Part 6

11 4 1
                                    

Adrian's p.o.v

Malam pun tiba. Saatnya untuk berkumpul bersama di sekeliling Api unggun. Kami duduk melingkar di atas batang kayu tua sebagai kursi. meskipun Kami terpaksa membuat lingkaran besar ya... Karena semua Murid ikut duduk. Jadi kami agak mundur jauh dari Api unggun. Sampai-sampai kehangatan dari Api unggun itu hanya sedikit terasa mengingat keadaan kami yang cukup jauh dari Api unggun tersebut. Untungnya Api unggun dibuat sedikit lebih besar sehingga kehangatan Api unggun yang seharusnya tidak terasa sama sekali masih bisa terasa sedikit kehangatannya.

Banyak sekali yang Kami lakukan di sekeliling Api unggun sepanjang Malam. Mulai dari bernyanyi, Bermain Tebak-tebakan, Bahkan ada yang membakar marshmellow menggunakan ranting kayu yang panjang. Entah dari mana mereka mendapatkan ranting kayu sepanjang itu. Beberapa Murid juga ada yang membakar jagung. Bahkan ada yang minta untuk dibakarkan jagung bakar juga. Selain itu, yang kami lakukan di sekeliling Api unggun yang tidak lain tidak bukan adalah saat Bercerita. Terutama Cerita-cerita Seram nan Horor Ala Murid-murid sekolah ku. Tentunya Bukan hanya cerita Seram saja, Ada juga yang bercerita Lucu dan pengalaman mereka masing-masing.

"Eh-eh! Aku ada satu cerita nih!" Ujar Rani setelah salah satu Anak selesai bercerita tentang bagaimana HP-nya dicolong ma Monyet dan dibuang oleh Monyet tersebut ke dalam Selokan yang Begitu hitam layaknya mukanya King Kong yang habis dibalurin Arang. Lah emang si Monyet ngapain nyolong HP orang? Mo update Status di WA? Mana habis itu HP-nya dibuang ke  Selokan lagi. "Boleh! Mau cerita Apa?" Tanya Kakak pembina pada Rani. 

"Aah~ Cuma cerita biasa-biasa aja kok~." Ujar Rani sambil menunjukan Senyum-Eh bukan Senyum sih. Tapi Smirk ngeri-nya yang tiap kali Dia keluarin kalau pas lagi Marah-marah-Kalem. Rada ngeri sih... Soalnya si Rani jarang senyum. Trus entar pas Senyum malah keliatan Ngeri dan kadang juga kayak gak ikhas. Belum lagi sekarang Dia malah nge-Smirk kek gitu. Gak tambah Parah itu?

//Author:Lah marah kok malah dibilang kalem sih mazzeh??// 
//Adrian:Author Bacod! Diem napa?! Kan Gw yang cerita.//
//Author:Ya ya, Monggo dilanjutkeun Mas Adrian. Readers-nya pada nuggu loh:v//

Rani's p.o.v

//Author:Lohh...Malah dilanjutin sama Mbak Rani...//
//Rani:Ho oh Thor. Lagian si Adrian dah ngambek tuh ma Author. Jadi gak mau cerita dia//
//Author:Utututu~ Adrian marah~ Sini-sini! Aku beliin Semvak emas Pir'AUM :) //
//Adrian:HEH!! JAN NGADI-NGADI THOR!! >:( //
//Author:Mon Mangap. Tapi saya bukanlah Dewa petir Thor yang Agung Mazzeh UvU) //
//Adrian:Anak Anjink! >:( //
//Author:Mazz, Bahasa tulung dijaga =>=) //

Aku pun bangkit dari Kuburku- Eh maksudnya, Tempat dudukku. Dan kemudian menarik napas panjang untuk ku mulai bercerita.

"Jadi Cerita ku ini berkisah tentang 2 Saudari kembar yang dikutuk jadi 2 Ekor Rubah!"-Rani

"Jadi Rubah??"-Alfian

"Iya." Jawabku SPJ (Singkat-Padat-Jelas)

"Warnanya Apa?"-Alfian

"Putih."-Rani

"Ekornya berapa?? '>') "-Alfian

"Sembilan. =_=) "-Rani

"Dikutuk ama Siapa?? 'v') "-Alfian

"MBAH DUKUN!    ANJINK!! INI YANG CERITA INI GUWE APA ELU HAHH?!! GUE LAGI CERITA! JADI LU MENDINGAN DIEM AJA!! KALO LO MASIH MAU NGOMONG, LU AJA YANG CERITA!!"-Rani

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Si kecil berekor sembilanWhere stories live. Discover now