"Jika sampai hilang, pustakawan akan memberikan sanksi. Mungkin aja Lo akan didenda," ujar Haechan malah membuat Jeno semakin kalut.

Tak terasa bell istirahat berbunyi, kelas mereka yang memang tak ada guru jadi langsung sepi ketika para siswa maupun siswi berbondong keluar.

Tok Tok Tok

Bunyi pintu diketuk terdengar, murid yang masih di kelas menoleh dan mendapati keberadaan seorang alpha dominan, siapa lagi jika bukan Jung Jaehyun kakak sepupu dari Haechan.

"kak Jaehyun!!" pekik senang Haechan lalu menempeli Jaehyun di ambang pintu. Sudah biasa jika Jaehyun datang ke kelas Haechan saat jam istirahat dimulai, selain ingin mengajak ke kantin ia juga ingin menjaga si sepupu amanat dari orang tua Haechan.

Haechan sudah menarik manja Jaehyun menuju kantin, tanpa sengaja Jaehyun melihat Jeno yang masih krusak-krusuk mencari sesuatu dengan bingung. "Teman lo gak ikut?"

Haechan mengikuti arah pandang Jaehyun yang mengarah pada Jeno. Ia tau jika Jeno pasti akan selalu menolak jika diajak ke kantin, tapi tidak ada salahnya jugakan menawari kembali. "Jeno, ikut ke kantin gak?"

Jeno yang sibuk menoleh pada Haechan, ia menatap sekilas Jaehyun lalu Haechan sambil tersenyum manis sampai-sampai matanya menyipit. "Duluan aja," ucapnya menolak dengan halus.

Kedua saudara sepupu itu berjalan beriringan di koridor menuju kantin yang pasti akan selalu ramai dilewati. Beberapa omega dan beta memandang Jaehyun kagum, memang sosoknya begitu populer dan disegani sebab salah satu jejeran alpha dominan yang langka.

"Dia omega, 'kan?"

Haechan menoleh pada Jaehyun heran, mendapat pertanyaan tiba-tiba. "Siapa?"

"Jeno, Lee Jeno."

"Oh Jeno, menurut pendataan sih iya, dia sendiri yang mengaku jika seorang omega, meskipun feromonnya sama sekali tidak tercium."

Status gender kedua dari Jeno memang membuat beberapa orang bingung. Apalagi Jeno paling lemah di pelajaran olahraga, ya memang omega lebih lemah daripada beta apalagi alpha. Tapi lemahnya Jeno itu kebangetan, baru beberapa langkah melakukan lari santai untuk pemanasan Jeno sudah mengeluh pusing lalu pingsan, makanya nilai non akademis akan selalu gagal dan untuk menutupi ketidaksempurnaan nilainya, Jeno belajar lebih giat dipelajaran akademis.

"Ngomong-ngomong, kenapa bertanya tentang Jeno?" Haechan melirik Jaehyun dengan mata yang menyipit penuh curiga pada kakak sepupunya. "Jangan-jangan Lo suka ya?" Mendorong Jaehyun main-main dengan lengannya.

Jaehyun mendelik, ia merangkul Haechan dan mengurung leher pemuda Lee di antara ketiak dan lengannya. "Jangan asal menyimpulkan," ujar Jaehyun.

Bagi sebagian orang, apa yang terjadi pada Jeno itu hal yang menarik dan aneh tentunya. Omega tanpa feromon? Yang benar saja! Itu sangat mustahil.

...

Jeno memijat ujung hidungnya sambil berjalan menunduk menuju toilet. Lelah dan bingung menjadi satu, dimana kiranya buku itu berada. Ia benar-benar buruk soal ingatan akhir-akhir ini selain tubuhnya yang sangat lemah.

"Diam atau gue cekik."

Langkah kakinya sontak terhenti saat mengingat kejadian itu. Ia ingat saat itu sedang membaca buku dan menabrak Jaemin lalu lupa mengambil kembali bukunya karena tak tahan dengan kelakuan Jaemin yang kurang ajar.

Jeno menghela nafas gusar, tadi ia sempat ke loker--dimana kejadian itu terjadi--dan tak lihat ada buku yang tergeletak di sana, meskipun tadinya belum kepikiran, mungkin setelah ini akan kembali kesana dan mencari. Ia takut jika bukunya hilang.

Asik dengan pikirannya Jeno tertabrak dengan seseorang, ia menunduk dan meminta maaf pada siswa yang ditabrak. Mungkin karena kebanyakan nunduk dan berpikir saat jalan jadi ia selalu nabrak-nabrak.

Bukan Jaemin saja yang sering ia tabrak sebenarnya, banyak yang bertabrakan dengannya. Hanya saja jika dengan Jaemin jantungnya berdebar--takut dirundung.

"Berjalan yang benar! Haish menyebalkan. Sialan udah diujung lagi!" Seru siswa itu dengan kesal, ia mendumel lalu berlari meninggalkan Jeno tanpa memperdulikan permintamaafan darinya.

Jeno tentu saja heran, tak berselang lama beberapa siswa pria dari arah yang sama dengan siswa tadi berjalan kearahnya sambil mendumel kesal, wajahnya ditekuk dengan feromon kecut.

Ia sendiri mana berani bertanya, memilih abai dan berjalan ke toilet. Baru saja diambang pintu ia berhenti dengan kaku ketika mencium feromon Pinus yang menyengat.

"SIAPA LAGI-waw ... " Jaemin yang marah-marah jadi berhenti saat mengetahui orang yang ingin masuk itu Jeno.

Dengan melihat alat kebersihan di tangan Jaemin, Jeno bisa menyimpulkan jika pria ini sedang menjalankan hukuman. Ia ingin berbalik pergi.

Baru saja berbalik, belum lagi melangkah. Kerah baju belakangnya ditarik kuat, Jaemin membawa Jeno masuk kedalam toilet.

Pemuda Lee terbatuk-batuk karena tercekik sebab kancing kerahnya yang terkancingi---menutupi bercak merah di leher.

"Mau ngapain ke sini?" Pertanyaan retorik Jaemin dijawab oleh Jeno dengan lirih, "m-mau kencing."

Jaemin mendorong punggung Jeno ke salah satu tempat untuk kencing pria. "Kencing sekarang!" Perintah Jaemin dengan menggerakkan dagunya.

Jeno meneguk ludah kasar. Gimana ya, kencing pun rasanya susah keluar sekarang. Jaemin berdiri di sampingnya memantau dengan tatapan datar.

Bukannya melepaskan pengait celana dan resleting, Jeno malah menggenggamnya erat-erat. Ia menunduk dalam, takut diapa-apain. Salahkan saja tubuhnya yang lemah hingga tidak bisa melindungi diri, jadi rasa takut terus menghantui.

Hidungnya kembali memerah sebab mencium feromon Jaemin terus menerus, ia menarik ingus membuat Jaemin berdecak dan kembali menyangka jika Jeno ingin menangis.

"Belum diapa-apain saja sudah mau nangis."

Jeno meringis ketika Jaemin memukulkan sesuatu di perutnya, sampai-sampai ia sedikit membungkukkan badan dan ikut memegang benda yang diberikan Jaemin.

"Dasar cengeng!"

Jaemin pergi meninggalkannya dengan buku yang tadinya Jeno cari-cari.[]

*** Unexpected ***

Note :

Wow, guys ....
Gak nyangka banget bakal lumayan yang Vote cerita ini. Semakin semangat deh aku bikinnya.

Teruntuk Jeno dan Chenle, semoga lekas sembuh💚💚

Luv banyak-banyak buat kalian♡(> ਊ <)♡

Sabtu, 04-06-2022

Salam dari Samoyed_J

[End] Unexpected - JaemjenWhere stories live. Discover now