Stewart [ Nomin & Markmin ]

ابدأ من البداية
                                    

"Jangan bahas hal ini lagi, kalian menyakitinya semakin dalam"

Pemuda itu menatap satu persatu gadis di depannya yang kini tertunduk bersalah. Merasa tidak enak pada Nana yang terlihat begitu rapuh di depan mereka.

Total mengabaikan kehadiran Dariela yang entah sudah pergi kemana. Gadis cantik itu sudah tidak tahan lagi akan apa yang terjadi.

"Maaf Nana"

Nana menggeleng pelan, semua ini bukanlah salah mereka, salahnya karna terlalu hanyut dalam euphoria sesaat yang datang sebelum badai menerjang.

"Tidak masalah, bukan salah kalian" ucapnya di sertai senyum tulus.

Pemuda itu benar-benar berhati malaikat. Jeno Zachery pasti menyesal karna telah menyia-nyiakannya.

"Aku pergi dulu, ada kelas dengan Mr. Alison sebentar lagi" pamitnya kemudian.

Si manis melangkah pergi, berjalan beriringan dengan pemuda tampan yang setia merangkul lehernya sendari tadi.

Nana sendiri tidak masalah akan hal itu, sudah terlalu terbiasa akan perilaku Axello muda yang tak pernah berubah sendari dulu.

Pemuda tampan itu tidak akan menyerah kecuali dirinya sudah benar-benar kesal, sama persis seperti sepupunya itu. Jeno Zachery.

"Hey, mau jalan-jalan setelah kelas berakhir?"

"Kemana?"

"Wherever you want babe" jawab pemuda tampan itu dengan sebelah mata yang berkedip jahil, membuat si manis refleks memukul lengan pemuda itu dengan pipi yang memerah samar.

"Ish! Mark~" rengek Nana dengan pipi memerah.

Stewart muda itu mengerucutkan bibirnya kesal, merasa begitu sebal akan Mark yang menertawakan dirinya yang tengah malu.

Pemuda itu benar-benar menyebalkan!

"Mark!"

"Oke oke oke" Mark menghentikan tawanya melihat Nana yang bersedekap dada.

Pemuda Axello itu mencubit kedua pipi berisi Nana yang membuat sang empunya memekik kesal. Manatap penuh permusuhan pada Mark yang tersenyum jahil, berniat kembali mencubit pipi yang terasa begitu lembut di kedua tangannya, namun gagal karna si manis Stewart yang sudah kabur terlebih dahulu, berjalan menjauh setengah berlari dari Mark yang kembali tertawa. Gemas akan kelakuan si manis Stewart yang begitu menggemaskan.

Sepasang mata tajam itu berubah datar kala netranya bersibobrok dengan sang sepupu yang berdiri jauh di sana, menatap dalam diam semua interaksi keduanya yang tak luput dari penglihatannya sedikit pun.

Pemuda itu memilih acuh, mengabaikan begitu saja Jeno yang hanya berdiri diam di tempatnya, tidak melakukan apa pun atau pun sekedar membuka suara.

Zachery muda itu hanya diam seperti patung.

"Ck, tidak berguna" gumam Mark sebelum melangkah menyusul Nana yang sudah jauh di depan sana.

***

Mark menatap lamat Nana yang tengah tertidur di atas sofa dengan berbantalkan selimut yang dilipat sedemikian rupa.

With U || Oneshootحيث تعيش القصص. اكتشف الآن