Attention (1) Sukhoon

165 11 0
                                    

Happy reading luv💞




Enjoy 😃




°

Hyunsuk namanya, atau lebih tepat nya Choi Hyunsuk. Ia hidup bersama sang adik yang baru berusia 7 tahun, adik nya baru masuk sekolah dasar.

Orang tua Hyunsuk dua dua nya sudah lama tiada, disaat adiknya masih berusia 3 tahun.

Ia hidup berdua dengan sang adik disamping nya membuat Hyunsuk sering kali kerepotan, apalagi ia juga bekerja untuk keperluan rumah dan keperluan adiknya sekolah.

________________________

"Junghwanie, buruan mandi! Kamu udah telat ini" seru Hyunsuk yang sedang repot membuat sarapan mereka.

Merepotkan sekali, ya mau bagaimana lagi? Ia harus melakukan ini untuk hidup nya dan sang adik. Ia harus bangun pagi pagi sekali dan mandi lalu menyiapkan seragam adik nya dan buku bukunya, dan menyuci piring baru menyiapkan sarapan.

"Abang!! Tolong kancingkan baju nya" seru junghwan yang meminta Hyung nya menkancingkan seragam sekolah nya.

"Hahhh, kan udah bang suk bilang berapa kali belajar kancingin seragam sendiri." Ngomel dikit tapi tetap dikancingin.

"Hehehe maaf" cengirnya dengan lucu

"Buruan sarapan nya dimakan, udah telat ini"

Junghwan pun buru buru memakan sarapan nya, sarapannya sudah habis dan ia langsung minum air putih.

Glek

"Abisss"

Adiknya ini memang bener bener lucu sekali, ia jadi ingat masa kecil nya disaat orang tua nya masih ada didunia.

"Nah ini bekal hwanie, harus dihabiskan kalau tidak dihabiskan nanti makanannya nangis loh."

"Humm! Hwanie bakal habiskan bekal nya"

Hyunsuk tersenyum melihat tingkah menggemaskan adiknya, hahh ia jadi ingin kembali ke masa kecil nya yang penuh bahagia tanpa memikirkan apapun itu.













____________

Setelah mengantarkan junghwan sekolah, Hyunsuk pun pergi bekerja di toko roti dengan menggunakan busa untuk kesananya.

"P-permisi, boleh aku duduk disamping mu" seseorang bertanya kepadanya, ia pun menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih" orang itu tersenyum.

"Hn"



Keheningan melanda tapi Hyunsuk tak merasa aneh, jadi ia mengabaikan orang disebelah nya dengan memikirkan bagaimana cara menjemput adiknya.

"U-umm anu"

"Hm?" Ia menengok kesebelah dengan raut penasaran.

"Berkenalan ah ma-maksud ku, boleh berkenalan?" Orang tersebut aneh sekali, Hyunsuk pun sampai mengerutkan keningnya.

"Ya?-"

"Kalau tidak mau tidak apa apa" orang itu berbicara cepat sekali padahal Hyunsuk belum menyelesaikan ucapannya.

"Bukan begitu maksudku, nama ku Choi hyun-"

'PEMBERHENTIIN DI HALTE EBOYIEE'

Hyunsuk yang mendengar suara tersebut langsung berdiri dan berjalan dengan terburu buru, saat halte yang ia tuju sudah sampai dan tidak lupa juga.

"NAMAKU CHOI HYUNSUK HEY ORANG ANEH" teriak nya, dan langsung berlari menuju tempat kerja nya.








_______________

Hyunsuk pun sampai di tempat bekerja nya, dan langsung mengganti pakaian nya lalu mulai membersihkan kaca toko dan meja meja mumpung masih sepi.

Namun entah keajaiban dari mana, tiba tiba toko itu ramai sekali sampai sampai Hyunsuk kewalahan melayani nya. Untung ada 5 karyawan yang membantu ia.

Setelah ramai, toko ini pun mulai sepi hanya ada beberapa pengunjung. Dan waktu itu digunakan oleh Hyunsuk untuk istirahat sebentar sambil memakan roti dan air putih.

Setelah istiraha ia pun mulai berganti pakaian nya dan jam sudah menunjukan jam 2 siang, sialnya ia melupakan menjemput adiknya yang pulang jam 11.30 karna toko sedang ramai ramai nya.

Ia berharap adiknya masih ada disekitar sekolah, karna demi apapun ia khawatir adiknya kenapa napa.












"JUNGHWAN-AH"

Teriak Hyunsuk dari kejauhan dengan berlari penuh dengan mimik muka yang khawatir, capek, dan ingin menangis menjadi satu.

Hyunsuk memeluk adiknya dengan erat dan terus mengucapkan kata maaf dari bibir nya itu.

"Maaf maaf maaf maaf, maaf Abang telat jemput hwanie, maafin Abang"

"Hwan tidak apa apa kok, Hwan tau kalau Abang sedang kerja buat Hwan, jadi Hwan tidak marah pada Abang Hwan maafin Abang kok"

"Maaf maaf maaf"

"Hwan tidak masalah Abang" junghwan menangkup pipi sang kakak dan menghapus air mata yang jatuh begitu deras di pipi kakaknya.

"Tidak boleh menangis, nanti Hwan ikut menangis, bagaimana?" kata nya si begitu, tapi tetap saja junghwan mengeluarkan air mata nya karna melihat Hyunsuk kakaknya menangis karna ia.

"Hahaha liat sudah tidak menangis kan" Hyunsuk menghapus air matanya dengan kasar dan mengusap air mata adiknya dengan lembut.

"Yupp, kalau begitu Abang harus membelikan Hwan es krim"

"Hahaha baiklah, kebetulan sekali Abang sedang libur bekerja"

"Yeayy beli eskrim"








___________


Hyunsuk membelikan es krim untuk adiknya, ia dan adiknya sedang bersantai di sebuah taman. Jarang jarang Hyunsuk bersantai apalagi bersama adik menggemaskan nya itu.

"Hwanie senang?"

"Humm! Senang sekali Hwan rasanya mau sama bang uncuk gini terus"

"Gemas sekali adikku ini" Hyunsuk mencubit pipi gembul sang adik dengan gemas, ia mencubit nya dengan pelan dan tidak ingin menyakiti adiknya.

"Humm! Karna hwanie adalah adiknya Abang Hyunsuk, harus gemas dong" junhwan mengangguk angguk dengan kencang.



'tetaplah tersenyum dikeadaan apapun adikku'




_______________







Treasure [One-shoot]Where stories live. Discover now