02.

0 0 0
                                    

Sedari tadi perjalan menuju kelasnya Keysa selalu ngedumel tentang Rayhan yang tidak pernah membiarkan hidupnya tenang, hampir setiap hari selalu membuatnya kesal.

"Woooooi.... Napa dah kek gitu amat muka Lo? Wadidawwww kaos kaki Lo fashionable banget gila" ucap Sisil seraya Keysa duduk di bangkunya.

"Oke thanks"

"Napa dah muka Lo gitu amat? Apa jangan-jangan Rayhan gangguin Lo lagi?"

"Iya gue tuh kesel banget ana tuh orang, misal yah kalo gue harus musnahin seseorang bakal gue ceburin tuh Dugong ke Ancol!"

"Gue mencium bau-bau belum move on nih, apa jangan-jangan Rayhan belum move on dari Lo?"

"Ha?"

"Bisa jadikan kan selama ini dia selalu gangguin Lo?"










Dikantin Rayhan selalu memperhatikan gerak-gerik Keysa, ntah Rayhan selalu kesal kalau melihat Keysa padahal Keysa tidak berbuat apapun.

Riko yang sedang makan pun melirik piring yang ada dihadapan Rayhan, melirik manik mata Rayhan yang ternyata sedang memperhatikan Keysa dengan tatapan seperti ingin memangsanya.

"Woiii haaaaaaan..... Apaaan dah Lo liatin Keysa sampe mata Lo mau keluar" mendengar ucapan Riko Rayhan mengelak

"Lah... Lo salah liat kali ngapain juga gue liatin tuh cewek ngeselin!"

"Mata lo itu ngga bisa boong Han. Lo Kalo masih suka sama keysa ungkapin aja... Atau ngga minta balikan gitu dari pada Lo tiap hari sewot melulu"

"Heh Mansur! Kalo ngomong tuh difilter dulu mana mungkin gue suka sama cewek Dugong kaya dia. Mending gue jomblo seumur hidup!"








Keysa menunggu seseorang yang menjemputnya dihalte, memainkan game di handphonenya dengan lincah. Rayhan berinisiatif untuk menghampirinya tetapi kalah cepat dengan seseorang dan menghentikan langkahnya.

"Keey.... Udah lama ya nunggunya? Lagian aku kan udah nyuruh kamu nunggu didalem aja.... Maaf ya aku baru selesai eskulnya..." Ucap Raka merasa bersalah

Memang belakangan ini Keysa sedang dekat dengan Raka, mereka satu sekolah beda kelas. Raka sibuk dengan eskul basketnya apalagi Raka menjabat sebagai capten basket.

"Iya gapapa... Lagian aku baru juga kok... " Raka mengelus kepala Keysa dengan lembut dan mereka berdua bergegas pergi meninggalkan halte

"Dasar alay" cibir seseorang .







Keysa sedang berbaring dengan tenang, chatting dengan Raka saja sudah membuatnya senyum-senyum begini. Ntah kenapa hanya Raka yang ada dipikirannya saat ini.

"Keeeey.... Keluar kamar yuk... Ada tamu loh, katanya sih baru pindahan..  "

"Males maaaaah... Mending mamah aja deh"

"Ga boleh gitu... ga mau tau kamu harus  temuin ya... Masa mamah sendirian..."

"Yaudah iyaaaa sebentar aja ya?" Mira hanya mengangguk

Sesampainya diruang tamu Mira dan Keysa menghampiri Nisa tentangga baru mereka.

"Ayooo Salim sama Tante Nisa"

"Ini Keysa anakku"

"Halo Tante" Dengan senyuman kikuk keysa menyalami Nisa dan Nisa tersenyum bahagia.

"Katanya baru pindahan kok mamah tau nama Tante ini?" Mereka berdua tersenyum manis

"Kan sebelum mamah panggil kamu mamah udah kenalan duluan sama Tante Nisa" Keysa hanya mengangguk

Mereka berbincang-bincang, Keysa hanya diam mendengarkan saja tanpa berniat nimbrung. Mata Keysa sudah sayup-sayup akan tetapi ia tahan. Bertepatan dengan itu muncul sosok lelaki yang begitu ia benci.

"Assalamualaikum... Maaf ganggu waktunya...."

"Waalaikum salam.... " Ucap mereka berbarengan . Saat mata Keysa bertemu dengan mata seseorang itu muncul lagi rasa kesal itu.

"Ngapain Lo kesini?" Kesal Kesya

"Lah ini rumah Lo? Maap aja nih ya gue kesini mau ke nyokap gue! Gausah gr!"

Mira dan Nisa yang melihat itu terkekeh kecil." Hehehe... Ini anak Tante Nisa key... Kalian berdua udah saling kenal?"
Tanya Nisa

"Haaaaah! Jadi sekarang gue tetanggaan sama Lo? Aaaaaaaaaaa ga mau "teriak Keysa.

Manta Lagi?Where stories live. Discover now