14. Ron hanya masih sedikit bodoh

Start from the beginning
                                    

"Hei Malfoy, kau sudah tau dimana dan bagaimana kondisi Harry lalu kenapa kau tidak ke Hogwarts sekarang?" Tanya Ronald pada suami sahabat nya itu namun Draco malah menundukkan kepala nya lesu

Ronald sempat bertatapan mata dengan istri nya, Hermione hanya tersenyum pada suami nya. Hahh, Ron mendesahkan nafas lelah nya sebentar. Yang satu tsundere, yang satu tidak peka, akhirnya diri nya yang harus bersusah payah mendamaikan kedua nya disini. Hermione menepuk pundak suami nya sambil menggenggam tangan nya, berusaha memberikan semangat

"Ini sudah jam malam Hogwarts pasti sepi sekarang. Kau bisa naik sapu terbang sendiri kan?" Tanya Ron menahan perasaan nya sendiri. Di sini diri nya harus menjadi bijak untuk mendamaikan kedua nya namun tetap tidak mau kalau naik sapu terbang berdua

"Ini" kata Ron sambil menyerahkan satu sapu terbang cadangan di rumah nya ke muka si Malfoy

"T-tapi.." Draco masih ragu-ragu

"Ayolah! Kalian yang bertengkar aku juga yang repot! Setelah ini traktir aku fire beer selama setahun, aku tidak mau tau"

Pada akhirnya Ron menyeret kerah belakang tubuh yang lebih besar dari nya itu ke depan pintu rumah. Setelah memastikan Draco menaiki sapu terbang nya, Ron menyusul naik. Kedua nya terbang ke Hogwarts dengan kecepatan penuh

Memakan waktu hampir setengah jam, mereka sudah melihat bangunan megah Hogwarts berdiri kokoh hingga sekarang. Ron sempat berhenti sementara Draco tetap melaju ke arah gerbang masuk Hogwarts. Membuka peta perampok milik sahabat nya itu lalu mengucap mantra nya

Alis si Auror itu mendelik heran. Siapa itu Dokter Jeno yg ada di dekat Harry di taman itu? Mereka.. berpelukan?

Entahlah, sekarang harus menyusul si Malfoy dan pergi ke taman dimana Harry berada. Ron berhasil menyalip sapu terbang milik Draco, tangan nya memberi kode yang di belakang agar mengikuti arah terbang sapu nya. Mereka membelok secara menukik ke arah barat dan berhasil mendarat secara mulus

Trakk

"HEH!" Ron tersulut emosi nya saat secara kasar si Malfoy membuang sapu terbang yang dipinjami nya. Tidak tau terima kasih sekali dia. Lagi-lagi Ron berlari untuk menyusul kembali

Brukk

"Shit! Merlin!"

Sekarang dahi Ron memerah karena menubruk badan yang terasa beton itu di depan nya. Kenapa lagi sekarang? Draco membatu saat melihat pemandangan apa yang dia lihat dengan mata kepala nya sendiri sekarang

"Bukan kah aku pintar menyembunyikan kehamilan ku dari Draco" kata Harry sambil tersenyum pada sosok yang disebelah nya. Dia adalah Dokter Jeno, orang yang di desas-desus menjadi selingkuhan Harry Malfoy

"HARRY!"

Drap drap drap! Ronald yang mendengar kalimat dari sahabat nya langsung menghampiri Harry lalu menarik pergelangan tangan Harry agar menjauh dari Dokter Muggle itu. Jeno yang khawatir kalau perut si Auror itu bisa saja terkatuk beton segera melindungi perut Harry dengan telapak nya

Sedangkan Draco masih diam membeku disana, pikiran nya kosong melompong masih tidak bisa mencerna scene yang dilihat nya ini. Ketika Ron membawa tubuh Harry ke dalam dekapan tubuh nya. Draco hanya bisa melihat wajah ayu yang pucat itu dengan mata kosong nya. Mata kelabu itu melirik ke arah perut istri nya yang dipegangi erat, tangan nya menelisik sekedar untuk merasakan sensasi perut datar itu

Keras

Draco tidak sebodoh itu. Selama berhubungan atau menyentuh tubuh istri nya, perut Harry tidak pernah sekalipun terasa se keras ini. Harry hamil

Tes

Air mata Draco jatuh tanpa sepatah kata pun terucap dari bibir sexy nya. Jauh di dalam hati kecil Draco, terasa kebahagiaan yang luar biasa bisa mempunyai anak kandung sendiri dari Harry. Namun sayang nya rasa bahagia itu tertutupi oleh segumpulan rasa khawatir yang lebih besar akan keselamatan Harry saat masa kehamilan

"Harry! Katakan pada kami! Bukan kah anak yang kau kandung itu anak Malfoy!?"

Harry sangat terkejut tentu nya saat sahabat nya sendiri berkata yang tidak-tidak tentang diri nya. Memang nya anak siapa lagi kalau bukan dari suami nya. Diam-diam tangan Harry sudah menggenggam erat tongkat sihir nya lalu mengangkat tongkat nya tinggi-tinggi ke arah Ron

BRUKH!

Seketika tubuh kokoh Ron terhempas kuat dan punggung nya menubruk tiang beton dibelakang nya. Suara teriakan kesakitan keluar begitu lantang dari bibir Ron

"Apa-apaan Harry! Kenapa mendorong ku?"

"Bodoh! Kau kira aku lari ke Hogwarts karena aku hamil anak orang lain!? Ronald Bodoh Weasel!"

Sabar Ron, kalau dia tidak ingat sahabat nya sedang hamil anak pertama diri nya mungkin tidak segan membalas juga, bahkan Harry ketularan si Malfoy menyebut diri nya Weasel. Sedih sekali kokoro Ronald Ketika melihat lagak Harry, di mata nya persis seperti Hermione yang hamil kalau sedang marah. Tidak baik kalau seorang hamil marah-marah. Jadi lah sekarang Ron hanya mengalah dan menenangkan si sahabat

"Ada apa ini?" Suara seorang Profesor yang sudah setengah baya yang tengah hamil. Dia profesor Felix Kenned atau sekarang menjadi Felix Snape. Di belakang tubuh Felix, se sosok tinggi hitam dengan jubah melambai setia menemani istri nya. Severus Snape

"Harry, kemari lah" Kata si Father Malfoy menginterupsi nya. Harry ragu menuruti perkataan Profesor ramuan tersebut

"Kalau suami mu masih belum bisa menerima kehamilan mu. Terlalu bahaya kau ikut pada nya, dia tidak akan bisa menjaga mu kare–"

"Father Felix! Aku bisa menjaga istri ku!" Draco yang mulai sadar tidak terima di tuduh tidak bisa menjaga istri nya sendiri. Karena suara Draco yang naik 1 oktaf ke arah Felix, secara otomatis Severus sudah memamerkan tingkat sihir nya pada putra baptis nya sendiri

"Draco, apa yang aku katakan memang fakta nya. Kau masih belum bisa menerima kehamilan Harry, bukan?"

~•~

T
B
C

You Drarry season 2Where stories live. Discover now