"Instingmu tak pernah salah... Aku ingin melamar Renjun dalam waktu dekat" ucapku langsung pada intinya
"Akhirnya.... Aku tak sabar menunggu undangan dari kalian"
"Hanya saja aku tak tau bagaimana melamarnya"
"Kau menanyakan hal yang sama pada Johnny!!!"
"Tentu saja" ucapku tak yakin
"Mengapa tidak bertanya pada Taeil hyung, ia lebih berpengalaman"
"Kalian juga sudah menikah"
"Kau ingin tau bagaimana ia melamarku?" Entah mengapa hal ini menjadi sangat menarik, sungguh respon kesal Ten membuatku yakin lamaran yang di ceritakan Johnny berbeda
"Bukankah ia melamarmu di Pattaya"
"Benar tapi tidak di pantai dengan suasana romantis, tidak sebelum aku memintanya melamarku ulang!!!"
"Sayang... Kau sungguh akan membuka kartu itu?" Ucap Johnny meletakkan nampan berisi tiga cangkir kopi dan langsung merangkul Ten
"Dia melamarku saat kami melakukan sex... Kau bisa bayangkan bagaimana aku mendadak turn off dan kesal!!!"
Aku tak bisa menahan tawaku, saat aku bilang Johnny pasti melakukan hal unik aku tak menyangka akan seunik itu
"Aku tak menyangka lamarannya akan seunik itu"
"Kau tak berniat melakukan hal yang sama kan Jaehyun?" Ucap Ten
"Tidak... Aku masih bersikap waras untuk tau tempat"
"Lihat... Memang kau saja yang kelebihan hormon!!"
"Memangnya siapa yang bisa menolak jika pasanganku seindah ini?" Ucap Johnny
"Aku masih disini jika kalian lupa" ucapku menghentikan acara flirting yang mereka lakukan
"Mengapa tidak menaruh cincin di kue?" Ucap Ten
"Bukankah itu berbahaya? Bagaimana jika tertelan" ucap Johnny
"Makan di tepi pantai atau di taman?"
"Kami sering melakukannya" ucapku
"Pergi ke museum atau pameran lukisan?"
"Aku takut ia semakin stress mengingat deadline pamerannya"
"Menggunakan drone atau kembang api?"
"Apa itu tidak memalukan?" Ucap Johnny
"Bagaimana dengan puisi atau menyanyikan lagu?"
"Itu terlalu biasa, sayang" ucap Johnny kembali
"Kalau begitu beri ide!!! Kau hanya menghancurkan ideku terus!!!"
"Aku hanya memberitahukan resiko dari idemu" ucap Johnny santai
"Jaehyun bagaimana dengan kumpulan foto? Atau puzzle? Atau hal-hal seperti berburu harta karun?"
"Berburu harta karun seperti apa?" Ucapku mulai tertarik dengan pembahasan ini
"Kau membuat beberapa game yang akhirnya merujuk pada dirimu, Renjun menemukan dirimu setelah ia berhasil menyelesaikan game yang kau buat. Ujungnya kau yang melamarnya"
"Menarik, tapi untuk game apakah itu akan menyulitkannya?" Ucapku kembali mempertimbangkan beberapa kemungkinan
"Tak perlu rumit, hanya puzzle 3x3 ataupun tanda panah yang mengarahkannya"
"Bukan hal baru tapi aku setuju dengan Ten, pengalaman setiap orang akan berbeda" ucap Johnny
"Kau ingin memujiku atau menghinaku" Ten mencoba mendorong Johnny yang masih tertawa
YOU ARE READING
Red String
RomanceSetiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna. Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak. Apa...
Dreamer
Start from the beginning
