12

3 0 0
                                    

Harry Potter belongs to J.K. Rowling

Fanfic by me a.k.a @ininceptumfinisest

¡ Hope y'all enjoy it !

***

Netra emeraldnya meneliti beberapa artikel yang ditulis di perkamen lalu menyesap beberapa teguk kopi, kasus Eva dan Malfoy sama sekali tidak membuahkan hasil dan malah semakin menjauh dari titik solusinya. Ia berdiri lalu menatap keluar jendela yang menampakkan langit pagi yang cerah, entah kenapa ini berarti sesuatu yang penting. Beberapa kali ia mencari data laporan orang hilang mau di dunia muggle ataupun dunia sihir tetap tidak ada hasil.

"Mungkin dia tidak menghilang, Zergia, kau tahu auror sering salah mengartikan"

"Aku bukan salah satunya yang salah mengartikan tentunya, Artur"

Ia membuka pintu kantor lalu berjalan keluar, mendapati ketiga teman beda asramanya itu sedang mentertawakan suatu hal. "Hei Gia, kuharap kau tidak sedang halusinasi"

"Ron"

"Aku hanya bertanya, Mione"

Gie duduk disamping Harry setelah dipersilahkan, Harry masih menatapnya lalu membuang muka sedetik kemudian. "Apa yang kalian bicarakan? Terlihat asik dari kejauhan"

"Ahh ya Gia, kita sedang membicarakan detensi pertama setelah kita menyelinap keluar ke gubuk Hagrid"

"Membicarakan Sir Nicholas Flamel tentunya, Malfoy benar-benar mengadukan kalian -- kita maksudku ke profesor McGonagall" Gie menarik secangkir kopi dari hadapannya lalu kembali mengenang bagaimana ia bisa terkena detensi akibat penasaran kemana Malfoy akan pergi disaat malam dan berakhir melakukan pencarian kepada Unicorn setengah sekarat. "Aku bertanya-tanya apa kabar naga itu -- aku lupa namanya astaga"

"Dan saat Malfoy berteriak lalu berlari pergi karna takut, itu salah satu saat dimana kita tahu young Malfoy penakut dan pengadu" Gie kembali membuka suara lalu disusuli gelak tawa dari Ron dan dibalas gelengan pelan dari Hermione, Harry mengingatnya lalu ikut tertawa bersama. "Apa -- bagaimana jika dia berada disini apa kita akan tetap bisa bicara seperti tadi, aku bertanya-tanya"

"Kurasa, tidak, kau tahu Malfoy bukanlah orang yang bisa diajak bercanda" Harry mengangguk setuju lalu menyesap teh yang ada di gelasnya setengah, sudah lama mereka tidak kumpul bersama setelah masing-masing dari mereka disibukkan dengan kasus dan pekerjaan masing-masing.

***

"Hei Gia, kau ingin menemaniku ke toko di London?"

Gia memberhentikan aktivitasnya membaca beberapa perkamen lalu menyalinnya kembali agar mudah dibaca, ia menatap Harry sejenak lalu mengangguk sebagai jawaban. Harry terlihat gembira sebelum dia menatap kearah kacamata yang digunakan oleh Gie. "Itu.. itu cocok denganmu Gia, sangat cocok, dan cantik"

"Kacamata ini? Ini sudah usang Harry aku tak yakin dimana letak cantiknya"

"Ya.. menurutku itu cantik dan selalu"

"Oh ya, jangan lupa nanti sore aku tunggu di depan oke"

"Oke, Harry"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Slytherin's PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang