Seperti biasa, Jeno pasti akan berjalan dengan langkah cepat dan menunduk. Tak ada murid yang tak menoleh dan melihati Jeno dari atas sampai bawah begitu mencium feromon Honeysuckle miliknya berpadu dengan bau pekat dari feromon pinus asing  yang melingkupinya.

Jeno berharap jika kerah bajunya dapat menghalangi ruam merah yang menghiasi leher. Ia ingin cepat sampai di dalam kelas, menyembunyikan diri dari tatapan orang-orang.

Bruk!

Hampir saja Jeno oleng dan terjatuh jika lengannya tak ditahan. Keningnya membentur dada seseorang, ia membungkuk meminta maaf beberapa kali sebelum menatap pria didepannya.

Jaehyun tersenyum hingga lesung pipinya nampak menghiasi di wajahnya. Aroma manis dari Jeno menyapa penciumannya meski ada pula aroma Pinus yang ikut menguar menyelimuti.

Jaehyun tak begitu bodoh untuk tidak memahami apa yang terjadi, bahkan rasanya semua murid disini yang memandang Jeno cukup tahu apa yang terjadi.

"Mau ditemani ke kelas?" Ucap Jaehyun menawarkan bantuan, ia melihat sekeliling seakan mengisyaratkan Jeno untuk ikut melihat ke sekitar. Hampir semua orang melihat ke arahnya dan itu membuat Jeno tak nyaman.

"Kebetulan gue mau ngasih titipan untuk Haechan," sambung Jaehyun menunjuk rantang makanan yang digenggamnya.

Jeno sebenarnya tak enak, tapi ia lebih tak nyaman dengan tatapan orang lain terhadapnya. Baru saja membuka mulut ingin menjawab, sebuah tarikan ditangan membuat Jeno mundur dan berada dibalik punggung Jaemin.

Kedua alpha itu saling berhadapan, feromon Jaemin terasa begitu pekat dan kecut membuat Jeno mencengkram belakang bajunya dengan refleks. Wajah pemuda Na begitu tak bersahabat bertatapan dengan Jaehyun.

"Dia milik gue, gak usah sok deket."

Jaehyun mengerutkan kening tak suka dengan penuturan yang terdengar sinis. Bahunya ditabrak oleh Jaemin yang merangkul bahu Jeno pergi dari hadapannya.

Jaehyun berbalik memandang kepergian dua orang itu. Jaemin memang memasang wajah tak mengenakan sepanjang jalan pada murid yang melihat kearah Jeno.

Seolah-olah memberi peringatan.

….

Lonceng istirahat berbunyi, Jeno bernafas lega. Sedari awal ia masuk semua teman sekelasnya terlihat terus memandanginya, inilah yang tak disukainya. Terasa asing dan menakutkan.

"Kau berhutang penjelasan padaku!"

Haechan cemberut menatap Jeno, sedari tadi mulutnya gatal ingin mengintrogasi teman sebangkunya yang tak masuk sekitar 3 hari yang lalu. Sekali masuk sekolah malah membuat semuanya tercengang.

"Hm… sebenarnya aku—" Jeno bingung mau menjelaskan dari mana, terlebih beberapa orang nampak ikut curi dengar.

Tok tok

Jeno menoleh begitupun dengan Haechan. Di ambang pintu Jaemin berdiri sambil bersedekap mengarahkan pandangan ke Jeno.

Dengan isyarat menggerakan kepala Jaemin memberitahu Jeno agar segera keluar dari kelas. Haechan melongo begitu memahami keadaan, jadi feromon asing yang ia cium dari tubuh Jeno itu milik Jaemin!

Jeno berjalan menghampiri Jaemin, beberapa orang mulai berbisik seperti biasa. Melempar pandangan tak menyenangkan.

BRAK!

Suara pukulan tangan pada meja membuat semua pasang mata beralih pada Haechan yang tiba-tiba berdiri dari tempatnya.

"JAEMIN!! tega-teganya!" Haechan nampak mendramatisir keadaan, ia menatap Jeno dan Jaemin tak menyangka.

[End] Unexpected - JaemjenWhere stories live. Discover now