We Could Love | Jake

1.4K 47 7
                                    

Winter Kim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Winter Kim

Winter Kim

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jake Shim

***

“Ya! Jake, cepat bangun!” seru Kim Winter dengan suaranya yang sangat keras saat dirinya membuka pintu kamar Jake Shim dengan sekali hentakan.

Gadis kecil mungil berparas cantik itu berdecak sebal ketika dilihatnya laki-laki yang dia panggil masih bergelut manja dengan selimut serta bantalnya. Ia bahkan tidak menghiraukan teriakannya yang melebihi suara alarm.

Winter masuk ke dalam kamar Jake yang berantakan.

“Aish, anak ini,” gumam Winter kesal.

Sambil menyibakkan rambutnya yang panjang dan sedikit bergelombang, Winter melangkahkan kakinya dan membuka gorden jendela kamar Jake. Cahaya matahari yang menyilaukan menghiasi kamarnya dan laki-laki itu tetap bergeming di atas tempat tidurnya.

“Ya, Shim Jaeyun!” seru Winter. Ia menggoncang-goncangkan seluruh tubuh Jake yang tertutup selimut. “Apa kau tidak tahu sekarang pukul berapa?! YA!”

Mendengar lengkingan suara berisik, Jake menghempaskan selimut dari wajahnya. “Kalau noona ingin tidur denganku, silahkan. Aku memang selalu mengosongkan sisi kanan tempat tidurku untukmu.”

“Bicara apa kau?” tanya Winter seraya memukul kepala Jake, menyebabkan laki-laki itu meringis kesakitan dan akhirnya ia membuka kelopak matanya dengan berat.

“Astaga, apa yang noona lakukan pagi-pagi di sini? Mengganggu tidurku saja!” Jake bangkit untuk duduk. Winter membelalakkan kedua matanya saat melihatnya bertelanjang dada.

“Ya! Sejak kapan kau sudah mulai melepas bajumu ketika tidur?”

“Bukankah itu biasa dilakukan oleh laki-laki dewasa?” Jake balik tanya dengan memberi tatapan heran. “Kau juga sering pakai tanktop dan celana pendek saat tidur.”

“Apa? Jangan sampai aku memukul kepalamu sekali lagi, ya? Jangan mengada-ada,” omel Winter dengan nada kesal. “Dewasa apanya? Kau itu tetap adik kecil di mataku.”

Pretty Psycho. | Winter KimWhere stories live. Discover now