"Kenapa?" Interupsi Heeseung tiba-tiba ngebuat Chaeryeong sama Jeongin yang fokus diskusi kaget. Chaeryeong memukul bahu cowok itu pelan. "Kalo dateng tuh salam."

"Assalamualaikum," kata cowok itu santai.

"Waalaikumussalam," balas Jeongin.

Chaeryeong cengo.

"Ada apa dah?" Tanya Heeseung lagi, Jeongin tiba-tiba bersemangat ketika Heeseung bertanya. "Kita ketemu sesuatu."

"Apa?"

Jeongin menggeserkan badannya sedikit hingga terlihat seekor kucing kecil yang mengeong lemah. Kucing itu tampak lemah dengan kaki yang terluka, Jeongin sebagai cat lovers gak tega liatnya.

"Oh... terus mau diapain?" Tanya Heeseung, Chaeryeong yang lagi mengelus-elus bulu kucing tadi mengangkat kedua bahunya gak tau. "Jeongin gak tega ninggalin tapi dia gak tau mau ngapain."

"Bawa uks aja, minta obatin Kak Yerin," usul Heesung yang dibalas anggukan semangat oleh Chaeryeong dan Jeongin

Jeongin berdiri dan menggendong kucing yang sakit tadi, cowok itu menatap Chaeryeong serius. "Chae gue bawa kucingnya, lo tolong bawain tas gue." Chaeryoung mengangguk serius dengan tangan yang ia taruh di pinggir alis alias hormat.

Chaeryeong lari ke arah tempat awal mereka dan mengambil tasnya dan Jeongin, cewek itu ngebangunin Sungchan brutal. "Chan bangun Chan, gawat." Sungchan yang kaget mukanya dipukul pukul nambah kaget ketika tangannya ditarik tiba-tiba oleh Chaeryoung

"Subhanallah Chaeryeong Lee, pelan-pelan," ujar cowok itu lemes. Chaeryeong noleh ke belakang ngeliat Sungchan yang terseok-seok karena ia tarik jadi kasihan dan memelankan langkah, hingga akhirnya cewek itu teringat sesuatu.

"HEH UBUR-UBUR ITU TAS LO SAMA TAS HEESEUNG KETINGGALAN!!!" Teriak Chaeryeong, cewek itu menepuk pelan dahinya. Chaeryeong mendorong tubuh bongsor Sungchan berbalik buat ngambil tas, Sungchan iya-iya aja.

"Buruan!!!!" Chaeryeong gemes liat jalan Sungchan yang lemah gemulai kek Putri Indonesia. Sungchan melengos kesel, ini temen-temennya pada kenapa sih, cowok itu bingung tapi tetap melangkah cepat mengikuti Chaeryeong yang berjalan di depannya.













———







Unit Kesehatan Siswa

Ekspresi muka Sungchan bingung ketika langkah Chaeryeong berhenti di depan UKS, siapa yang sakit? Dan juga kemana dua temennya yang lain? Heeseung sakit? Jeongin? Gak mungkin dua anak itu masuk UKS karena sakit biasanya kan masuk karena bolos.

"Siapa yang sakit Chae?" Tanya Sungchan ke arah Chaeryeong yang lagi buka knop pintu UKS, Chaeryeong melirik cowok itu sekilas. "Orang penting."

Ketika pintu dibuka, pemandangan yang menyambut mereka berdua adalah Jeongin yang keliatan cemas dan Heeseung yang lagi guling di sofa.

"Kak tapi ini beneran gapapa kan? Bisa sembuh kan?" Tanya Jeongin beruntun ke Kak Yerin.

"Iya gapapa kok, paling butuh beberapa hari buat sembuh," balas Kak Yerin ramah. Fyi, Kak Yerin adalah petugas yang menjaga UKS bersama dua rekannya yang lain.

"Je, gimana? Aman?" Cerca Chaeryeong ke Jeongin, cowok itu cuma mengacungkan jempolnya dan dibalas helaan nafas lega Chaeryeong.

Sungchan yang masih bingung bertanya ke Kak Yerin. "Emang siapa yang sakit sih kak?" Kak Yerin menunjuk kardus yang ada di ujung ruangan. "Tuh yang sakit, liat sendiri aja."

Cowok itu berjalan mendekat dan melongo sebentar ketika melihat isinya adalah seekor kucing.

IYA KUCING.

Sungchan awalnya natep itu kucing sinis tapi tiba-tiba kucingnya ngeong dan itu kok lucu banget!?!? Tapi dia tetep emosi sih gara-gara dipukulin Chaeryeong tadi.

"CHAERYEONG LEE, LO MUKUL MUKULIN MUKA GUE DAN NARIK NARIK GUE SAMPE GUE MAU JATOH CUMA GARA-GARA KUCING DOANG!?!?"

Sungchan emosi part 2 dimulai tapi gak jadi emosi soalnya kucingnya gemes banget mana pake ndusel di tangan Sungchan.

"HEH ITU KUCINGNYA BUKAN SEKEDAR CUMA DAN DOANG!" bales Jeongin ngegas, sebagai pecinta kucing dia gak terima.

"Betul! Itu kucing bukan sekedar cuma-cuma!" Chaeryeong ikutan marah, Sungchan mau bales emosi tapi ini kucing yang digendongannya lucu banget jadi cowok itu nahan emosinya.

Kak Yerin yang menyadari atmosfer ruangan yang mulai gak enak menyela sebentar. "Eh mohon maaf nih, kalo mau berantem di luar aja kasian yang sakit."

"Duh maafin temen-temen saya ya Kak, emang kalo berantem suka gak tau tempat," kata Heeseung yang ngucek matanya ngantuk, cowok itu berusaha tidur disini tapi volume suara temennya ini gak bisa diajak kerjasama.

"Nanti saya pukulin satu-satu," lanjut cowok itu.

"SEREM BANGET LO SIALAN!!!" pekik Chaeryeong





Our TurnWhere stories live. Discover now