AH! LOVE | Mark

1.1K 47 8
                                    

Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winter

Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark

***

Hujan turun tepat setelah bel pulang sekolah berbunyi. Beberapa murid banyak yang langsung memilih segera pulang karena telah dijemput. Tapi bagi mereka yang pulang sendiri, mereka lebih memilih untuk duduk di kelas dari pada menerobos hujan. Speaker sekolah pun sempat berbunyi untuk meminta para murid yang belum dijemput untuk berada di kelas karena hujan deras dan beberapa petir terus menyambar sedari tadi.

Winter meringis kesal sembari merapatkan mantel cokelatnya. Sangat membenci situasi ini.

Winter sangat menyukai hujan. Menurutnya udara ketika hujan itu sangat menenangkan. Tetapi ia sangat membenci, jika hujan datang dengan gerombolannya yang menakutkan, yakni petir dan kilat. Winter membenci bagaimana cahaya menakutkan itu datang tiba-tiba diiringi dengan gemuruh yang memekakkan telinga. Sangat menakutkan.

Jika hujan dan sekawanannya datang, maka Winter akan memilih tidur dan menyembunyikan dirinya dalam selimut. Menutup jendela kamarnya rapat-rapat dan merapalkan do’a agar hujan cepat reda. Dan sekarang, terjebak hujan dengan petir dan juga kilat di sekolah adalah hal menakutkan yang tidak pernah ia bayangkan sekalipun.

Walaupun korden sudah tertutup dengan rapat, tetapi tetap saja keberadaannya tidak bisa menghalau cahaya kilat dan gemuruh petir yang menakutkan. Membuat Winter hanya bisa terdiam di bangkunya sambil sesekali memejamkan mata agar tidak melihat cahaya kilat tersebut.

“Ya! Ya! Ya! Bagaimana kalau kita menonton film hantu saja? Dingin dingin seperti ini dan kondisi luar yang gelap seperti ini sangat mendukung! Bagaimana teman-teman?” seru Beomgyu salah satu teman sekelasnya yang juga belum pulang. Ia mengeluarkan beberapa kaset film hantu dari dalam lokernya.

Winter mendengus geram. Bisa-bisanya dia masih memikirkan untuk menonton film. Sementara dirinya dari tadi sudah menahan agar tidak menangis karena bunyi-bunyi petir yang menakutkan. Dan sekarang mereka justru ingin menonton film hantu? Oh, yang benar saja.

Karina yang telah pulang lebih dulu membuatnya tidak ada teman untuk mengobrol dan mengalihkan perhatiannya dari gemuruh petir yang terdengar. Sebenarnya memang tidak banyak yang memilih bertahan di kelas. Mereka yang sudah pasti dijemput menggunakan mobil pasti sudah berada di rumah.

Pretty Psycho. | Winter KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang