Chapter 1

1.4K 275 21
                                    

Di pagi, seperti biasanya Hyungseok pergi kesekolahnya dgn berjalan kaki. Setibanya di sekolah banyak siswi yg membicarakannya, dan ia blm terbiasa akan hal itu.

Namun para siswi yg tadinya terdengar membicarakannya tiba² berhenti sebelum akhirnya heboh.

"Kyaaaa.. Bukannya itu Seong Tae Yeon dari jurusan Fashion?" ucap siswi A kegirangan

"Uwoaah.. setelah di skors 1 bulan.. Kini dia makin keren..." sahut siswi B menimpali.

"Kau benar.. Ah! Aku harus cari uang 500 won dulu." ucap siswi C ini sambil mencari uang senilai 500 won.

"Buat apa?"

"Ish.. Kau ini blm pernah mendengar kalau dia ngomong 'punya 500 won nggk?' itu terdengar keren bgt... Aku akan berpura² menabraknya dan- Kyaaaaa..." bisik siswi C diakhiri teriakan heboh.

"Memangnya kapan kau mendengar hal itu? Kau tak takut nanti di tendang olehnya?" tanya Siswi A

"Iyaa?" Siswi B

Gerombolan para gadis itu tampak terhanyut pada cerita dari siswi C.

Hyungseok sendiri yg dari tadi mendengar pembicaraan mereka. Ada rasa penasaran, namun dirinya harus segera kekelasnya. Selain itu, mereka (para siswi) mengatakan bahwa orang itu habis di skor 1 bln.

'Pasti preman' batin Seok begidik ngeri. Apalagi mengingat kalau dia berasal dari jurusan Fashion. Hanya saja ia blm tahu dari kelas berapa siswa tersebut.

'Semoga bukan kelas satu' batin Seok sambil membuka pintu.

SREEK~

Bunyi pintu tergeser membuat seisi kelas menengok ke arahnya. Tidak, lebih tepatnya ke arah belakangnya.

Zin menyeringai lalu berkata..

"Gimana liburan tambahanmu, Yeon?!" tanyanya dengan nada mengejek.. Seok pun sontak langsung membalikan badannya kearah belakang. Terlihat lah sosok pemuda tinggi yg lebih tinggi darinya.

Sosok itu memiliki mata tajam, hidung mancung, rambut coklat, dan kulit putih bersih serta tubuh tinggi yg membuatnya terlihat menawan. Jika di jelaskan dengan satu kata 'Sempurna' itulah yg cocok. Jika Seok mendapatkan tubuh kedua ini dengan percuma, dirinya dapat melihat tubuh sempurna dengan kerja keras.

"Cih.. Menyebalkan!! Ayahku langsung menyuruhku pulang dan menghukumku ketika dia mendengar aku di skors.." ucap pemuda itu dengan nada kesal.

Hyungseok dengan gugup langsung melanjutkan jalannya kearah dimana dirinya duduk. Hal itu tak luput dari penglihatan sosok bernama Tae Yeon itu.

"Huh? Sepertinya ada yg kulewatkan selama sebulan ini? Siapa orang yg duduk di tempat dudukku? Aku blm pernah melihatnya?" tanya Tae Yeon sambil memandang Seok dengan pandangan datar.

"Ya, dia anak baru.. Dia masuk di awal semester dua. Awal dimana kau di skors." jelas Zin santai.

"Oh!" Tae Yeonpun berjalan ke arah Jay dengan santai mengabaikan Zin yg tampak kesal karena ucapannya hanya di balas Oh saja.

"Jay! Aku duduk disini ya!" ucapnya, tanpa mendengar balasan Jay dengan santai ia duduk dan mengangkat kakinya di atas meja.

"Jay! Aku duduk disini ya!" ucapnya, tanpa mendengar balasan Jay dengan santai ia duduk dan mengangkat kakinya di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja pake seragam Jaewon dan gk pegang apa².. Tangannya masuk me saku dua²nya.)

Jay sendiri mengangguk dan tersenyum tipis. Ia tak keberatan Tae Yeon duduk di sampingnya.

'Dia semaunya sendiri.. Tapi tak ada yg berani menegurnya, bahkan Zin. Pasti dia kuat.. Aku tak boleh membuatnya menjadi musuhku..' batin Seok penuh tekad.

✨✨

Jam pulang

"Ah sebentar lagi ujian tengah semester.. Mijin, mau belajar dimana?" tanya seorang siswi di samping Mijin.

"Nanti aku akan ke perpustakaan, karena hari ini hanya pembelajaran jam pagi." jawab Mijin.

Grek

Mendengar suara tersebut, keduanya langsung mengalihkan perhatian mereka.

"A...aku juga... Mau ke perpustakaan.. Mau bareng enggak? Kalau gk mau y gk apa²" ucap Zin dengan nada di buat percaya diri. Walau jika di perhatikan dirinya tampak gugup.

"Nggk mau!!" tolak Mijin.

"Pfff" Tae Yeon yg ada di samping Zin tampak menahan tawanya.. Zin pun yg melihat itu kesal dan memukul pundaknya..

"Jangan ketawa kau Yeon!! Dan Kenapa? Kenapa kau tak ingin pergi bersama ku, Mijin??" tanya Zin Sewot..

"Aww.. Hey.. Jangan memukul perempuan.. Dasar kau ini!! Pantas saja Mijin tak mau pergi bersamamu!" seru Tae Yeon.

"Ck.. Perempuan apanya.. Lihat saja penampilanmu.. Kaya laki begitu..." ucap Zin.

"APAAA!! Aku pakai seragam cowok kan karena gk ada ukuran yg cocok.. Kau ini!!" Balas Tae Yeon tak terima.

"Jika aku dandan kayak cewek.. Nanti kamu jatuh cinta lagi sama aku" ucap Yeon percaya diri.

"Idiih~ cantikan Mijin dari manapun.. Kau pasti gk akan cocok dandan kyk cewe.. Malah kaya banci nantinya.. Wahahaha!!" ledek Zin tak mau kalah..

"Kau-"

"Udah kalian jangan bertengkar lagi!!" seru Mijin memotong ucapan Yeon. Keduanyapun sontak terdiam.

"Alasanku tak ingin pergi denganmu, Zin kau selalu berkelahi!"

"Apa sih?! Emangnya aku selalu berkelahi dimanapun aku berada ya~" sanggah Zin.

"Tentu saja... Dimanapun dan kapanpun kan kau selalu begitu!! Nggk usah ngeles kau Zin!!" ucap Tae Yeon tak sadar diri.

"Diam, Yeon!! Kau juga sama saja!!" ucap Mijin membuat Tae Yeon mendecih. Sedangkan Zin berusaha menahan tawanya..

//Bahagia dibela ayang.g

"Aku janji nggk akan berkelahi!" ucap Zin membuat Mijin menghela nafas.. Iapun akhirnya setuju.

"Lalu bagaimana denganku? Aku gk di ajak nih?" tanya Yeon sambil tersenyum jahil ke arah Zin dan di balas dengan tatapan kesal karena Tae Yeon ingin mengganggu kencannya.

"Kau boleh ikut Yeon.. Karena diskors, pasti kau ketinggalan jauh!" Jawab Mijin sambil tersenyum manis.

Yeon balas tersenyum, tersenyum tertekan karena sebenarnya ia hanya bercanda.. Ia tak suka belajar.. Gk belajarpun ia sudah pintar😎.

"Nggk usah!! Aku belajar sendiri saja!!" Tae Yeon dgn cepat menolak dan Zin terlihat lega membuat Tae Yeon mendengus.

"Kalo gitu aku pergi dulu.. Semoga kencan kalian sukses ya~ bye!!" ucapnya lalu pergi keluar tanpa menghiraukan kedua sejoli yg kini pipinya tengah bersemu merah..

"Apasih Yeon!" seru keduanya berbarengan. Sedangkan teman sebangku Mijin hanya menatap kejadian itu dengan datar.

'Jadi Nyamuk...' batinnya.

TBC

Ini chap pertamanya.. Gimana menurut kalian? Seru? Nggk seru?

Dan ini emang pendek sih.. Cuma nanti Author coba kembangin lagi ceritanya supaya chapternya jadi lebih panjang.. Tapi gk akan sepanjang jalan kenangan~

Nanti kalian malah bosan😅

Jangan lupa Voment ya😁

The Girls 180 (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang