12. JAPAN WITH MASHI

594 97 8
                                    

Setibanya di kamar hotel, Mashiho dan Rena malah saling diam satu sama lain. Mungkin mereka capek? Tapi entahlah, yang jelas sedari tadi Rena hanya terfokus pada ponselnya saja. Berbeda halnya dengan Mashiho yang memilih langsung membersihkan diri ke kamar mandi. Bahkan, kini pemuda Takata itu sudah rapi dengan pakaian santainya.

"Wangi banget, mau kemana?" Tanya Rena, memberanikan diri untuk bertanya terlebih dulu.

"Mau tidur." Jawab Mashiho, naik ke atas kasur dan merebahkan diri di sana.

"Gak mau makan dulu?"

Mashiho menggelengkan kepalanya seraya menutup wajahnya dengan bantal. "Kamu aja, sana. Makan yang banyak biar ndut." Ucapnya.

"Ihh, masa aku doang yang makan?" Sewot Rena seraya menarik bantal yang menutupi wajah imut suaminya itu.

"Rena, astaga. Suaminya mau tidur masa digangguin sih?" Mashiho merengek kecil, berusaha mengambil bantal yang tadi sempat ditarik oleh Rena.

"Makan dulu dong, Mashi..... Emang kamu tega ngeliat istrinya makan sendiri?" Ucap Rena, balik merengek.

"Aku udah koloran gini masa disuruh ke luar sih? Gak ah, kamu aja sana. Nanti aurora aku keliatan kalo keluar cuma pake celana pendek aja." Ucap Mashiho, berusaha mencari alasan seraya memejamkan matanya.

"Mashiho sayang..... ayo dong..... Masalahnya aku gak bisa bahasa Jepang." Lirih Rena seraya mempermainkan jari tangan Mashiho.

Mendengar itu, Mashiho langsung membuka matanya. Ia baru sadar jika mereka berdua sedang berada di negeri sakura, Jepang. "Lupa, sayang. Maaf ya?" Ucapnya, kemudian menyengir lebar hingga memperlihatkan gigi kelincinya.

"Laper banget ya?"

Rena mengangguk lesu.

"Ya udah, ayo." Final Mashiho kemudian beranjak dari tempat tidur.

Namun siapa sangka, Rena malah menahan pergelangan tangan Mashiho hingga membuat sang empunya kebingungan. "Kenapa? Mau digendong apa mau digandeng?" Tanyanya.

Rena menggelengkan kepalanya seraya melipat tangan di dada. "Bukan itu."

Mashiho mengernyit, bingung. "Bukan itu? Terus apa dong?"

"Ganti dulu celananya, ganteng..... Aku gak mau liat kamu ke luar cuma pake celana sependek itu." Jelas Rena terus terang.

"Loh? Emangnya kenapa?"

"Enggak ya! Jangan mentang-mentang di sini lagi musim panas, terus kamu bisa seenaknya keluar pake celana sependek itu. Sebenernya gapapa sih, tapi ya liat dong? Celana kamu selutut aja gak ada, Tuan Takata." Ucap Rena menahan kesal.

"Iya sayang..... Maaf ya? Tunggu sebentar, aku ganti celana dulu. Mohon ditunggu." Ucap Mashiho seraya mengelus pucuk kepala Rena.

Rena mengangguk kecil.

Mashiho menghela napasnya. "Lagian ada-ada aja. Takut banget burungnya kabur kayanya....." Gumam Mashiho, pelan.

"Heh! Bilang apa tadi?"

Mashiho menggeleng kecil. "Enggak kok. Kamu cantik banget hari ini. Koishiteru yo, Rena-san."

"Ren, kenapa makanannya cuma dimainin sama sumpit? Kenapa gak dimakan? Kamu kurang suka ya sama makanannya? Kalo gitu, mending kita keluar hotel aja, nyari makanan yang cocok buat kamu." Ucap Mashiho, menatap manik mata Rena dengan penuh ketulusan.

STRANGER SOULMATE - MASHIHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang