03. Magical Black Water

614 223 29
                                    

Sorot mata pemuda bernama Choi Yeonjun yang galak itu berhasil membuat Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai merinding. Menyadari bahwa ada tanda Hantu di atas kepalanya, ketiga sekawan ini tentu memilih untuk kabur. Namun, karena kondisinya sangat penuh dengan kegelisahan dan kepanikan, tanpa disadari, mereka justru terpencar ke tiga arah yang berbeda.

Hueningkai berlari ke tempat persembunyian terdekat--ruang guru. Setibanya di ruangan tersebut, suasana tiba-tiba menjadi gelap gulita, disusul dengan bau gosong yang tercium dan suhu udara yang memanas. Ketika Hueningkai mencoba merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel, tubuhnya tiba-tiba dipukul oleh benda keras dan ia pun tak sadarkan diri.

Sementara itu, Beomgyu tersesat di sepanjang lorong yang gelap gulita. Benar-benar gelap, dimana sinar matahari bahkan menolak untuk masuk melalui jendela. Harus menggunakan bantuan pencahayaan melalui senter ponselnya yang lowbat, Beomgyu tentu dibuat keheranan dengan situasi yang semakin aneh ini. Iseng, ia mengecek keterangan waktu di lockscreen ponselnya, yang dengan jelas tertulis pukul 11:00.

Beomgyu semakin dibuat memelotot ketika menyadari bahwa keterangan waktu itu berformat PM.

Perasaan tadi masih pagi?

***

Di belahan koridor lain yang agak sepi, Taehyun berjalan perlahan dibawah pencahayaan lampu yang terang benderang. Walaupun hatinya masih terus bertanya-tanya, mengapa langit tiba-tiba menjadi gelap dan waktu berubah menjadi malam. Taehyun terus menjelajah, sambil mencari teman-temannya yang sempat terpencar beberapa saat yang lalu.

Tak sengaja melewati toilet laki-laki, Taehyun memutuskan untuk beristirahat di dalam sana sejenak. Ia melangkahkan kakinya perlahan ke dalam area kamar mandi, kemudian disuguhkan dengan pemandangan deretan pintu-pintu bilik toilet yang berjajar rapi. Namun, ada pemandangan aneh lagi yang saat itu juga hampir membuat Taehyun untuk kabur.

Pria dengan tanda Hantu di atas kepalanya itu muncul lagi--Yeonjun. Tepat di sebelah urinoir yang paling pojok, Yeonjun berjongkok sambil meracik sesuatu di lantai kamar mandi. Namun wajahnya kini sudah menoleh pada sang tamu, jadi dengan ramahnya Yeonjun berkata, "jangan takut, aku bukan Hantu."

Taehyun hendak kabur, tetapi pengakuan Yeonjun sempat menahan niatnya beberapa saat.

Yeonjun memberi penjelasan lagi. "Memang ada tanda Hantu di atas kepalaku. Tapi sepertinya kau belum paham, bahwa ada yang namanya penyamaran dalam permainan ini."

Taehyun bingung. "Penyamaran?"

Yeonjun berdiri sambil menggenggam sebotol cairan berwarna hitam. Ia berjalan mendekati Taehyun dan menyodorkan ramuan aneh itu. "Minum ini, dan para pemain akan melihatmu sebagai Hantu. Seperti kau melihatku sekarang."

"Jadi kau adalah Manusia?"

"Tentu saja. Mungkin penampilanku terlihat buruk seperti preman, tapi aku Manusia. Kalian saja yang terlalu takut dan tiba-tiba kabur."

Taehyun agak ragu, namun ia tetap penasaran dan berujung menuruti perintah si kakak kelas. Taehyun meneguk habis ramuan hitam aneh itu. Rasanya cukup aneh dan membuat Taehyun hampir memuntahkannya. Begitu Taehyun menghadap ke arah kaca, ia melihat pantulan dirinya sendiri--dengan sebuah tanda Hantu di atas kepalanya.

"Aku berubah menjadi Hantu?" tanya Taehyun.

"Kau tetap Manusia. Kau hanya menyamar. Penyamaran ini sangat menguntungkan dan bisa memudahkan Manusia untuk melarikan diri."

"Bagaimana kau tahu?"

"Saat aku masih kelas 2, aku pernah berada di situasi ini. Permainan ini sudah menjadi tradisi SMA Sewon selama bertahun-tahun dalam rangka pembukaan tahun ajaran baru yang pesertanya diikuti oleh murid kelas 2 dan 3."

"W-wow?"

"Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Menjemput teman-temanmu? Ayo, akan kubantu. Ngomong-ngomong, namaku Choi Yeonjun."

***

Beomgyu masih terus bertanya-tanya mengapa situasinya menjadi semakin aneh. Kakinya melangkah dengan cepat, gelisah dan panik. Hingga akhirnya Beomgyu mendengar suara kerusuhan yang amat gila di dalam sebuah ruangan--ruang guru.

Nyala api yang membara berkobar-kobar dari dalam ruangan, belasan murid dikumpulkan menjadi satu di dalam ruangan dan berteriak seperti orang gila, dan setumpuk jas almamater dibakar di tengah ruangan--menjadi api unggunnya. Yang lebih mengejutkan, Beomgyu melihat sosok Hueningkai menjadi salah satu murid yang ketularan gila.

Pemandangan mengerikan itu Beomgyu saksikan melalui sela-sela jendela. Hingga tak sadar tubuh Beomgyu ditarik oleh seseorang.

DREAM E5CAPEWhere stories live. Discover now