15. Hero

355 32 3
                                        

Suara motor Mikey, membuat suasana yang tegang semakin tegang.

Semua orang langsung melihat ke arah gerombolan motor yang di pimpin satu motor.

Tapi, tetap saja dia telat.

"Aaaa.... Yang kehilangan itu aku dan Mikey, kenapa kalian yang menjadi korban!!" Teriakku emosi, mengingat Izana yang meninggal didepan ku.

Aku takut Rindou juga.

"Saya-chan!?" Tanya Mikey yang syok melihat darah, walaupun itu darah Rindou.

"Hina Hina tai lah, hanya demi Hina, kami sudah kehilangan banyak orang... Kalian pecundang yang egois!! Kembalikan Emma-chan, kembalikan Izana, kembalikan Baji.. Hanya untuk satu nyawa, kau sudah merebut tiga nyawa orang yang berarti buatku!! Lalu sekarang kau juga mau mengambil Rindou..!! Jangan bergerak dengan kata demi semua nya!! Kau hanya melakukan nya demi dirimu!! Agar terlihat apa? Pahlawan?!" Aku terus berteriak walaupun tenggorokan ku sudah sakit.

"Saya!!" Teriak Takemichi yang menangis.

"Ini untuk semua nya, aku juga banyak berkorban demi semua ini!" Lanjut Takemichi.

"Ha.. Hahaha..." Badan ku langsung lemas, saat tidak merasakan detak jantung Rindou.

Apa yang orang ini korban kan.

"Apa jika aku menghilang, semua nya akan kembali?" Aku mengambil pisau lipat di saku celana ku.

Tidak apa, aku sudah merasakan hampir mati sebanyak ini.. Demi Rindou.

Aku melihat Ran, yang sedang menangisi Rindou.

Maafkan aku kak Ran.

Saat aku ingin menusuk diriku sendiri, suara sirine ambulan membuatku mengurungkan niatku.

Bugh.

Suara hantaman terdengar sangat keras, aku melihat ke arah manusia mana yang di pukul.

"Hanma" Ucapku tidak percaya melihat nya memukul kepala Takemichi dengan batu bata.

"Tinggal satu lagi" Ucap Hanma yang berlari ke arah ku.

Ran langsung bangun untuk siap-siap melawan Hanma.

Namun Mikey lebih dulu menendang nya.

"Takemichi!!" Teriak Senju.

"Tolong hati-hati" Ucapku kepada perawat yang menghampiri kami.

"Heii, bukan kah lebih baik Takemichi yang jelas masih bisa di tolong!?" Teriak Senju yang melihatku.

"Maaf, aku sudah tidak peduli lagi dengan kalian... BONTEN KAWAL AMBULAN SAMPAI RUMAH SAKIT" Teriakku sambil melihat Sanzu dll.

"Mikey, selesaikan secepatnya" Aku naik ke mobil ambulan bersama Ran.

"Hai princess" Ucap Mikey, yang terlihat bersemangat.

"Aku akan menemani bos" Ucap Sanzu yang memegang pipa nya.

"Cepat selesaikan" Ucapku menatap Mikey dan Sanzu.

"Bukan kah, lebih baik kita bubar? Takemichi juga sudah tumbang" Ucap Koko.

"Bergerak jika mereka menyerang.. Tapi, jangan membunuh siapa pun.. Sisa kan Hanma untuk ku" Ucapku sebelum pintu ambulan tertutup.

Lost Memory (Mikey And Reader)Onde histórias criam vida. Descubra agora