02.Pesta.

115 68 4
                                    

Seorang gadis di depan cermin dengan mengenakan gaun berwarna hitam pekat sedang merias dirinya dengan anggun.

Dia lira.

Lira gadis itu akan menggantikan posisi lara di pesta sedangkan lara? gadis itu tengah mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari dalam gudang yang gelap itu?
Ya lara, gadis itu sedang di kurung karena permintaan lira

Flashback on
Seorang gadis dengan tas selempang nya berniat ingin menjemput kembaran nya dia lira gadis itu pergi karena ingin menjemput lara.

Di depan gerbang SMA PANCASILA, dapat lira lihat teman teman lara yang berlarian menuju lapangan, ada apa pikirnya
Dapat ia dengar suara dari mungkin kepala sekolah?

"Pesta?"gumamnya

Pikiran nya kalang kabut memikirkan bagaimana ia bisa masuk kedalam pesta SMA PANCASILA?
"Lara, ya lara dia kan kembar sama gw jadi gw bisa gantiin posisi dia"gumamnya

Dapat lira lihat di parkiran lara sedang mengobrol dengan? ah lira tidak tahu mungkin teman nya pikir lira, tidak lama teman teman lara mulai pergi.

"LARAAAAAAAAAA"teriaknya memanggil lara
Lara clingak clinguk mencari seseorang yang memanggil namanya, mata ny melihat mobil yang tidak asing di penglihatan nya, ah itu mobil ayah iya itu mobil ayah ucapnya seraya berjalan mendekati mobil tersebut.

"Loh lira ?"heran lara
"Ayo masuk lar aku sengaja jemput kamu lagi gabut soalnya di rumah hehe"ucap lira seraya tersenyum
"O-ohh oke"jawabnya.

"MAMAAAAHH"teriak lira
"Kenapa sayang ko teriak teriak?"
"Emmmm mah lira pengen datang ke pesta nya sekolah laraa"ucapnya menunduk
"Hei sayang kamu kan ga sekolah di sono"ucapnya mengelus punggung sang anak

"Mah aku bisa datang dengan mengganti kan posisi lara"ucapnya girang
"Maksud kamu?"
"Emmmm aku bisa datang ke pesta dengan mengganti kan posisi lara, aku punya rencana buat ngurung lara di gudang"ucapnya tersenyum licik
"Huftttt apapun untuk mu sayang, emang kapan pesta nya di mulai?"tanya nya

"MALAM INI"gadis itu berteriak dia senang akhirnya dia boleh mengganti kan posisi lara

Flashback of.

Tin..tin..
Sebuah mobil sport terparkir indah didepan rumah keluarga malvin.
Dia Felia gadis itu sudah berjanji akan menjemput lara waktu di telpon tadi.

"Haiii fel"ucap lira

"Hai lar, udah siap? Yok"

"Ayok"ajak lira

Di sinilah mereka di dalam gedung yang sudah di sulap menjadi istana dan di kelilingi oleh murid SMA Pancasila.
Semua siswa siswi memakai topeng gaun serta jas yang terpasang di tubuh laki laki ah sangat seperti pangeran dadakan bukan?

"Laraaaaaa"panggil farel, lira bingung siapa lelaki ini? pikirnya
"E-emmm ehh iya kak"jawab lira, terasa sangat aneh di pendengaran farel "kak" ulang nya
"Astaga laraa gausah kak kak kak panggil gw farel aja kayak tadi siang"ucapnya seraya tersenyum

Senyuman itu mampu membuat hati lira berdesir, tampan pikirnya, ia jatuh cinta pada pandangan pertama? sepertinya begitu.
"Enak banget ya jadi lara di deketin cowo ganteng kayak farel"batinnya

Farel yang berada di hadapan nya pun bingung ada apa dengan lara? Kenapa menatap dirinya sambil tersenyum? Sejak tadi ia panggil pun tidak ada sahutan?

"E-emm lar?"panggilnya
"ALARA MALVINA ALIFA"panggil nya ngegas.
"E-ehh iya rel k-kenapa?"tanya nya gugup
"Lu kenapa si dari tadi liatin gw sambil senyum senyum gw panggilin juga ga nyaut, naksir ya sama gw ?secara gw kan ganteng"ucapnya narsis

"E-ehh nggak, emmm Felia kemana ya?bukanya tadi di sini?"gugup, itulah yang lira rasakan ia malu, kenapa ia harus jatuh cinta pada pandangan pertama? niatnya hanya ingin mengganti kan posisi lara di pesta bukan?

"Tuhh dia nyelonong tadi"jawab farel"emmm btw a-anu itu lu mau dansa sama gw?"tanya nya

"Boleh ayo naik"jawab lira, dan dengan senang hati farel membawa lira yang ia kira itu lara ke tengah tengah siswa siswi yang lain.
Lira bahagia, sangat bahagia, ia tidak menyangka bahwa menjadi lara sebahagia ini, rasanya ia ingin menjadi lara terus menerus.

Sedangkan di tempat lain yang jauh berbeda gadis bernama lara itu kalang kabut pesta pasti sudah di mulai pikirnya, gadis itu berusaha untuk membuka pintu yang terkunci dari luar.
Keringat serta air mata sudah membanjiri dirinya, ya gadis itu menangis seharusnya ia bahagia bersama teman temannya malam ini bukan?

"Oh iya gw kan bawa hp astaga kenapa bego si akhhhh"ucapnya frustasi.

Tutttt...

"Ayolah fell angkat"gumamnya seraya menatap ponsel yang berada di genggaman nya
"HAHHHH di tolak lagi, pasti dia marah sama gw"gumam nya lagi.

Jam menunjukkan pukul 00:00 tapi lara, gadis itu masih berada di dalam gudang seraya tertidur ia lelah cape pusing karena menangis semalaman.
"Ya Allah lara, hei kok tidur di gudang nak?"kejutt asisten rumah nya
"Eughhhhhh e-ehhh kok lara ada di gudang bi?"tanya nya setengah sadar

"Loh seharusnya bibi yang tanya kok non tidur di gudang, non di kurung?" Tanyanya cemas melihat kondisi lara seperti itu

"Ahh nggak bi ini lara semalem mau nyari tali buat itu emm gantungan iya buat gantungan taunya pas mau ke kamar lagi pintu udah kekunci dari luar"jelasnya.

"Yasudah yang penting non gpp, ayo bibi bantu berdiri"ucapnya seraya menojor kan tangan nya kehadapan lara.
"Makasih bi"

Di tangga dapat lara lihat lira baru saja membuka pintu utama dari luar dengan balutan gaun serta topeng? Bentar, seperti ada yang ganjal, topeng? pikirnya.

"Ehh hai lar blom tidur?"tanya lira basa basi.
"B-belom lu sendiri baru pulang? abis di mana? pake topeng juga ga biasanya"ucap lara mulut gadis itu gatal ingin menanya kan kenapa lira mengapa ia memakai topeng.

"Oh ini gw abis di pesta temen gw ulang tahun baru aja selesai"bohong lira
"O-ohh yaudah gih masuk udah malem." Lira tidak menjawab gadis itu langsung pergi menaiki anak tangga lelah pikirnya.

Keesokan harinya lara gadis itu terburu buru ia sengaja berangkat pagi pagi buta seperti ini pukul 06:25 gadis itu sudah duduk anteng di kursi nya seraya menatap ke arah pintu masuk, lara, gadis itu sedang menunggu Felia dan juga farell, ia ingin meminta maaf karena tidak bisa datang, ia yakin kalo Felia saat ini marah padanya, sunyi itu yang sedang lara rasakan huh sepertinya ia sangat terlalu cepat.

Pukul 07:00 keadaan sudah tidak sesunyi tadi, sudah ada beberapa murid yang berlalu lalang, di ujung koridor dapat lara lihat Felia berjalan ke arah nya dengan senyuman merekah? Tunggu, felia tidak marah kepadanya kah?

"Hehhhh malah bengong awas kesambet." ucapnya, tuhkan? felia tidak marah kepadanya?
"Emmmm fell gw minta maaf ya soal semalem?"maaf lara
"Maaf?"tanya Felia gadis itu bingung Seingetnya lara tidak berbuat salah kepadanya.
"Maaf buat apa laraaa?"

"Maaf gw semalem gabisa datang ke pe.."ucapan lara terpotong kala farel datang dari hadapan nya

"Haii larr, buset lu semalem keren bet sumpah, lu jago banget dansa nya hebat"puji farel, tunggu dansa? dansa apa?bukankah semalam dirinya tidak hadir? atau jangan jangan?
"Btw lu juga semalem cantik banget sumpah gw kira lu gabisa make up haha"ucapnya tertawa garing.

"E-emmm ehehe rell sebenernya semala.."ucapan gadis itu lagi and lagi terpotong, bell sekolah sudah berbunyi itu tanda nya jam pelajaran pertama akan segera di mulai.




To be continue.....
Typo kasi tau aku ya?
Plagiat out aja dari lapak aku!..

TWINS WITH DIFFERENT FATE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang