Habis ini Lupa

97 41 62
                                    

1.Reyhana : Hong Suzu
2. Khalli : Soobin TXT
3. Vierre : Jeno NCT
4. Rara : Kim Minju

🦋HAPPY READING🦋

Ditengah kelas yang tidak begitu ramai, seorang cowo yang memiliki senyuman manis, berkulit putih, mata sipit dan sedikit berkumis tipis datang padaku dengan sebuah paperbag ungu ditangannya. Ia menepuk punggungku dan tentu saja aku langsung berbalik menghadapnya.

"Rey, Ini kado buat lo"

Mataku membulat penuh melihat cowo yang ku suka memeberikan hadiah ulang tahun padaku. Dengan tangan yang bergetar aku mengambil hadiah itu dari tangannya tanpa mengucapkan sepatah kata.

Seketika kelas itu langsung penuh dengan siswa/i, mereka berteriak. "Cie... Vierre cintanya diterima juga sama Rey"

"DIH APAAN SI LO! O-orang ini hadiah ulang tahun, bego lo semua!" ucapnya.

Belum sempatku ucapkan terima kasih, cowo yang aku suka itu pergi meninghalkan kelas setelah semua siswa/i meledekinya.

Kenapa dia marah? Apa...

"Rey... tolong angkat cucian, mau hujan" teriakan suara wanita paru baya itu berhasil membuat lamunanku buyar.

"Iya bun..." sautku langsung jalan menuju rooftop.

Selesainya, aku segera kembali kemeja belajarku membuka lembaran baru dibuku berwarna ungu dengan gambar kupu-kupu dicovernya. Disana aku menuliskan semua yang aku dan dia alami..

Dia? Iya dia, cowo yang memiliki senyum manis, berkulit putih, mata sipit dan sedikit berkumis itu...

Goresan tinta pulpen itu sudah hampir memenuhi buku kesayanganku, sebab begitu banyak sekali kisahnya disini. Mungkin kalo buku ini bisa berbicara, dia akan bilang "Kau bisa tidak tulis yang lain? Aku bosan dengan cerita cowo itu" dan pastinya akan ku jawab. "Tentu saja tidak bisa, karena hanya dia lah yang bisa aku mengerti didunia ini."

Aku mengambil pulpen yang dimana sering ku gunakan untuk menulis cerita ini, pulpen yang diatasnya terdapat kupu-kupu yang bertengker.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa selalu kupu-kupu? Ada apa dengan kupu-kupu? Sebenarnya karena dia..

Dear butterfly...
Dia Vierre, sudah sering kali namanya kutulis dibuku ini dan tak akan pernah bosan untuk menuliskan namanya..
Dia, Vierre, orang yang pertama kali memperkenalkanku dengan kupu-kupu dan fase dimana sebelum menjadi kupu-kupu cantik yang akan terbang tinggi dan melihat keindahan dunia dari atas sana...

Hari ini dia memberiku hadiah yang lagi-lagi terbungkus dengan kertas yang bergabar kupu-kupu seperti ulat yang mengalami metamorfosis menjadi kepompong. Seperti itulah dia membungkusnya. Tak penting bagiku dia memberiku apa, yang penting dia telah mengingat dan takkan melupakan  tanggal kelahiranku, hanya dengan itupun aku sudah sangat senang.

Tapi hari ini, dia sedikit berbeda dari biasanya. Dia seperti kesal ketika semua teman-teman mengejeknya. Kenapa? Kau tak terima? Apa kau... arrgh lagi-lagi overthinking ku mulai datang. Nggak! Mungkin memang dia sedang kesal dengan hal lain, bukan dengan ejekkan itu. Mungkin..

Terdengar dering telfonku yang begitu kencang buatku berhenti menulis. Tertulis jelas orang yang menelfonku adalah sabahat yang paling mengerti dan sabar mendengarkan semua ocehanku yang selalu membicarakan dia. Aku menggeser layar ke kanan untuk menjawa panggil video tersebut.

"Ra! Bisa nggak si lo telfonnya nantian dulu? Liat nih gue lagi nulis" ujarku kesal.

"Ya elah paling yang lu tulis bukan tugas kimia kan? Udah deh nggak usah sok sibuk. Gue telfon karena penasaran tadi si Vierre kenapa deh dia? Ko nggak kaya bisanya?"

Our JourneyWhere stories live. Discover now