"Ia tak pernah melamarku, ia selalu memberiku gelang dan kalung"

"Sayang sekali... Padahal ia selalu membawa kotak cincin dalam jas nya" Haechan membuang muka, menatap Jendela yang memperlihatkan langit yang terang

"Perpisahaan kami sangat berbekas dalam ingatanku, aku tak pernah menyadari salam perpisahan darinya. Jika aku tau... Aku akan membuat kenangan sebanyak yang aku bisa"

"Karma itu nyata Ren, mungkin Jeno ingin menebusnya dengan kematiannya sedangkan aku hidup dalam penyesalan"

"Memangnya apa yang kau lakukan?" Tanya Renjun binggung

"Merebut Mark dari Jaemin, aku tau hubungan mereka... Tapi aku memaksa Mark untuk tetap tinggal"

"Bagaimana bisa kau melepaskan Jeno begitu saja?"

"Aku juga hancur Ren... Tapi kesalahanku lebih besar, aku masih menyayangi duniaku" ucap Haechan tersenyum tipis

.
.
.

.

"Ren... Boleh aku bertanya mengenai hubunganmu dan Jaehyun hyung? Aku tak pernah melihat kalian bersama lagi"

"Aku menolak lamarannya... Dan aku menyesalinya sekarang" ucap Renjun dengan suara serak

"Apa karena Jeno?"

"Salah satu alasannya, bagaimana mungkin aku menikah dengan hyung dari mantan kekasihku... Terlebih aku alasan dari kematiannya"

"Itu pilihannya Ren... Jeno dan Jaehyun hyung orang yang berbeda"

"Aku tau... Tapi rasanya aku tak bisa memaafkan diriku sendiri"

"Aku yakin Jeno telah memberitahumu jika ia ingin kau bahagia"

"Berkali-kali... Ia mengatakan jika ia bahagia ketika aku bahagia" Renjun mengenggam cangkirnya, berusaha untuk menguatkan dirinya

"Ia memang sebaik itu, orang baik akan mendapatkan tempat terbaik. Kau tenang saja, ia pasti sudah bahagia di surga" Haechan tersenyum lebar meski air mata juga menetes

"Ia pasti bahagia disana" ucap Renjun

"Perjuangkan Jaehyun hyung, aku yakin kalian ditakdirkan bersama" ucap Haechan sembari menghapus air mata miliknya

"Aku berencana melamarnya di pameranku nanti, itu pun jika Jaehyun hyung datang"

"Semejak kehilangan Jeno kau semakin pesimis, Jaehyun hyung berhasil mengembalikan kepercayaan dirimu. Tapi sekarang kau kembali pesimis"

"Aku baru mempercayai kehilangan membuatmu sadar betapa berharganya keberadaan seseorang"

"Itulah mengapa saat itu aku memilih Mark dibanding Jeno. Aku memnag mencintai Jeno, tapi Mark hyung tak pernah meninggalkanku"

"Jeno menemaniku separuh hidupku, bagaimana bisa aku melepaskannya begitu saja" ucap Renjun yang mulai menyeka air mata di  sudut bibirnya

"Apa sekarang kau yakin dengan pilihanmu?"

"Pada akhirnya aku harus melanjutkan hidupku dan aku tak ingin membuat penyesalan lagi"

"Kapanpun kau membutuhkanku, kabari aku... Aku siap membantu"

"Haechan... Aku berencana mengunjungi Jeno, apa kau mau ikut?"

"Aku sudah mengunjunginya kemarin, kau mungkin memerlukan waktu sendiri untuk berbincang dengannya" Haechan menghabiskan minum di cangkirnya

"Sebaiknya kau pergi sekarang, langit terlihat mendung" ucap Haechan kembali sesaat setelah ia melihat langit

"Kau benar, sebaiknya aku pergi sekarang" ucap Renjun mulai membereskan barang-barangnya miliknya

Red StringWhere stories live. Discover now