Chapter 11

535 57 0
                                    

Saya berubah pikiran 🙏🏻
Dan akan melanjutkan cerita ini

Tapi kayak nya up bakal sebulan sekali, atau bahkan dua bulan sekali

Soal nya otak author mengencil kek kutu aer, karna menjelang masa masa masuk SMA  author jadi harus banyak belajar juga

Kalo gak, hp w di sita

Emak author galak, kek singa maklum sih nama nya juga emak emak indo kan

Sangar sangar.

Yaudah lah langsung aja deh klen baca tuh

Kalo ada typo maapin dah, author bener bener lelah memikirkan chapter ini karna lupa alur 😵



...

*Sarah Pov in she mind

"Aku tidak menyukai wanita"

"Omong kosong"

"Menjijikan, sangat menjijikan di cintai dengan sesama jenis"

"..."

"Aku tidak pernah, dan tidak akan pernah mencintai sesama jenis mau pun lain jenis.."

"Pembohong besar"

Sarah bangun dari tidur nya di sofa, dan berisi keras agar menahan amarah nya dengan sekeras tenaga

Lalu pergi entah kemana sembari mengepalkan tangan

"Dia bahkan menyukai Kakak perempuan dan laki laki ku di saat yang bersamaan, licik"

*Sarah Pov and

...

"(Name)-san~"

Kamu menoleh, dengan berat hati

Entah apa yang menyambar Sanzu belakangan ini, bahkan kedua teman teman nya

Meraka jadi sangat lengket pada mu, entah kemana, dimana, dan kapan Meraka akan selalu menunjukan muka bagaikan anak anjing yang jinak dengan kucing

"Ada apa?"

"Tidak hanya ingin menyapa"

"Pergilah, aku sibuk.."

"Sibuk? Memang nya kau tidak di beri libur hari ini, misi bahkan sudah selesai semua" tanya nya

"Aku sibuk memikirkan car Anya mengusir orang menjijikan seperti mu.."

"Tidak semenjijikan wanita yang mengejar cinta mu" balas nya

Kamu diam, mengalihkan pandangan lalu pergi

Membiarkan semua ocehan, tak berguna pria itu basi di makan angin

Entah waktu yang buruk, atau waktu yang berharga

Karna kamu sangat gengsi untuk meminta bantuan Sarah, karna pekerjaan bonten yang membuat otak mu serasa mengenas di dalam sana

Sarah datang sendiri, ke markas bonten dengan wajah yang di kerut selayak nya cucian kotor

"Oh, Sarah ada ap-"

Belum sempat selesai bicara, dia menarik diri mu

Dan lagi diri mu di tahan Dari belakang.

"Seperti nya buruk" gumam mu pelan

"Lepas, aku butuh bicara sebentar dengan nya" ujar Sarah kasar

"Kau tidak berhak"

"Aku berhak!"

"Menurut mu, menurut ku tidak"

Semakin keras cengkraman tangan Sarah pada lengan mu, membuat diri mu terpaksa mengeluarkan tenaga untuk menahan sakit nya, dan menatap dingin ke depan
Apa tubuh ku akan terbelah dua? Jika iya maka biarkan aku memilih peti mati ku dulu..

Middle of the night || Trio Bonten × Readers ||Where stories live. Discover now