06. KENYATAAN PAHIT

788 112 27
                                    

~Happy reading~

•••••

Pagi ini Rena berangkat ke kantor sendiri, tidak ada sosok Mashiho yang biasanya akan mengajak Rena untuk pergi bersama. Rasanya sangat aneh ketika Rena yang sudah lama tidak memegang setir kemudi, kini ia harus kembali memegang setir mobilnya sendiri. Mashiho, biasanya laki-laki itu yang akan mengendalikan kemudi mobil.

'Ya Tuhan, jangan sampe gue ngerasa ketergantungan sama Mashiho.'

Rena menggeleng cepat, berusaha menghilangkan ketakutan yang mulai menghantui pikirannya.

Ting

Pintu lift terbuka, Rena menelisik seluruh penjuru ruangan divisi. Pandangan matanya tidak bisa terhindarkan dari dua sosok insan yang sedang asik bertukar pikiran.

'Sejak kapan Mashiho deket sama Rey?'

Rey, wanita cantik dari divisi keuangan. Wanita itu bahkan selalu menjadi topik pembicaraan hangat para karyawan di kantor ini. Selain cantik, Rey juga termasuk karyawan kebanggaan perusahaan, karena sejumlah prestasi yang pernah diraihnya.

"Susah juga ternyata...." Adu Mashiho, pria itu mengalihkan pandangannya dan tidak sengaja menangkap sosok Rena yang masih diam mematung di depan lift.

Mashiho memalingkan wajahnya saat pandangan mereka bertemu. "Rey, duduk sana. Kita lanjutin nanti."

Rey mendengus kesal. Wanita itu dengan lancangnya mencubit gemas hidung Mashiho. "Lepas, Rey! Malu ada yang ngeliatin."

"Biarin aja, lagian disini cuma ada kita sama Rena. Iya kan, Ren?" Rey melirik Rena yang terlihat canggung.

"Udah sana! Nanti gue traktir makan siang deh." Bujuk Mashiho membuat wanita berdarah Jepang itu tersenyum senang.

"Oke, deh. Jangan lupa traktirannya ya, Mr. Takata."

'Cih! Apa katanya? Mr. Takata?'

Ada perasaan tidak suka saat Rena melihat kedekatan Rey dengan Mashiho. Mereka terlihat dekat dan tidak ada kecanggungan sama sekali, sepertinya....

"Permisi, Princess. Pangeran mau lewat nih!"

Rena menggeleng cepat saat mendengar suara Doyoung. "Lewat aja, Doy."

"Kita bareng aja, Princess." Doyoung sengaja mempersilahkan Rena agar mengandeng tangannya.

Rena mendengus kesal. "Ngerdus mulu, heran."

"Only princess Rena yang pangeran Dobby gombalin." Doyoung tersenyum manis sembari mengedipkan satu matanya.

"Duduk, kalian berdua ngehalangin jalan."

Nah kan, kena tegur

"Ren, mau makan siang bareng gak?" Tawar Jaehyuk membuat Rena menggeleng kecil. "Gue disini aja deh, Jae. Makasih."

"Kenapa? Gue perhatiin, akhir-akhir ini lo sering banget ninggalin jam makan siang. Lo nyembunyiin sesuatu?"

Rena menggeleng cepat. "Enggak, Jae. Gue lagi gak nafsu aja buat makan."

Jaehyuk menghela napasnya malas. "Makan! Gue gak mau maag lo kambuh."

Lagi-lagi Rena menggelengkan kepalanya. "Gak nafsu, Jae. Lo aja sana, makan yang banyak biar subur."

STRANGER SOULMATE - MASHIHOWhere stories live. Discover now