PROLOG

7 4 0
                                    

Holaa
Night all

Cerita kedua, mwehehe padahal yang pertama belum selesai
Iseng aja sih munculin cerita ini

Enjoy

¡¡¡¡

Seorang gadis berusia 16 tahun memejamkan mata, dan membungkam mulutnya menggunakan tangan agar tidak bersuara, ternyata ia sedang bersembunyi. Seluruh tubuhnya bergetar, ketakutan, itulah yang ia rasakan

Suara langkah kaki terdengar mulai mendekatinya

'Ya Tuhan, tolong bantu aku, aku sangat takut' batin gadis itu

Semakin dekat, dan semakin dekat.

Tepat, seseorang itu berhenti didekatnya

Gadis itu melirik sedikit, alangkah terkejutnya dia melihat seseorang itu berada tepat didepannya. Reflek ia mundur, tong besar yang berada dibelakangnya pun terjatuh dan mengeluarkan suara

Bruk

Seseorang itu menoleh, langsung menggenggam erat tangan gadis itu dan menariknya dengan kasar

"Mau kabur kemana lagi, lo?"

"Lepasin tangan Aerin, kak"

Gadis itu bernama, Aerin Verona Lerapetra anak dari Ricky Candra Lerapetra(Alm) dan Vera Arsitta Barletta

"DIAM, LO BEBAN!! Setidaknya kali ini lo harus berguna"

"Kak, tangan Aerin sakit"

"DIAM, SIALAN!!"

"Aerin mau dibawa kemana, kak?

Tidak ada jawaban

"Kak Franz" lirih Aerin

"BACOT, BISA DIEM GAK!?"

"Lepas kak, ini sakit"

"Gak, gue mau jual lo ketemen gue, gue gak mau lo kabur kek tadi, nyusahin orang aja bisanya"

"Aerin gak mau kak, hiks"

"Gausah nangis, cengengeng banget"

Seseorang tersebut adalah kakak tiri laki-laki Aerin bernama Franz William Barletta anak dari Vito Anggara Barletta dan Celine Fionari Berletta(Alm)

Mereka sampai ditempat yang sudah dijanjikan sebelumnya, Franz langsung mendorong Aerin kearah pria yang mungkin umurnya lebih tua dari Franz

"Adek gue, bang"

Pria tersebut mendekap Aerin dan menatap wajahnya, Aerin terus berusaha untuk terlepas dari dekapan pria tersebut, Aerin memalingkan wajah agar tak menatapnya

"Cantik" ucap pria itu

"Tambahin dikit uangnya dong bang, adek gue cakep kan tu" Franz bersedekap dada

"Oke, sesuai janji gue bakal kasih lo uang lebih kalo adek lo cakep"

"Sip deh bang"

Pria tersebut mengangkat tangannya memberikan kode kepada sang anak buah dibelakangnya yang membawa uang

"Kasih semua duitnya" perintahnya

Franz menerimanya dan membuka koper tersebut, berisi uang yang begitu banyak

"Thank, bang" ucap Franz lalu pergi

"Kak Franz!! Aerin mau ikut kakak!!" Teriak Aerin memanggil sang kakak, ia sedari tadi hanya menangis, tak tahu bagaimana nasibnya nanti

"Stt, sekarang gue tuan lo, jadi lo harus nurutin semua perintah gue"

Aerin hanya diam, kepalanya tertunduk

"Denger gak!?"

Aerin mengangguk

"JAWAB DONG, PUNYA MULUTKAN?" Sentak pria itu mencengkram dagu Aerin

"I-iya t-tuan" gugup Aerin. Ia ketakutan

"Nama gue Rendra Alarik Thurles, panggil gue tuan Ren"

"Mengerti? Gadis cantik?" Lanjut Rendra

"M-mengerti, Tuan R-ren" Ucap Aerin memejamkan mata, menahan rasa sakit yang menjalar area didagunya. Rendra pun langsung melepas tanganya dengan kasar

¡¡¡¡

Kehidupan suram Aerin kini dimulai
Next?

Kudus, 1 Juli 2022
20.21 WIB

AERIN [ON GOING]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon