2

390 27 0
                                    

"Renjun! Kamu mau kemana?"

Tanyaku sambil menghampirinya.

"Ah, cuma mau ambil minum. Aku lelah"

"Biar aku saja"

Aku mengambilkan air minum di tas nya. Dia segera meminumnya.

"Makasih haechan"

Aku tersenyum, entah kenapa setiap dia berbicara padaku rasanya ada kupu kupu yang mememuhi dadaku.
Saat dia berbalik aku memeluknya.

"Hei, haechan apa yang kamu lakukan?"

"Memelukmu"

"Aish.. kamu kebiasaan, lepaskan.."

Aku memeluknya semakin erat. Dia memberontak tapi, tubuhnya tak kuat.

"Kamu mau kucium? Ha?"

"Aku tak mau, lepaskan"

Aku melepaskan pelukanku. Sebenarnya aku ingin memeluknya lebih lama. Tapi, kita sedang berada di ruang latihan disini pasti selalu ada kamera. Aku bercanda dengan anggota yang lain seperti jeno,mark, atau yang lain. Tetapi, aku paling suka mengisengi renjun. Dia lucu.

Kadang aku suka mencium lehernya. Kalau kau suka menonton siaran radio pasti kau tau karna renjun memberi tahu semua orang disana.
Dia menggemaskan saat itu.

Aku juga sudah sering mengatakan kalau aku suka dia. tapi, dia menganggap itu salah satu lolucon yang sering ku lontarkan. Ah, itu menyebalkan.

Bagaimana caranya agar dia bisa tau perasaanku? Tapi jika kami berpacaran kami harus menjalani hubungan backstreet dan itu tak nyaman sama sekali.

Terus apa yang harus kulakukan?
Apakah aku harus tetap diam? Atau terus terang saja?

Chapter 3, taman hiburan

renjun & haechan || Hyuckren [Cerita Dibalik Layar] SLOW UPDATEWhere stories live. Discover now