3

333 22 0
                                    

"Cukup! Latihannya selesai, makasih atas kerjasamanya!"

Pelatih mengakhiri latihan kami. Kami membereskan barang masing.

"Jaemin, apa habis ini kamu ada jadwal?"

Dia segera mengecek handphonenya.

"Habis ini aku ada pemotretan"

"Kalo kamu, jisung?"

"Maaf, hyung.... aku ada jadwal"

"Terus siapa yang jadwalnya kosong?"

Renjun mengangkat tangannya. Semua menoleh ke arahnya.

"Aku, kenapa?"

"Oh, gak apa apa. Jadwalku juga kosong aku hanya ingin mencari kesibukan"

Dia menganguk mengerti.

"Hei renjun, aku punya ide"

Renjun menatapku penasaran.

"Gimana kalau kita pergi jalan jalan? Itu pasti menyenangkan"

"Hmm.. bolehlah, ayo kita pergi"

Renjun menarik tubuhku. Aku dan renjun segera keluar dari ruang latihan. Kami pergi ke mobil milik renjun dan masuk ke dalamnya, tentu.

"Kita akan kemana?"

"Ayo ke taman hiburan!"

"Aku setuju, ayo pergi"

Renjun menyetel musik di radio. Itu lagu dreams come true - aespa. Aku menyandarkan tubuhku di kursi mobil. Aku menatap renjun yang sedang fokus mengemudikan mobilnya.

Harus aku akui dia cantik dan imut untuk seorang cowok. Aku yakin semua orang setuju tentang ini.

Sebentar lagi kami akan sampai di salah satu taman hiburan di seoul. Renjun memarkirkan mobilnya, untung saja hari ini senin kalau tidak akan sulit mencari ruang untuk parkir.

Aku memakai masker dan kacamata, setiap seorang idol pergi pasti harus menggunakan kedua barang ini karna kalau tidak bisa bisa kita tak bisa lewat karna dihalangi para penggemar. Aku dan renjun sudah siap untuk pergi. Kami keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk.

"Permisi tiket untuk dua orang"

"Baik, mohon tunggu sebentar"

"Hei, aku saja yang bayar"

"Enggak, aku yang mengajakmu jadi biarkan aku yang bayar"

Renjun menatapku. Tatapan itu seolah mengatakan aku sedang malas bertengkar, aku membayar tiket masuk. Lalu aku menarik renjun pergi ke dalam.

"Jangan tarik aku!"

"Cepat.. aku bersemangat sekali!"

"Iya iya sabar.."

Aku melihat papan peta begitu juga dengan renjun.

"Menurutmu kita akan mulai dari mana?"

"Kita naik mega coaster dulu bagaimana?"

"Oke, aku setuju"

Aku dan renjun pun pergi ke arah permainan yang dimaksud. Kita segera masuk kedalam wahana. Ini semacam roller coaster tapi ini lebih besar dari yang aku tau.

Aku dan renjun duduk berdampingan. Entah kenapa dadaku merasa gugup. Apa ini karna renjun? atau roller coasternya? Ah, entahlah aku tak peduli. Roller coaster mulai bergerak, aku harus bersenang senang sekarang.

10 menit kemudian...

"Hahahaha! Wajahmu lucu sekali haechan!"

"Kamu lebih lucu renjun"

"Oh ya? Emang aku lucu semua penggemarku mengatakan itu"

"Lucu versimu dan versiku berbeda"

"Aku tak peduli"

Aku menghela nafas. Terkadang renjun itu mengesalkan. Tapi, entah kenapa aku masih suka.

"Kita naik apa lagi?"

"Aku gak mau naik wahana, nanti kamu mengejek ku lagi, renjunn..."

Aku bertingkah layaknya anak anak yang sedang meminta sesuatu ke orang tuanya. Renjun terkekeh.

"Terus kamu mau apa, haechanie...?hm?"

"Aku mau bersamamu, renjunn.."

"Astaga.. sikapmu yang mengesalkan itu balik lagi"

Kami tertawa. Tunggu, apa aku katakan sekarang saja? Tapi.. aku juga takut kalau dia menolak. Aargh, rumit sekali.

"Ayo makan ramyeon, aku lapar.."

"Eh, iya, kita pergi ke stan itu saja"

Renjun berjalan lebih dulu. Sedangkan aku masih diam di tempat.

"Haechan? Kenapa kamu diam aja? Apa kamu gk lapar?"

"Ah.. iya, aku kesana sebentar"

Kurasa aku harus mengatakannya hari ini atau tidak pernah sama sekali, iya kan?

Chapter 4 ,sebuah pernyataan

renjun & haechan || Hyuckren [Cerita Dibalik Layar] SLOW UPDATEWhere stories live. Discover now