34.

672 75 3
                                    

06:45. AS.

Pagi harinya Joyce lebih dulu bangun daripada yang lain, ia sudah mandi dan memakai kaos lengan pendek di padukan celana pendek di atas lutut.

Saat Joyce berjalan untuk membuat sarapan pagi ia tak sengaja menatap seorang pria yang berada di taman belakang yang sedang melakukan sesuatu di sana.

Joyce dengan rasa penasarannya berjalan mendekati pria itu, semakin mendekat dan semakin mendekat, Joyce tepat berada di belakang pria itu.

"Kamu siapa?." Tanya Joy, membuat pria itu seketika terdiam sejenak sebelum membalikkan tubuhnya kebelakang.

Mata Joyce membulat sempurna kala melihat wajah pria di depan nya itu, terlebih lagi pandangannya menatap ke sebuah kucing yang berlumuran darah di sana.

"Ka-kamu membunuh kucing itu? Tapi kenapa?." Ucap Joyce menatap wajah Jimin, pria yang di temui oleh Joyce adalah Jimin.

Jimin hanya diam dengan ekspresi wajah datarnya, tangan yang berlumuran darah sama sekali tidak membuat Jimin jijik, ia malahan menatap sikap Joyce yang langsung berjongkok di depan mayat kucing itu.

"Ada apa denganmu, kenapa kamu membunuh kucing tak bersalah ini, huh!."

"Bukan urusanmu!."

"Bukan urusanku katamu? Jelas-jelas ini urusanku Jimin, kamu membunuh kucing yang tidak bersalah ini, apa kamu tidak memiliki hati nurani huh!."

"Ck, tidak usah berlebihan, aku membunuhnya karena dia berani mengambil makanan milikku, siapapun yang mengambil tanpa izin harus mati."

Joyce menatap tajam kearah Jimin, ia langsung berdiri dengan saling bertatapan dengan Jimin.

"Katakan itu kepada seseorang yang juga jahat seperti kamu, bukan ke binatang yang bahkan dia hanya minta sedikit dari makanan kita, apa itu salah?."

"Diam Joyce!!." Sontak bentakan itu membuat Joy terkejut, ini pertama kalinya untuk Joyce merasakan di bentak oleh seorang pria.

"Kamu hanya orang asing yang datang ke rumah ini!! Jadi jangan sok mengatur-atur hidupku, aku bisa saja melakukan hal yang aku inginkan terhadap kamu, tapi sayangnya aku masih memikirkan perasaan saudaraku taehyung, Mengerti!."

"Tapi Jim."

Jimin mengangkat tangan nya membuat Joyce tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

"Jangan membuat suasana pagi ku rusak hanya karena kamu, jadi diam dan tidak usah ikut campur urusan ku jika kamu tidak ingin terluka olehku, mengerti!."

Jimin membalikkan badannya untuk meninggalkan Joyce, saat hendak berjalan pandangannya terhenti kearah taehyung yang berdiri di belakang mereka berdua, namun, Jimin yang emosi tidak ingin memperdulikan tatapan taehyung ia memilih untuk berjalan pergi dari taman belakang itu.

Taehyung mendekati Joyce yang menatap sendu mayat kucing di depan nya itu.

"Apa yang kamu lakukan Joy?."

"Apa maksudmu?." Tanya Joyce tanpa menatap wajah taehyung.

"Kenapa Jimin terlihat marah seperti itu, apa yang kamu lakukan?."

Joyce berdiri kembali dengan menatap datar wajah taehyung di hadapannya.

"Aku hanya merasa kasian pada kucing ini, apa aku salah berbicara yang menurutku itu benar Tae? Apa menurutmu aku salah, huh?."

"Aku tidak tau kenapa Jimin dengan teganya membunuh kucing yang bahkan dia hanya meminta sedikit makanan kita, apa di rumah ini tidak ada Sama sekali yang memiliki hati nurani terhadap hewan, huh?."

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang