𝟎𝟒. BANDAGE

883 156 4
                                    

❝ AKU TIDAK MAU LAGI MENGGANTI PERBANMU  ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AKU TIDAK MAU LAGI MENGGANTI PERBANMU 

⠂⠂⠂

DUA MINGGU YANG LALU, DG diserang oleh seseorang yang mengaku sasaeng dirinya. Para fans pun mempertanyakan bagaimana kondisi terbaru DG dan keamanan para anggota serta pengawal yang dikabarkan tidak becus dalam melindungi anggota.

DG sendiri memilih untuk mengambil cuti hiatus selama beberapa bulan. Kini DG tengah bersantai pada ranjangnya sambil memakan sup hangat yang telah dibuat sang kekasih.

"Aku tidak menyangka kau bisa terluka juga, " gerutu (Name) sambil menyuapkan sup hangatnya. Padahal yang terluka bagian perut kanannya, seharusnya DG bisa makan sendiri, namun lelaki dengan rambut pink tersebut selalu memberikan alasan. - yhaa dg mode manja -

"Tentu saja bisa, memangnya kau pikir aku ini apa?" tanya DG sambil menonton televisi nya yang menayangkan drama terbaru minggu ini. "Demon King. " (Name) merotasikan bola matanya malas.

"Kejamnya~ Aku ini kekasihmu atau bukan sih?" DG sang penggoda kembali. Lelaki rambut pink tersebut sangat hobi menggoda kekasihnya yang bersumbu pendek.

"Yah, aku menerimamu karena butuh uangmu. Lagipula aku tidak tega melihat wajahmu yang sepertinya sangat menyukaiku, " balas (Name) dengan remeh. DG terkekeh mendengar penuturan (Name). Apa yang dikatakan (Name) memang tidak salah sih, bahkan jika saat itu (Name) menolaknya, ia akan melakukan segala cara agar gadis tersebut mau menjalin hubungan dengan dirinya.

Tangan (Name) terulur untuk menyentuh pelan perut bagian kanan DG. Ia mengelusnya dengan hati hati, "Apa ini masih sakit?" tanya (Name) sedikit khawatir. DG menyunggingkan seringainya. "Sebenarnya iya, tapi karena kau elus begitu, rasa sakitnya berkurang. " Setelah mengatakan hal tersebut rasanya DG sangat menyesal.

(Name) menyentil luka pada perut DG. Sebenarnya tidak terlalu sakit, hanya saja (Name) menambahkan sedikit kekuatan pada sentilannya, "Oh Fuck!"

"Kasarnya~ Bagaimana jika fans mu tahu ya bahwa kau hobi berkata kasar begini?" ujar (Name) dengan wajah yang dibuat-buat seolah sedih.

Perempatan imajiner merah muncul di kepala DG, "Bagaimana ya reaksi publik jika tahu bahwa aku dianiaya oleh kekasihku sendiri?" balas DG tak mau kalah dengan senyuman yang tampak sangat mengesalkan bagi (Name).

"Mati saja kau sana, " ucap (Name) malas sambil menaruh mangkuk yang berisi sup hangat tadi dengan keras. DG tertawa saat melihat kekasihnya yang tersulut emosi.

Lelaki tersebut menarik (Name) yang hendak meninggalkannya. (Name) yang ditarik pun langsung terduduk di atas paha DG, "Kau ini gampang sekali tersulut emosi. "

(Name) melirik DG dengan malas, "Kau duluan yang memancing ku. " DG menggenggam tangan (Name) yang terlihat mungil jika disandingkan dengan tangan miliknya.

Tangan DG membawa tangan (Name) pada bagian perut kanannya yang terluka. Sementara itu (Name) berkeringat saat melihat aksi DG, "Hey ... Mau apa sih ... "

DG melirik (Name) kemudian tersenyum. Ia mendekati (Name) yang terduduk kaku di atas paha nya. Ia menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah (Name). Lelaki rambut pink tersebut mendekatkan wajahnya pada sebelah telinga (Name). Ia sedikit meniup telinga (Name) yang sudah memerah, "Tolong gantikan perbanku dong. "

DG langsung menjauhkan wajahnya dari (Name). Ia tersenyum puas melihat wajah (Name) yang benar-benar memerah, "Loh? Wajahmu kenapa merah? Kau memikirkan apa?"

(Name) memukul DG sekuat yang ia bisa, "Berisik! Jelek jelek jelek!" DG tertawa sambil memeluk (Name) yang masih berupaya memukul DG.

"Jangan marah~ Ayo bantu aku ganti perban. " (Name) mendengus malas. Ia beranjak dari duduknya. Sengaja gadis itu menghentakkan kuat kuat kakinya agar DG tahu bahwa ia sedang kesal. Sangat kesal.

(Name) kembali dengan sekotak P3K. Ia benar-benar mengganti perban DG dengan teliti. Sebenarnya antara fokus dan ngambek dengan DG. Saat DG memainkan rambut (Name), gadis tersebut tak mengindahkan apapun yang dilakukan DG.

"Sudah, " ucap (Name)  ketus. DG memeluk kekasihnya yang sedang marah itu dengan erat, "Jangan marah (Name), aku hanya bercanda~" (Name) masih memasang wajah tertekuk.

"Aku tidak mau lagi ganti perbanmu. Sana ke dokter saja. " DG semakin mengeratkan pelukannya, "Iya iya, maaf sayang. " (Name) memukul kecil dada (bEsAr) DG.

⠂⠂⠂

TO BE CONTINUED . . .

𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃,K. DAGYEOMWhere stories live. Discover now