Jaemin menidurkan tubuhnya yang berpeluh disamping Jeno sambil terus mengatur nafas, begitu pula dengan Jeno yang membenarkan posisi tidurnya ikut telentang disamping sang alpha, menghiraukan rasa tak nyaman dari area paha kebawah karena banjir sperma Jaemin dan dirinya yang terasa lengket.

Jaemin memejam, tersenyum menghirup dalam aroma kamperfuli milik Jeno yang memenuhi paru-parunya. Ia mengubah posisi tidur menyamping menghadap omeganya.

Tangan Jaemin terulur menyeka kening Jeno yang basah oleh keringat dengan lembut sampai ke pipi, membuat Jeno memejam seraya mengatur nafas melalui celah bibir yang sedikit terbuka.

"Seksi sekali," ujar Jaemin. Tangannya yang nakal mendapat tepukan dari Jeno karena mencubit salah satu nipple-nya.

"Kita baru saja selesai, jika kau lupa."

Jaemin tersenyum mendengar omongan Jeno yang terdengar sinis. Sayangnya senyuman itu tak bertahan lama setelah mendengar suara adu mulut dari luar, suara itu dari ayah dan ibunya yang kembali bertengkar.

Di lantai dua ini, selain ada kamar Jaemin, ruang kerja dan kamar tidur ayahnya ada dilantai atas sedangkan ibunya tidur dilantai bawah. Jadi jika orang tuanya adu mulut pasti akan terdengar jelas.

Jeno yang menyadari perubahan suasana hati Jaemin melalui feromon yang di keluarkan sang alpha dengan kecut kini ikut menyampingkan tubuh dan memeluk alpha-nya, memberikan ketenangan.

Jaemin tentu saja senang digituin, ia balas memeluk Jeno. Menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Jeno dan menghirup feromon candunya. Hal kecil yang sedari dulu menjadi angan-angan terwujud.

"Aku tak akan pernah melepaskanmu, my mate."

...

Mobil Porsche Jaemin berhenti di depan rumah Jeno, kedua pria itu keluar dari mobil.

"Sudah sana pergi." Jeno melambaikan tangan mengusir Jaemin yang malah bersandar di body mobil sambil bersedekap memandanginya dengan senyuman dibibir.

"Masuklah lebih dulu," tukas Jaemin.

Jeno berdecih, ini seperti drama yang pernah dilihatnya pada televisi. Dimana sepasang kekasih itu akan saling menyuruh duluan lalu malu-malu seperti orang kasmaran.

"Yasudah." Jeno berbalik meninggalkan Jaemin, langkahnya terhenti begitu sampai di depan pintu yang terbuka sendiri.

Rupanya Donghae yang membukanya dari dalam, tubuh Jeno spontan menegang berhadapan langsung dengan sang ayah tanpa persiapan. Dengan kaku ia membungkuk seperti biasa.

Donghae mengerutkan hidung tak suka, meneliti penampilan anaknya yang tidak rapi. "Mandi."

Jeno langsung menuruti perkataan ayahnya, ia segera masuk dan menuju kamarnya meninggalkan Donghae yang masih ditempat berkacak pinggang saling bertatapan dengan Jaemin dengan jarak lumayan jauh.

Sekilas bayangan dimana Jaemin pernah diajak bicara oleh Donghae selepas peristiwa ia dihajar itu terjadi. Jaemin berjanji, bahkan bersumpah tidak akan menyakiti Jeno dan membuat pemuda Lee dalam kesulitan, ia juga berjanji akan selalu menjaga Jeno.

Maka dari itu, Donghae mempertimbangkan kedekatan Jeno dan Jaemin. Selain karena bujukan Tiffany, Jeno, maupun takdir mereka yang merupakan mate. Sumpah dan janji Jaemin adalah pegangannya mempercayai kedekatan dua remaja itu.

Sepasang mate akan sulit dipisahkan bila sudah dekat, bukan?

...

Setelah makan malam berakhir, Donghae membawakan jatah makan malam Jeno ke kamar anaknya itu sebab tadi Jeno tidak turun untuk makan bersama.

Jeno sendiri merasa tak nyaman bila harus berdekatan dengan orang tuanya sekarang. Ia sadar jika aroma tubuhnya pasti akan tercium aneh setelah bercinta dengan Jaemin. Kan malu, walaupun tadi ayahnya pasti sudah tahu.

Pintu terketuk dua kali, karena memang tidak tertutup rapat jadi Donghae membukanya. Jeno awalnya duduk santai di pinggir kasur dengan kamar yang sudah di semprot pengharum kini menenggak kan posisi duduknya menyadari jika sang ayahlah yang masuk.

Jeno mengucapkan terimakasih dengan canggung pada Donghae, bahkan tak berani bertatapan mata.

Sebelum keluar dari kamar Jeno, Donghae memberi nasehat agar berhati-hati dan memperingati jangan melakukan hal yang merugikan diri, Jeno harus mengingat masa depannya.

.

.

.

Secangkir kopi dengan kepulan asap di letakkan pada meja depan Donghae, kedua pasangan itu saling duduk berdampingan di sofa ruang tamu.

"Apa yang kau pikirkan?" Tiffany memeluk suaminya dari samping sambil mengelus lengan.

Hanya gelengan kepala dan senyuman tipis yang ia lakukan.

Donghae belakangan ini sering termenung, selain sikapnya yang mulai menghangat pada Jeno. Ia yang selama ini selalu terbayangi oleh kondisi keamanan sang anak kini sedikit lega jika memang anaknya telah menemukan pasangan hidup yang akan menjaganya dari bahaya alpha lain.

Hanya saja saat ia mencari tahu lebih banyak tentang Jaemin---selain latar belakang keluarga--- ternyata pemuda Na itu memiliki kepribadian yang buruk; suka berkelahi, mencari masalah, terlebih lagi merundung orang.

Donghae tentu saja marah saat mengetahui jika Jeno pernah dirundung oleh Jaemin. Ia tengah mengalami pergejolakan dalam diri.

Untuk saat ini, ia hanya akan mengawasi. Jika sampai Jaemin berbuat buruk pada anaknya, maka Donghae akan turun tangan memisahkan.

Toh mereka masih belum terikat secara kuat---Marking. Jadi, Donghae pikir mereka masih dapat dipisahkan.

[]

*** Unexpected ***


Note :


- Marking adalah proses untuk membentuk hubungan ikatan yang kuat di antara dua orang. Biasanya marking dilakukan ketika sedang seks. Untuk menyelesaikan proses marking, orang yang dominan harus menggigit pasangannya pada bagian tengkuk hingga meninggalkan bekas.

Selain membentuk ikatan spesial, marking berfungsi untuk menekan feromon pasangan secara alami.

Orang yang sudah memiliki bekas gigitan dari marking akan sulit sekali terangsang dengan orang selain pasangan mereka,
Tubuh dari pihak penerima gigitan marking bisa mengalami penolakan atau shock berat apabila melakukan seks dengan orang selain pasangan mereka.

Pasangan yang melakukan marking bisa lebih dekat seolah memiliki ikatan/penghubung satu sama lain hingga dapat merasakan apa yang dirasakan pasangannya meski sedang berjarak.

Pasangan yang telah melakukan Marking akan lebih sulit dipisahkan karena mereka akan merasakan perasaan rindu pada pasangan yang terasa begitu menyiksa.

______

Dari part ini, dan penjelasan diatas, mungkin kalian sudah bisa menduga bagaimana akhir dari cerita ini.

Beberapa part lagi menuju end. Terimakasih atas support-nya 💚

01-07-2022

Salam dari Samoyed_J

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salam dari Samoyed_J

[End] Unexpected - JaemjenWhere stories live. Discover now