"Ray?" seru Steve lagi karena tidak segera mendengar jawaban.

"Hmmm..."

"Kau bangun tidur? Suara mu sedikit serak."

"Aaa.. Iya. Kau sudah berangkat kerja?"

Diujung sana, Steve yang baru saja hendak keluar dari lobby langsung berhenti di tengah jalan. Mengagetkan Red yang sedang mengikuti langkahnya.

"Kau sehat?" tanya Steve memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

Ini pertama kalinya Ray menelponnya lebih dulu dan menanyakan apakah ia sudah berangkat kerja atau belum. Bolehkah setelah ini Steve berharap bahwa Ray sudah membuka hati untuknya?

"Apa maksud pertanyaanmu Smith?"

Nah ini baru Ray yang asli.

Steve sampai tersenyum sendiri mendengar hal itu, membuat Red geleng-geleng kepala dan mengatainya gila tanpa suara.

"Seharusnya aku yang tanya, apa maksudmu menelponku pagi-pagi seperti ini?"

"Jadi maksudmu aku tidak boleh menelponmu gitu? Oke bye."

Telepon langsung dimatikan oleh Ray membuat Steve kaget dan kembali terkekeh. Submisivenya yang satu itu punya harga diri yang sangat tinggi.

"Kau seperti remaja ingusan yang sedang jatuh cinta." komentar Red saat Steve sudah masuk kedalam mobil.

"Daripada kau yang tidak pernah jatuh cinta." sahut Steve.

"Dasar gila."

Steve hanya mengeluarkan senyum manisnya yang terlihat gigi taring yang sangat indah disaat dia sedang berbahagia. Senyum yang hanya ia tunjukkan pada orang-orang terdekatnya.

"Setelah makan siang aku tidak ada acarakan?" tanya Steve, "Siapkan helikopter."

"Mau kemana kau?"

"Colorado."

"Baru semalam kau mengantarkannya kesana dan siang ini kau sudah ingin bertemu dengannya? Kau benar-benar sudah tidak waras ya."

Steve tidak menyahut dan malam bersenandung.

"Hari ini cerah ya."

Red yang melongo mulai mendongak untuk melihat kondisi langit yang sedari pagi sudah mendung. Fix Steve yang jatuh cinta sangatlah menyeramkan.

Tidak mau gila karena ketularan Steve, Red mulai menjalankan mobilnya menuju tempat meeting mereka.

Steve tidak menyangka akan menemukan Van sedang duduk manis di dalam mobilnya begitu ia selesai meeting

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Steve tidak menyangka akan menemukan Van sedang duduk manis di dalam mobilnya begitu ia selesai meeting. Red yang baru datang pun sama kagetnya dengan Steve.

"Firasatmu benar." kata Van to the point.

Steve tahu, pasti ada hal yang sangat penting yang ingin Van sampaikan sampai harus muncul tiba-tiba seperti sekarang ini.

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now