1. Birth(urt)day

10 0 0
                                    

Cinta patah dan tumbuh seiring berjalannya waktu. Sama halnya dengan perasaan Layla, diambang batas kehancuran. Ia harus mempertahankan pernikahannya demi menjaga calon buah hati. Mas Dirga meredupkan kisah romantisme yang berusaha ia bangun sejak kata "SAH!" telontar dari seluruh saksi di pernikahannya.

***

"Mas Dirga beruntung banget deh punya Mba Layla." Ucap Tyas.

Layla hanya tersipu malu dihadapan saudara iparnya tersebut. "Mba... kok bisa suka sih sama Mas Dirga? Ganteng engga, so cool iya. Hish, nyebelin pokoknya."

"Hmmm, sudah jodoh segala kekurangan pun akan tertutup, Yas..." jawab Layla.

"Mba tuh terlalu bucin tau sama Mas Dirga. Aku takut Mba terluka karena Mas Dirga kadang engga tahu diri. Aku dukung Mba Lay walaupun nanti engga berakhir sampai tua dengan Mas Dirga." Tyas memasang wajah khawatir, ia tahu betul bagaimana sifat kakak laki-lakinya tersebut.

"Hush! Kamu tuh ya ngomong kemana aja. Doain yang baik-baik, malah ngomongnya ngelantur kayak gitu." Sahut Mba Hana yang tengah sibuk dengan ponselnya, tetapi setia mendengar perbicangan Layla dan Tyas.

"Loh? Fakta mba! Aku cuman khawatir sama Mba Layla, wanita sebaik Mba Layla engga boleh disakitin sama Mas Dirga."

"Tapi hubungan pernikahanmu dengan Dirga baik-baik aja kan, Lay? Engga ada masalah? Atau mungkin Dirga pernah menyakiti kamu?" Mba Hana dan Tyas menatap Layla dengan lekat seolah menunggu jawaban yang pasti.

Layla tersenyum. "InsyaAllah, baik-baik saja Mba. Kami sangat rukun dan harmonis, Mas Dirga memperlakukanku dengan sangat baik. Ia menjagaku layaknya ia menjaga Ibu."

"Syukur alhamdulillah kalau seperti itu, Mba senang mendengarnya. Mba hanya takut karena sikapnya yang belum dewasa, membuat kamu merasa tidak nyaman atau bahkan melukai perasaanmu, Lay."

MasyaAllah keluarga Mas Dirga benar-benar menyayangi Layla. Mereka sangat mempedulikan perasaan Layla, terkadang Mas Dirga akan terkena imbasnya apabila membuat Layla menangis.

Seperti kala itu, Layla menangis seorang diri di rumahnya. Pada saat yang bersamaan keluarga Mas Dirga hendak berkunjung ke rumah, saat melihat keadaan Layla semuanya langsung menatap sinis ke arah Mas Dirga. Kejadiannya sepele, hanya karena Mas Dirga mengomentari masakan Layla yang kurang sedap dan Layla pun merasa menjadi istri yang gagal. Ibu, Tyas dan Mba Hana langsung menyerbu Mas Dirga untuk menghormati setiap masakan yang dibuat istrinya.

"Sebentar lagi kita sampai Mba, semoga Mas Dirga sudah pulang ya. Supaya rencana kita berhasil." Ucap Layla.

"Yaallah aku butuh versi laki-laki nya Mba Layla. Romantisnya ngalahin Habibie-Ainun." Oceh Tyas."

"Hahaha bisa saja kamu, Yas."

Layla melihat mobil Mas Dirga yang telah terparkir di depan halaman rumah. "Kayaknya udah pulang deh, Lay."

"Iya nih kayaknya Mas Dirga udah pulang."

"Pak... Pak... Pak sopir, stop disini saja biar kita engga ketahuan." Ucap Tyas dengan semangat.

Hari ini tepat tanggal 23 April 2022, Mas Dirga genap berusia 35 tahun. Layla, Tyas dan Mba Hana tengah merencanakan kejutan ulang tahun di rumah mereka. Layla sempat izin untuk pergi ke rumah Ibu agar tidak terlihat mencurigakan dan berharap saat kembali ke rumah Mas Dirga sudah pulang dari kantor.

Kue dengan desain sederhana serta dibalut cream cheese yang sangat menggoda selera, pasti akan menarik setiap mata yang melihatnya. Mas Dirga tidak suka cokelat, maka dari itu Layla tidak membelikan kue bertemakan cokelat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Layla - Malam yang Tak Kunjung SirnaWhere stories live. Discover now