● Episode 22

1.9K 343 13
                                    

Episode 41

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 41

"Aaah! Ini kan.... pin tengkorak punyaku!"

"Ternyata benar. Aku nemu di kandangnya soang."

"Aaaaa, makasih, ku kira bakal hilang selamanya."

"Wajahmu kenapa begitu? Di patok soang?"-Toro

"Bukan."-Sho

"Bibirmu sobek loh."-Amu

"Jangan bilang kamu brantem lagi?"-Amu

"Kalo iya kenapa?"

"Oh. Benar toh lu brantem. Pasti di SMA sebelah ya?" ucap Y/n tiba tiba muncul di percakapan di belakang Amu

"Allahuakbar! Kaget!"

"Y/n dari mana? Kok muka kamu juga luka luka? Brantem juga!?"tanya Amu

"Y/n dari mana? Kok muka kamu juga luka luka? Brantem juga!?"tanya Amu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lukanya tadi gara gara gelud sama Cici. Kalo tau Sho brantem gw di kasi tau."

"Kok bisa ampe parah gitu njir?"

"Iya. Namanya juga tarung."

"Sudah, bukannya aku sudah bilang jangan bahayakan dirimu?!" omel Toro pada Sho

"Ahaha kena omel." ejek Y/n pada Sho

"Kau juga Y/n."

"Lah?!"

"Sudahku bilang jangan bikin masalah."

"Cih." Y/n hanya bisa mendecih kesal mensilangkan tangannya sambil menghadap arah lain

"Kamu bilang bakal gak brantem lagi! Nanti kalau lawanmu mati gimana?!" omel Amu tapi Sho hanya menatapnya datar

"Untung lukanya gak separah dulu"-Toro

"Aaa darahnya banyak banget"-Amu

"Tanganmu berdarah tuh"-Y/n

"Ini bukan darahku"-Sho

"Btw kamu menang apa kalah?" tanya Amu dan langsung saja di geplak pake buku oleh Toro

"Kali ini kamu brantem sama siapa?" tanya Toro

"Orang asing dari SMA sebelah, g tau siapa, sama Mahesa"

"Ka-kak Mahesa Osis?!"

"Tolol! Lu sadar gak sih lu lawan siapa?! Osis loh!" kali ini Y/n yang ngomel

"Y/n jaga ucapan."-Toro

"Kalau berurusan sama osis kan bisa gak naek kelas!" kali ini Amu yang bicara

"Aku cuma mau ngambil balik anting yang dia ambil." alasan Sho

"Aku yakin aslinya emang kamu pengen brantem aja kan!!"

"Harus berapa kali ku katakan, hormati orang lain. Terutama yang lebih tua darimu." nasihat Toro

"Aku hanya menghormati orang yang pantas di hormati. Jangan khawatir, urus saja masalah kalian sendiri. Aku tau apa yang aku lakukan." ucapnya terakhir kali lalu pergi

" 'Jangan khawatir' katanya."

"Tapi semua tindakannya meresahkan. Dia manusia bebas."

"Menyebalkan..." gunggam Y/n

"Oh iya gw lupa balikin ini ke orangnya." ucap Y/n mengeluarkan sesuatu di kantongnya

"Anting salib?"-Amu

"Gw rasa ini punya Sho. Tadi lupa kasih. Yaudah gw nyusul ke orangnya bai." pamit Y/n meninggalkan mereka berdua

"Okeh babai!!"

"Hati hati"

/BRAK

"Eh? Suara apa tuh?" Y/n mendengar suara seperti tertabrak

"Entah lah paling gak penting." menghiraukan suara tadi dan melanjutkan berjalan

Di sisi lain
"Loh Amu kok jidatnya tambah lebar?"

"Lin! KALAU BUKA JENDELA LIAT LIAT DULU DONG!"

.
.
.

"Woi Sho!" panggil Y/n setelah melihat orang yang di cari

"Hm? Kenapa?" jawabnya menghentikan langkahnya

"Punya lu bukan?" tanya Y/n, menyondorkan benda yang di tangannya

"Anting salib?" ucapnya lalu menyentuh kupingnya

"Benar. Ini punyaku. Kau dapat dari mana?"

"Yang lu bilang brantem sama anak sekolah sebelah salah satunya temen gw. Untung masih baik dia mau balikin."

"Kau punya teman?" tanya Sho membuat Y/n kesal

"YA PUNYA LAH!"

"Pftt- ya ya. Makasih. Kau perlu obati lukamu itu. Nanti infeksi."

"Ngaca dong bukan gw doang yang luka."

"Y. Ntar aja." ucapnya lalu pergi

"Ngeselin juga tuh anak. Untung sayang." Y/n hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya, lelah oleh sikap temannya ini

"Y/NNNN!! SINI LU, GW BELOM SELESAI!" terdengar suara perempuan yang semakin lama semakin mendekat membuat orang yang terasa di panggil menoleh

"HUAAA CI UDAH CI GW DAH MINTA MAAP!" Y/n langsung melarikan diri

"MAAP DOANG GAK CUKUP! ENAK BAT LU BILANG HUSBU GW DONAT!" jawab Cici masih mengejar Y/n

"Gw heran Toro kok bisa temenan sama orang kek Y/n." ucap Kai yang dari tadi hanya menonton

WEE!! X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang