FLASHBACK PART | 04

Mulai dari awal
                                    

Usapan lembut dari sang ibu justru memecahkan tangis Kaylie masih dengan memegang hp.

"Kaykhie ndak suka mainan itu!"

BRAK!

Dilemparnya ponsel 3 juta pemberian Ravey dari hasil—tabungan cowok itu selama 2 bulan tak jajan dikantin.

Dahi Helma mengkerut. "Hp siapa, sayang?"

Kaylie menekuk wajahnya, bibirnya yang mengerucut lucu dengan satu tangan mengelap hidungnya dan pipi yang memerah. "Bosen. Kay maunya ekhiem, mah."

"Jawab pertanyaan mama setelah ini Kaylie dapat es cream. Hp siapa ini, Kaylie?"

"Aa ganteng kasih itu buat Kay. Kay kila ada ail manckhuk-nya ternyata gak ada. Sebel!"

Sang ibu langsung mengerti perihal 'Aa ganteng' yang disebutkan putrinya. Pikirannya tertuju pada 'Ravey' putra pertama dari sahabatnya sejak kuliah yang sempat bermain lebih dekat beberapa waktu lalu dengan Kaylie.

Hanya dengan Ravey-lah Kaylie menghabiskan sisa-sisa sorenya belakangan ini, gadis pecicilan yang sulit ditaklukan itu ternyata memiliki magnet kuat pada sesosok putra dari Bunda Eca.

"Ya Allah, meskipun kamu gak suka sama barangnya seegaknya gak langsung Kay buang gitu aja. Ini mahal lho, Ravey juga dapet dari mana buat ngebeliin kamu hp?"

"Aa ganteng punya banyak uang kok mah. Kata aa—istana 70 lantai balbiek pun bakal aa kasih buat aku!" Bocah cantik berseru senang.

—sedangkan dilain tempat, Ravey terus mengirim banyak pesan pada sang pujaan hati namun tak kunjung dibalas.

"Perasaan gue gak enak. Kaylie.... diculik orang? Atau Kaylie jatuh dari tangga?"

Kepalanya menggeleng. Ia kembali mengirim pesan pada ponsel yang sebenernya telah mati akibat dilempar Kaylie.

Ravey:
Jendelanya jangan dikunci! Oke? Aku mau masuk



















"Sebagai hukuman, Kaylie gak boleh tidur dikamar."

Mata gadis kecil berubah pias. "Tekhus Kaykhie bobo dimana, mah?"

"Kamar mamah dulu. Kay gak bisa kan tidur tanpa lampu?"

"Lampu dikamar Kay lagi dipadamkan. Aliran listrik dikamar Kay lagi rusak, jadi sewaktu mama tidur nanti Kay jangan ke kamar ini dulu ya sampai besok? Mama khawatir Kay gak sengaja megang jendela kamar Kay terus kesengat listrik."

🐝🐝🐝

"ASTAGA MAKHLUK APA ITU?!" Kaget bunda Eca sambil memukuli sosok hitam menggunakan sapu.

"Tau gini mending gausah pulang."

"ANAKKU?! ITU KAH KAMO?"

Tubub tegap bidang Ravey yang selalu harum parfum Paris mahal tergantikan baunya gosong listrik yang menyerbak diarea tubuh, kulitnya yang putih terlapisi debu hitam dengan tantanan rambut gimbal akibat sengatan dirumah Kaylie.

Ravey menyengir. Bunda Eca baru percaya bahwa sosok dihadapannya adalah sang putra.

"Gigi nya warna putih, kaki nya napak, punggungnya gak bolong ah berarti ini benar anakku bukan setan."

"Masuk nak masuk, ah anggap aja rumah sendiri." Kata bunda Eca.

"Lah emang rumah akoh." Kata Ravey.

"Rumah akoh lah! Kamo masih bocil tengil gini mana bisa ngebeliin rumah?" Sindir sang ibu.

"Ngebeliin hp aja mampu apalagi rumah?" Ravey tersenyum smirk mengejek sang bunda. "Gampang itu mah,"

Mata bunda Eca menyipit. Curiga anaknya mencuri uang diam-diam kedalam kamarnya.

"Avey.... nyuri uang bunda ya?!"

Cowok itu menggeleng santai.

"Terus dapet dari mana uang buat beli hp? Lah hp kamu yang dibelikan ayah dikemanain?"

"Hp baru buat-"

Badan bunda Eca bergetar-getar, dengan bokong belakang bergoyang kekanan dan kekiri. "Hp bunda bunyi egegege."

Sekitar 3 menit lamanya Ravey cengo memperhatikan sang bunda—ia memutuskan untuk berjalan menaiki tunggu.

"Alvey," jika sang bunda telah memanggil sebutan khusus gawat darurat itu maka fokus Ravey kembali pada mode cool dengan wajah datar serius.

"Wilona Kimberly—partner lomba fisika kamu?"

Ia mengangguk.

"Kalian dekat?"

Ia menggeleng.

"Bisa gak Alvey tolong-"

"Satu-satunya cewek yang gak mau kecentilan sewaktu dekat sama aku adalah Wilona, bun. Cuman dia. Mangkannya aku nyaman-nyaman aja kalo ngobrol bareng dia, then now what?"

"Syukur deh kamu nyaman sama dia, bunda mau ka-kamu.."

Perasaan Ravey mulai tak enak. "To the point, please."

"Kamu mandi, bebersih sekarang dan pergi ke bar-bar Clobarco, dipusat kota."

Terbelaka kaget. Pasalanya itu sebuah club malam yang hanya diperuntukkan bagi laki-laki brengsek yang ingin meneguk wine maupun memuaskan hasrat.

"Kamu tahu gak hari ini ulang tahunnya?"

"Wilona—dibikin mabuk diclub sama mantan pacarnya. Tolong kamu bawa dia kerumahnya ya, please??"

🐝🐝🐝

"Bara?"

"Bara, i-ini kamu by?"

"Lo bukan penyuka ginian, ngapain maksa kesini?" Desis Ravey. Tangannya mulai menangkup sisi kanan dan kiri pinggang Wilona karna gadis itu hampir terjatuh ditubruk keras banyaknya pemabuk didalam club.

Terkejut.

Alpharavey terkejut akan tindakan Wilona yang mengalungkan kedua tangannya dileher harum cowok itu.

Wilona mendekatkan bibir pada telinga Ravey, berbisik sangat serak dan menggoda. "Bawa aku ke—hotel."

🐝🐝🐝

Mau bahas Flashback yg bucin atau rahasia Alpha dulu?

ALPHAKAYLIE atau ALPHAWILONA? Spam!

See u bsk malam jam 8/9 WIB boba bakal update lagi!



❗WARNING❗

Part yang diupdate besok malam bukan lagi FLASHBACK ya, melainkan besok update part 30. BTWBTW, banyak readers boba yg ga terima kalo bntr lagi mau end huhu, apa kata nanti aja yaa

MANTEN UNTUK ALPHA | Tersedia Di GramediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang