendorongnya masuk kedalam. Aku dapet merasakan pergerakan daging elastis yang berurat itu menerobos menembus masuk. Sensasi yang ditimbulkan membuatku terpejam menikmati rasa nikmat bercampur dengan sedikit rasa perih.

Arkkhhh, Abang!!!! Enak banget."

Kali ini tidak ada sedikitpun kata yang keluar dari mulut Bang Rian, dia seperti tidak rela sedikitpun berlalu tanpa merasakan kenikmatan.

"Bangggg!!!!!" Erangku merasakan sensasi tusukkan demi tusukkan.

Semakin lama tusukkan Bang Rian semakin ganas.

"Dekkk!!!" Argggghhhh desahnya.

"Bang!!!!" Abang!

Setelah beberapa lama, aku merasakan sesuatu yang menyembur hangat didalam sana. Sesaat Bang Rian membiarkannya bersarang, seakan tak ingin air kentalnya itu tumpah di lain tempat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KISAH CINTAKU BERSAMA BANG RIAN SANG KULI BANGUNANWhere stories live. Discover now