empat belas

2K 196 6
                                    

Beberapa hari sudah berlalu, putra juga sudah pulih. Sedangkan trio buaya belum pernah ke kampus semenjak kejadian itu, mereka seperti ditelan bumi.

Hubungan akela dan caitlyn semakin erat, namun mereka sepakat untuk tetap backstreet. Sahabat sahabat akela tidak ada yang tau mengenai hubungannya bersama caitlyn.

"Kelas kamu selesai jam berapa?" Tanya akela.

"Hmmm kayaknya jam 5 sore" akela mengangguk paham, mereka menuju kelas caitlyn. Padahal caitlyn sudah bilang kalau tidak perlu diantar sampai kelas, tapi akela keras kepala. Tangan akela tiba tiba merangkul bahu caitlyn, membuat gadis itu kaget.

"La nanti ada yang liat" ucap caitlyn membisik.

"Sepi kok, tenang aja pasti mereka ngira kita kaka ade" caitlyn jugs sebenarnya nyaman sekali dirangkul seperti ini. Tapi ia hanya takut ada yang melihat mereka, dan mengira yang tidak tidak. Setelah sampai di kelas caitlyn, akela pun pamit ingin menjenguk putra.

_____________

Kondisi putra semakin membaik, wajahnya sudah tidak membengkak lagi. Memar di wajahnya juga sudah mulai pudar.

"Gimana kondisi lu bro?" Akela menepuk pelan bahu putra.

"Ya gini gini aja sih, gua belum bilang makasih ke lu, makasih ya udah bantuin gua kemarin. Gua mungkin udah tewas kalau lu gada" ucap putra.

"Sama sama, sebagai gantinya teraktir gua mi ayam 1 bulan ya"

"Anjir jahat banget lu ama sahabat sendiri, kaga pernah ikhlas"

"Lah serah gua dong" akela menjulurkan lidahnya meledek putra.

"Lu berdua yak berantem mulu kerjaannya" sewot jonathan.

"Akela tangan lu kenapa?" Tanya andini, akela pun menceritakan seluruh kejadian kemarin, kecuali bagian dia jadian dengan caitlyn :)

Akela belum siap memberi tahukan hubungannya dengan caitlyn.

"Lu ga takut di laporin ke polisi la? Orang tua farian orang tua berada loh"

"Yeh orang tua akela lebih sultan, yang ada polisi pada nunduk semua ama akela" ucap jonathan.

"Yang pasti kalau dibawa ke pengadilan gua gabakal tinggal diam, gua bakal ngasih semua bukti bukti bejad dia" ucap akela.

"Btw, lu kenapa peduli banget sama caitlyn sih?" Tanya putra, 1 per 1 temannya sudah mulai curiga dengan gerak gerik akela yang selalu memprioritaskan caitlyn.

"Gua deket banget sama dia, dia udah gua anggep ade sendiri" bohong akela, untung saja putra percaya dengan kata kata akela.

"Eh gua cabut dulu ya, caitlyn dikit lagi keluar" akela langsung pergi.

"Enak bener si caitlyn udah berasa punya ojek pribadi" ucap putra.

Andini merasa semakin banyak kejanggalan, karna penasaran ia mengikuti akela ke kampus secara diam diam.

________

"Kelasnya udah selesai sayang??" Akela mencubit pipi caitlyn gemas.

"Udahh" caitlyn memeluk pinggang akela.

"Yokk kita jalan, kamu mau mampir makan dulu?" Caitlyn mengangguk.

Mereka pun menuju ke tukang bakso, caitlyn akhir akhir ini sedang ingin sekali memakan bakso. Setelah menyelesaikan 1 mangkok baksonya caitlyn ternyata belum puas.

"Akela...aku boleh bagi 1 biji baksonya?" Akela terkekeh, gadisnya ini makannya sangat banyak namun badannya tetap kecil.

"Inii boleh, kamu kalau mau tambah 1 mangkok lagi bilang aja, nanti aku pesenin" akela memberikan baksonya 1 mangkok ke caitlyn, padahal caitlyn cuma mau 1 biji.

Betting Her (GxG)Where stories live. Discover now