*****

Kringg!! Kringg!!! Jam alarm berbunyi dengan seperti biasa bunda membangun kannya.
Tok!! Tok!!

" Diraaa bangun sayang udah siang, nanti telat loh kesekolah nya" ucap bunda sambil mengetok pintu.

" Iya bunda Dira udah bangun mau siap-siap nih" jawab Dira segera beranjak bangun dari tempat tidurnya dan segera membuka pintu.

" Ayo cepet dira cantik bunda udah buat sarapan nih" ucapnya biasalah bunda dengan gaya khasnya mengangkat satu tangannya di pinggang seperti model-model biasanya.

" Nasi goreng Bun?" Tanya Andira.

" Iya dira mangkanya cepetan" ucapnya dengan penuh senyum manis.

" Oke bunda, siap Dira segera mandi hehe" ucap Dira senang sambil berjalan ke kamar mandi.
30 menit berlalu Dira sudah siap untuk berangkat sekolah.

" Bun Dira berangkat dulu yah, assalamualaikum bunda" pamit Dira sambil meraih tangan bunda dan mencium puncak tangan bunda

" Waalaikumsalam, hati-hati ya nak" ucap bunda tersenyum manis.
Kemudian Andira melangkahkan kakinya menuju halte bus. Ya seperti biasa Dira berangkat menaikin bus sekolah yang dekat dengan rumahnya. Sesampainya disekolah Dira langsung masuk ke kelasnya yang ternyata masih sepi dan hanya langkahan kaki Dira saja yang terdengar ia langsung meletakan tasnya dan segera duduk Dira menopang dagunya sambil menunggu yang lain datang terutama sahabatnya. 10 menit pun berlalu datanglah inggit disusul oleh Lidia yang langsung meletakan tasnya diatas meja.

" Diraaa masa gw mau makan seblak kayaknya enak gak si? " Ucap Lidia menghampiri Dira.

" Yuk kapan yuk gw juga udah lama nih gak makan seblak" sahut antusiasnya Dira.

" Eh Deket rumah gw aja seblaknya enak tau, terus ya yang jual cwo mana ganteng lagi kan jadi semangat belinya" ucap inggit sambil duduk disebelah kursi Dira sambil menutup matanya diiringi senyum kegirangan.
Lidia mendekati Inggit dan mendorong dahi Inggit dengan kedua jarinya

" Dasar-dasar gw punya temen gini banget" ucap Lidia

" Iya EMG kanapa hah" sahut Inggit sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Lidia.

" Bukan temen gw Lo" ucap Lidia dengan candaannya. " Temen Lo kali dir" ucap Lidia yang langsung duduk dikursinya tepat di depan meja Dira.

" Heh enak aja Lo, huft" Inggit menyaut dan melipat kedua tangannya didapan dada.

" Iya-iya inggit Lidia Lo semua temen gw, bukan temen malah udah gw anggap kalian tuh keluarga gw tau gak" ucapnya sambil mengeringkan tubuhnya ke arah Inggit.

"Aaaa gemes deh sama Dira" ucap inggit dan Lidia.

GUYS GUYS SINI KUMPUL GW MAU MEMBAGIKAN SESUATU NIH

Teriakan dara dari luar kelas. Mereka bertiga pun langsung segera keluar kelas.

" Guys ini gw mau bagiin undangan ulta gw Dateng yahh" ucapnya sambil membagikan undangan ke satu persatu teman-temannya.

Daniel mengibaskan undangannya karena kegerahan. " Dar Ulta yang kebara Lo" tanya Daniel.

"Liat lah disitu juga udah tertulis yahh guys umur, tempat, tanggal dll dibaca dulu okeh" ucapnya yang masih sibuk membagikan undangan ulta nya.

"Jiahhh tua Lo udh 81 umur Lo ahhaha" ucapnya terbahak-bahak.
Diikuti dengan tertawa teman yang lainnya.

" Daniel pinternya kebablasan itu kebalik ya ampun" celetuk Inggit sambil membalik surat undangan yang dipegang Daniel.

" Gw timpuk Lo yah pake sepatu gw nih tebel" ucapnya yang ingin membuka sepatu bagian kanannya.

" Jiahh timpuk aja Dar biar benjol sekalian tuh" celetuk Angga yaitu temen deketnya Daniel.

Daniel pun tak membalas hanya saja mensiul-siulkan bibirnya dan pura-pura tidak melihat dara. Dara pun tak menanggapi Daniel dan tetap membagikan undangannya.

" Ini untuk Dira, ini untuk inggit dan yang ini untuk Lidia" ucap dara

"Oke deh dar gw bakal Dateng jangab khawatir yang penting sediain makanan yang banyak yah" ucap Dira sambil tertawa.

" Ahhah tenang yah guys tenang aja di acara pestanya banyak banget makanan mangkanya Dateng yah kalian makan sepuasnya aja okeh, dan jangan lupa liat di pojok bawah yah ada dress code ungu dan hitam kalau boleh cwo hitam cwe ungu yahh!! " Ucap dara.

" Oke deh" semuanya pun menjawab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANDIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang