@3

579 58 4
                                        

.
.
.
.

Renjun sedang makan malam dengan sang ibu dirumahnya.

"Laskar,kamu udah tau tanggal pernikahan kamu?"tanya wanita itu.

Renjun menggeleng malas,memang dirinya belum tau.

"Kok belum tau sih?"

"Emang nya mama pernah ngasih tau aku? Nggak"

Wanita itu tersenyum lembut.
"Tanggal sepuluh November nanti,sayang"

"Loh?! Berarti dua Minggu lagi dong? Kok mendadak banget sih mah?!"

Sekarang ini tanggal 27 Oktober kalau kalian ingin tau.

"Nggak mendadak kok,gedung sewaan nya aja udah mulai didekor"

"Menurut mama emang nggak mendadak,tapi menurutku itu terlalu mendadak mah. Aku aja baru kenal langit kemarin"

"Makanya mama nyuruh kamu sama langit jalan-jalan kemarin,biar kalian bisa lebih akrab. Besok ikut langit buat fitting baju ya,nggak boleh nolak"

Renjun menghela nafas,mamanya ini memang sangat pemaksa.

Akhirnya Renjun hanya bisa mengangguk pasrah lalu melanjutkan makan malamnya.

.
.
.
.

Di pagi hari yang cerah ini,seorang pria tampan sudah berada di rumah seorang lainnya untuk mengajaknya mencari baju yang akan mereka kenakan di hari penting mereka.

"Mah,laskar nya udah bangun belum?"

"Udah,paling sebentar lagi turun tuh anak"

Dan benar saja,seorang lelaki yang bisa dibilang cantik itu keluar dari kamarnya dan menyusuri tangga menuju ruang tamu.

"Udah?"—jaemin.

"Apanya?"—renjun.

"Dandan nya"

"Gue nggak dandan ya njrit,gue mandi"

Jaemin tersenyum,senang sekali menggoda Renjun.

"Mah,kita berangkat dulu ya"

"Iya langit, hati-hati bawa mobilnya"

Mereka mencium tangan sang ibu sebelum keluar dari rumah itu.

Masuk kedalam mobil,lalu mobil itu pun melaju menjauh dari pekarangan rumah Renjun.

"Mau nyari kemana sih?"

"Tadi ibu saran,katanya kita suruh ke butik temennya ibu"

Mengangguk paham,dirinya kembali menatap jalanan lewat jendela mobil.

Perjalanan dari rumah Renjun menuju butik yang dimaksud tidak lebih dari 25 menit.

Mereka telah sampai didepan butik itu.
Jaemin turun disusul Renjun yang juga turun dari mobil.
Jaemin menggandeng tangan Renjun dan berjalan memasuki butik.

"Selamat datang"

Keduanya membalas senyuman dan sapaan ramah dari si karyawan butik.
Ah jika seperti ini mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.

Mereka mulai menyusuri butik untuk mencari Jaz yang cocok untuk mereka.

"Ini bagus gak las?"tanya langit seraya menunjuk Jaz berwarna navy yang dipakaikan pada manekin didepannya.

"Bagus,tapi kurang cocok sama Lo"
'lo cocok nya pake karung beras'

Mereka melanjutkan langkah menyusuri butik.

"Langit!"

Keduanya menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan ke arah mereka.

Like You :JaemRen:Where stories live. Discover now