Small Fire

911 29 8
                                    

Hari pertama masuk sekolah adalah hal yang paling penting bagi seorang pelajar. Sebab di hari itu mereka akan memberikan impresi pertama pada orang lain yang nantinya akan dibuat sebagai trademark yang menandai siapa mereka itu.


Murid yang bisa menjawab pertanyaan guru dan aktif dalam pelajaran akan diidentifkasi sebagai siswa pintar, murid yang telat masuk kelas di hari pertama akan diberi gelar sebagai murid tukang telat, dan siswa yang bisa langsung akrab dengan orang yang dikenalnya dengan cepat akan disebut sebagai siswa yang baik.


Lalu. Bagaimana kalau di hari pertama yang penting itu ada seorang gadis yang bilang kalau badannya sakit dan dia tidak bisa tidur semalaman karena aku memaksanya untuk terus begadang. Setelah itu dia juga bilang untuk mempertanggungjawabkan perbuatanku dengan harus melayaninya seumur hidup.


Apapun impresinya, sudah jelas hal itu bukanlah sesuatu yang ingin kudengar dari siapapun.


Yang sebenarnya terjadi adalah. Aku telat berangkat dari rumah lamaku dan sampai di rumah Elly pada tengah malam tepat sehari sebelum besoknya berangkat sekolah untuk pertama kali. Dan karena hal itu, dia harus membantuku memindahkan barang-barangku yang sebenarnya tidak terlalu banyak.


Tapi karena pada dasarnya dia itu tidak punya stamina yang bagus, setelah beberapa kali naik turun tangga sambil membawa barang yang jelas tidak berat-berat amat, dia kelelahan dan ketiduran di kamarku. Memaksaku yang jelas jauh lebih capek darinya membawa barangku sendiri dan harus tidur di sofa sampai pagi.


Jadi meski memang mungkin benar dia itu kecapekan tapi jelas bohong kalau dia bilang tidak bisa tidur dan badannya sakit gara-gara aku. Dia tidur lelap dengan muka damai di atas kasur yang harusnya dipinjamkan kepadaku.


Aku sudah mencoba menjelaskan faktanya. Tapi sayang kekuatan opini jauh lebih besar serta posisiku yang bergender laki-laki mau tidak mau harus membuatku menerima sebuah diskriminasi.


Di era modern ini, sudah tidak ada lagi yang namanya persamaan gender dan emansipasi wanita. Yang ada hanyalah diskriminasi terhadap kaum laki-laki. Dan hal itu membuat apa yang dikatakan wanita itu benar dan yang dikatakan laki-laki itu kebohongan.


Kalau tidak percaya aku akan memberikan beberapa contoh kalau yang namanya persamaan gender itu cuma bualan. Kenyataan yang sebenarnya adalah laki-laki itu didiskriminasi oleh komunitas sosial.


Ketika seorang wanita marah dan menampar laki-laki hal itu biasa tapi tidak berlaku sebaliknya.


Ketika wanita membuat laki-laki menangis hal itu dimaafkan, tapi jika yang terjadi sebaliknya maka laki-laki akan disebut pecundang.


Dan yang paling menyebalkan adalah, ketika wanita menyerobot antrian di SPBU semua orang hanya akan diam tapi kalau yang melakukannya adalah laki-laki bisa jadi dia sudah babak belur dikeroyok.


Jadi jika Elly mengimplikasikan kalau aku sudah berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan padanya menggunakan kata-katanya, yang mendengar kebanyakan akan langsung percaya dan menganggap kata-kata kebenaran yang kuberikan adalah bualan belaka.

Love & ElectionWhere stories live. Discover now