"Baikan dong." Ucap haruto menautkan kelingkingnya dengan kelingking Liz, sontak hal itu membuat kedua orang tua mereka bernafas lega dengan senyum haru nya.

"Gitu dong, baru nama nya anak papa." Ucap hanbin mengelus rambut Liz.

"Hey, anak mama juga dong." Ucap Liz memeluk kedua anaknya itu.

"Sudahlah jangan banyak drama." Ucap Haruto.

"Lihatlah anak kamu pa, anti romantis." Ketus Lisa.

"Haha kamu seperti baru kemarin mengenal haruto, dari dia umur lima tahun saja memang sifatnya seperti itu." Ucap hanbin terkekeh kecil.

"Whatever, oh ya sore nanti kita akan ke rumah sakit yang di rujuk oleh dokter eunwoo." Ucap Lisa.

"Jadi, Liz akan di oper ke rumah sakit di sana?." Tanya Haruto.

"Iyah, dia akan di tangani oleh dokter spesial jantung di sana, papa dan mama berharap dokter itu bisa membantu menyembuhkan penyakit Liz." Ucap hanbin.

"Aish, papa dan mama harus yakin dokter itu pasti bisa menyembuhkan aku." Ucap Liz tersenyum lebar, yang membuat mereka bertiga ikut tersenyum.

"Oh ya haruto, papa boleh minta tolong kepada mu?." Tanya Hanbin.

"Katakan saja." Ucap haruto.

"Papa dan mama ada urusan penting di luar, jadi saat nanti sampai di rumah sakit, papa dan mama harus pergi sebentar keluar, jadi bisa kamu temani Liz sampai ketemu dengan dokter yang akan menangani Liz?."

"Baiklah, serahkan saja padaku."

"Oke kalo gitu, papa akan membayar biaya administrasi nya dulu, kalian bisa siap-siap sekarang." 

Hanbin berjalan keluar dari ruangan Liz untuk membayar biaya administrasi Liz, sedangkan Lisa dan haruto menyiapkan segala keperluan Liz untuk pindah rumah sakit.

__________________________

Tamara berjalan di koridor rumah sakit, sesekali ia menjawab sapaan dari suster maupun dokter lainnya, senyum manis itu tak pernah pudar dari bibir Tamara ketika seseorang menyapanya, kaki jenjangnya itu berhenti di sebuah ruangan bertuliskan 'Direktur utama tuan Yoon baek-hyun', ia pun langsung mengetuk pintu ruangan itu.

Tokk...Tokk...Tokk....

"Masuk."

Mendengar jawaban itu Tamara langsung membuka pintu ruangan dan masuk ke dalam.

"Oh, dokter Tamara, akhirnya kamu datang juga."

"Maaf aku terlambat."

"Tidak, kamu sama sekali tidak terlambat, duduklah."

Tamara duduk di bangku yang berhadapan dengan Baek-Hyun.

"Jadi, ada apa Kaka memintaku datang ke sini?." Tanya Tamara.

"Apakah email dari dokter eunwoo sudah sampai?."

"Sudah, apa ini ada sangkut-pautnya dengan pasien bernama Liz?."

"Benar, tapi sebelum itu ada beberapa yang ingin saya sampaikan ke kamu Tamara."

"Soal apa kak?."

"Begini Tamara, walaupun rumah sakit ini besar tapi ada beberapa alat medis yang masih belum bisa dibilang lengkap, jadi aku harap jika kamu memerlukan alat medis yang lengkap untuk menangani penyakit pasien, kita bisa memindahkan nya ke Amerika, di sana lebih lengkap alat-alatnya."

"Sebelum itu, apa penyakit jantung anak ini terbilang cukup parah?."

"Aku tidak bisa menebak nya, tapi dari data yang dikirimkan oleh dokter eunwoo, jantung nya sudah tidak bisa di bilang baik-baik saja, kita harus melakukan tindakan untuk menyembuhkan penyakitnya."

MAFIA • Haruto Watanabe [✓]Where stories live. Discover now