[ Fantasy --- ABOverse ]
>>>> Jaemin tak menduga bila omega yang selama ini dibully-nya adalah sang belahan jiwa yang dinanti.
Karya ke01✓
Start : 01-06-2022
End : 25-08-2022
JaemJen!!
Jaemin Dom!
Jeno Sub!
bxb
maturecontent!
mohon jangan salah lapa...
Keduanya makan dalam diam dan saling berhadapan. Yang bisa Jaemin sajikan hanya Jajangmyeon instan yang ada di lemari dapur, ia kesini tak ada persiapan dan tak mungkin keluar mencari makanan di jam segini, meskipun dirasa bisa memesan layanan hotel, tetapi ia enggan untuk melakukannya.
Mata Jaemin terus menyoroti Jeno didepannya yang makan seperti orang rakus, tubuh sang omega sedikit membungkuk saat menyantap mie panjang dengan saus hitam yang belepotan di sekitar bibir.
Mangkok mie milik Jaemin diseret ke dekat Jeno, membuat pemuda Lee mendongak dengan mulut penuh makanan, mata bulatnya menatap Jaemin heran dengan mulut yang tak berhenti mengunyah.
"Ini makan saja," Jaemin mengulurkan tangan mengelap saus kacang kedelai hitam yang berada dibawah bibir Jeno. "Makan yang banyak," sambungnya sebelum memasukkan jempol yang terdapat saus tadi kedalam mulutnya.
Jeno cepat-cepat mengunyah dan menelan makanannya. "Lalu bagaimana denganmu?" Ujarnya mengambil gelas air putih dan meminumnya.
"Aku bisa memakanmu."
Uhuk! Uhuk!
Jeno tersedak sampai terbatuk-batuk menepuk dadanya. Wajah sampai lehernya memerah dengan tenggorokan sakit. Untung tidak muncrat.
Belum selesai dengan pikiran dan batuknya, Jaemin kini sudah berdiri dan berjalan mendekati Jeno. Ia memegang pundak pemuda Lee lalu mengecup area dada yang terekspos.
"Ada banyak yang harus kita bicarakan, bukan? Jangan terus mengulur waktu."
Jeno mengangguk kaku, jarak Jaemin begitu dekat. Hembusan nafasnya saja bisa dirasakan. Ini tak baik untuk debaran jantungnya.
....
Jeno menceritakan semua yang ia sembunyikan, tak ada yang ia tutup-tutupi. Begitu pula dengan Jaemin, keduanya saling terbuka menceritakan seluk-beluk kehidupan pribadi agar kedepannya hubungan mereka semakin dekat.
Dan kini, keduanya kembali saling terbuka-dengan makna berbeda.
"Hhh, Jaem-hmpp."
Jaemin menutup mulut Jeno dengan bibirnya, tak membiarkan Jeno berbicara. Tangannya kini meringkus tangan Jeno diatas kepala, hanya ia yang boleh bergerak bebas dan mengambil kendali permainan.
Feromon kamperfuli dengan aroma madu perpaduan jeruk begitu membuatnya kepayang dan semakin bergairah. Feromon Jeno benar-benar nyaman dihirup dan terasa begitu candu, Jaemin ingin selalu menghirup feromon Jeno setiap saat.
Leher dan dada Jeno habis oleh keganasan Jaemin, ruam merah tampak begitu mengerikan dan kini pemuda Na kembali memberikan hisapan di dadanya.
"Jaemin ... hahh~" Jeno menghirup udara berat kesusahan lalu menggigit bibirnya begitu merasakan Jaemin menekan titik prostatnya berulang kali.
Ini gila, Jeno sulit menjabarkan apa yang ia rasa. Begitu nikmat dan membuat hilang akal. Jika begini, Jeno tak akan keberatan terus melakukannya dengan Jaemin.
"Nghhhahhhalphhaa hhh aahhh." Jeno hanya bisa mengepalkan kedua tangannya yang dicengkeram Jaemin diatas kepala begitu ia klimaks.
Cairannya mengotori tubuh depan Jaemin dan dirinya. Rematan pada dinding rektum Jeno mengetat dan berkedut membuat milik Jaemin teremas di dalam sana, nafasnya memburu dan semakin gencar menggerakkan pinggul mengejar pelepasan yang hampir sampai.
Gerakan brutal Jaemin membuat tubuh Jeno melengkung serta maju mundur sesuai ritme hentakan sang dominan dan mendesah nyaring sekaligus merengek, ranjang yang mereka tempati juga berdecit nyaring berpadu dengan bunyi intens penyatuan itu.
Jaemin masih cukup sadar untuk tidak melakukan knotting pada Jeno, ia mengeluarkan penisnya yang kini menumpahkan cairan putih yang cukup banyak mengalir diatas perut Jeno, bercampur jadi satu dan tumpah meleleh ke sprei.
Keduanya bernafas tersengal, meraup udara sebanyaknya. Jeno merasa sangat letih, ia ingin tidur namun Jaemin kembali mencium bibirnya dengan lumatan rakus lalu membalikkan posisi mereka menjadi Jeno yang diatas.
Sialnya ini semua belum berakhir, Jeno kembali harus mendesah begitu Jaemin memasukinya lagi. Meskipun cahaya matahari di luar sana mengintip dibalik celah tirai.
[]
*** Unexpected ***
Note :
Hei! hei! Apa kabar? Hehe ...
Udah lama ya, gak dapat notifikasi update. Aku juga ngerasa sudah lama, biasanya tiap hari up😭. Berasa kek ada yang ganjel gitu.
Alasannya karena beberapa hari yang lalu sedang mudik, jadi jarang pegang ponsel terlebih lagi harus urus ini itu. Akses internet juga gak ada😭 biasanya pake Wifii dan aku sayang duit beli kuota😀 hihi.
Tapi kalian tenang aja, cerita ini sudah di rencanakan endingnya gimana. Dan sebenarnya, bab 8 ini begitu panjang. 4000 word! Jadi aku potong deh, biar kalian enak bacanya. Ini aja udah panjang.
Gak tau deh sama part yang ini.
Semoga kalian dapat bayangannya, atau paling engga paham gitu sama jalan ceritanya.
Btw, Mood banget baca'in komen kalian di part sebelumnya. Maaf ya baru bales, dan maaf juga yang gak ke bales, tapi pasti kebaca kok.
Dahlah dari pada banyak bacot, See you di-next part ya. Babay👋
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.