Silent Voice || Perasaan Aneh

1.1K 171 36
                                    

Dengan nafas yang terengah-engah, ketiga perempuan itu kini duduk bersandar di dinding yang berada di belakang mereka.

"Kalian masih muda, pergunakan waktu kalian itu untuk hal-hal yang berguna bukan dengan menindas orang lain. Ingat, dunia ini berputar ada kalanya kalian di atas dan ada kalanya juga kalian berada di bawah." setelah mengucapkan kalimat tersebut Yoona pun pergi dari hadapan mereka bertiga.

"Sialan!"

~S.I.L.E.N.T.V.O.I.C.E~

"Dimana gadis itu?"

Yoona menghampiri Seohyun yang berada di parkiran dengan berdiri di sebelah mobilnya.

"Dia di dalam." jawabnya dengan menggerakkan kepalanya ke arah mobil.

"Bagaimana keadaannya?"

"Suhu tubuhnya meningkat. Kita harus mengantar dirinya ke rumahnya."

"Ya, tentu saja."

Mobil itu kini melaju keluar dari pekarangan sekolah. Melewati jalanan yang cukup ramai karena sekarang waktunya untuk para pekerja kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Apakah kau tidak pernah mengetahui tentang hal ini?"

Gelengan kepala menjadi jawaban yang diterima oleh Yoona atas pertanyaan yang telah diajukannya.

Ia menoleh ke belakang hendak melihat keadaan Jisoo. Dilihatnya gadis tersebut yang tidur tampak tidak nyenyak. Keringat sebesar biji jagung memenuhi dahinya, serta kerutan yang terus bermunculan menandakan bahwa ia tidur tidak tenang.

"Seohyun-ah menepi sebentar!" Seohyun menuruti perkataan Yoona. Ia menepikan mobilnya di dekat halte, kemudian Yoona turun dari mobil dan mengubah duduknya menjadi di posisi tengah, tepatnya di sebelah Jisoo.

Ia membenarkan posisi tubuh Jisoo agar tidur berbaring. Meletakkan kepala Jisoo di atas pahanya. Dan mengambil beberapa helai tisu untuk menghapus keringat yang memenuhi dahinya.

Seohyun tersenyum tipis melihat hal tersebut. Ia terkejut sekaligus kagum melihat Yoona menampilkan sosok seorang kakaknya kepada Jisoo. Karena, sebelumnya Yoona itu tidak pernah bersikap hangat kepada orang lain yang baru ia temui apalagi sampai membelanya habis-habisan.

Setelah memastikan Yoona dan Jisoo dalam posisi masing-masing, Seohyun kembali menjalankan mobilnya menuju ke rumah Keluarga Lee.

~S.I.L.E.N.T.V.O.I.C.E~

"Saya wali kelas dari Lee Jisoo. Saat ini dia sedang demam, jadi saya menawarkan diri untuk memberikannya tumpangan."

Petugas yang berjaga mengangguk, lalu mengambil handy talkie-nya menghubungi orang lain sebagai permintaan izin.

Pintu gerbang terbuka otomatis mempersilahkan mereka masuk. Seohyun memarkirkan mobil pada tempatnya lalu membantu Yoona menopang tubuh Jisoo.

"Jisoo-ya!" seru seseorang dengan nada panik.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi?" Heeyeon melihat wajah adiknya yang terdapat lebam. Ia membawa adiknya ke dalam pelukan yang memberi kehangatan untuk Jisoo.

"Kau demam?" Jisoo mengerjap lemah. Ia hanya dapat menyandarkan tubuhnya di dalam dekapan sang kakak.

Dengan perlahan, baik Seohyun maupun Yoona membantu Heeyeon membawa Jisoo masuk ke dalam rumah.

Saat mereka hendak melewati ruang tamu menuju kamar sang adik, mereka dikejutkan dengan suara kedua orangtua Heeyeon dan Jisoo.

Taehee mengecek tubuh putrinya itu, ia menemukan beberapa lebam pada tubuh anaknya. Memeluk sang anak dan menangis karena merasa gagal dalam melindungi putri bungsunya.

"Eomma, sebaiknya Jisoo beristirahat saja dahulu. Suhu tubuhnya meningkat, aku akan menghubungi Namoo samchon dan memintanya datang kesini untuk memeriksa Jisoo."

Dengan perlahan, Kyuhyung mengambil alih tubuh putri bungsunya. Mengangkatnya perlahan dan berhati-hati seakan membawa sebuah berlian yang teramat langka disusul dengan Taehee yang berjalan di belakang.

"Apa yang terjadi?" tanya Heeyeon setelah mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk.

"Jisoo mengalami perundungan di sekolahnya." dari sana teruslah mengalir cerita mengenai kejadian tidak menyenangkan yang menyerang seorang Lee Jisoo. "Maafkan pihak sekolah yang baru mengetahui tentang hal ini."

"Ternyata dugaanku benar. Lagi dan lagi dia membohongi kami." Heeyeon memijit pangkal hidungnya perlahan merasa bersalah karena belum bisa menjadi kakak yang baik, yang bisa melindungi adiknya.

Dia tidak menyangka bahwa Jisoo kembali membohongi dirinya, padahal sebelumnya adiknya itu sudah berjanji untuk berkata jujur jika ada yang kembali berani mengganggu adik tersayangnya itu.

"Sekali lagi saya mohon maaf."

"Tidak perlu meminta maaf. Anak-anak nakal itulah yang seharusnya berada disini dan meminta maaf kepada adikku."

"Lee Heeyeon-ssi, saya akan memastikan bahwa semua pelaku yang terlibat dalam kasus perundungan yang dialami oleh Jisoo akan segera ditangani oleh pihak sekolah."

Saat mereka hendak beranjak pergi setelah berpamitan kepada tuan rumah, kedua mata Yoona tidak sengaja melihat sebuah bingkai foto berisikan dua orang gadis kecil. Ia sedikit terkejut melihatnya.

Dimana salah seorang gadis kecil yang lebih tinggi memeluk seorang gadis yang lebih pendek dari dirinya dari arah belakang.

Tapi bukan itu yang membuat Yoona terkejut ditempatnya. Melainkan wajah dari gadis kecil yang sedang dipeluk itu.

Wajah itu mengingatkannya akan seseorang, tetapi ia lupa siapa yang dimaksudnya. Perasaan aneh mulai muncul dalam benaknya, ada rasa panas dan sesak yang seakan berontak hendak dikeluarkan.

"Ada apa Yoona-ya? Kau baik-baik saja?" tepukan dibahunya menyadarkan Yoona dari lamunan. Ia melihat wajah sahabatnya yang memandang dirinya heran. Ia menggelengkan kepala lalu tersenyum kecil kepada Seohyun.

"Gwaenchana. Ayo!"






















#HiEveryone

Double update untuk semua kesayanganku, maaf ya bestie karena sangat-sangat lama baru muncul ke permukaan.

Lagi bingung soalnya sama jalan ceritanya sama bingung juga gimana lanjutin nih cerita.

Tapi mudah-mudahan cerita ini gak berhenti di tengah jalan. Mudah-mudahan sampai tamat ya.

Dan untuk semua kesayanganku yang belum lulus dalam ujian SNMPTN ataupun juga SBMPTN dan ataupun yang kurang punya biaya untuk melanjutkan kuliah.

Tetap semangat ya! Jangan menyerah! Rezeki udah ada yang ngatur, gak akan tersesat dia tuh. Cukup berdoa, tapi jangan lupa usaha. Karena berdoa tanpa usaha adalah sia sia.

Untuk yang belum lulus ujian, ingat masih ada kesempatan di tahun berikutnya. Kita sama bestie😭.

Pokoknya HWAITING!!!

SALAM SAYANG DARI SAYA YANNG TERSAYANG.

LOVE YOU SOOOOO MUCH😘

Silent Voice | JisooWhere stories live. Discover now