Drama, oh..drama (END)

678 42 0
                                    

Catatan : Bab ini adalah bab terakhir book ini dan bab ini sedikit mengandung sedikit adegan dewasa.

Di bab ini berisi sepegal kisah tentang rumah tangga Syifa Omar dan segala yang terjadi disekitar mereka.

Sebelum dan sesudahnya saya mohon maaf bila ada salah-salah kata.

Terima kasih untuk voment-nya selama ini, saya sangat menghargainya.

🧡 Aku cokelat kalian 🧡

Bagian perut yang sedikit membuncit berisi benihku, terasa menggemaskan ditubuh mungil istriku tercinta. Menggeliat resah, karena kudekap erat sembari mengelus tonjolan ditengah tubuhnya itu. Mengerjap perlahan, manik kelam nan teduh bila menatap, kini terbuka sempurna dengan bibir berwarna merah muda alami tanpa polesan perwarna tengah mengerucut lucu. Terlalu menggemaskan, memagut lembut nan perlahan hingga si empunya terkesiap namun tak menolak.

Manik kami bertemu, aku tak pernah bosan, menatap wajah polos tanpa riasan milik wanitaku, ini yang kusuka darinya. Merangkum wajahnya dalam sepasang telapak tangan dan kukecup-berulang, dahi, hidung, sepasang bibir yang menjadi canduku, pipi gemuk merah alami nan empuk, hampir saja aku menggigitnya bagai bakpau baru matang, ia selalu menggemaskan dan membuatku semakin jatuh hati tiap hari.

"Ih..kakak ganggu aja, adek baru mau tidur tau." Rajuknya dengan nada manja, bukannya menjauh dariku ia semakin masuk dalam dekapanku.

Katanya detak jantungku adalah irama terindah yang pernah ia dengar, maka acapkali ingin terjaga, ia selalu bersandar didadaku. Ah..wanitaku ternyata pandai merayu dan sangat suka bermanja. Semenjak hamil, Syifa jadi hobby rebahan dan bermalas-malasan diatas ranjang, dan kalau 'bisa' segala kegiatan, ia lakukan diatas ranjang.

Aku tak mau kalah, menarik selimut hingga, hanya terlihat bagian kepala kami saja, demi menghalau dari dinginnya udara pagi di kota Tokyo, maklum ini masih musim semi.

Sebenarnya sudah empat belas hari kami berada disini, aku tengah syuting film selama sepuluh hari. Dan niatnya ingin sekalian honeymoon namun sayangnya, niat itu berganti dengan babymoon. Tertunda beberapa waktu karena Syifa disibukan dengan syuting film dan series dan sayangnya bukan aku sebagai lawan mainnya dalam film dan series tersebut, aku mengerti dan memaklumi hal tersebut.

🧡

Kehamilan Syifa adalah sesuatu tak terduga, niat ingin menunda dikarenakan kesibukannya didunia akting setelah kami menikah, kian melanda. Namun Tuhan berkata lain, Syifa dinyatakan hamil setelah dilanda pusing berkepanjangan selama dua hari. Aku panik ketika wanitaku memuntahkan seluruh sarapannya pagi itu, Syifa pun terlihat pasi dan lemah. Tak ingin mengambil resiko, segera kularikan ia ke IGD terdekat.

Wajah panik, kalut bercampur takut namun disambut senyuman oleh dokter Obgyn, "Selamat ya, Mas. Istri anda telah mengandung dan usia kandungannya memasuki enam minggu." Jelas sang dokter yang kembali tersenyum menatap wajah keterkejutan kami.

Mengerjap berulang kemudian kami saling menatap untuk beberapa saat tanpa kata, terlalu terkejut. Aku menoleh kearah sang dokter sejenak, memastikan kembali apa yang disampaikan adalah sebuah kebenaran bukan prank, sang dokter nan ramah itu mengangguk seraya tersenyum kemudian aku beralih pada Syifa yang terbaring lemah diatas ranjang pemeriksaan ruang Obgyn.

Dokter umum yang menangani Syifa di IGD, memberi saran agar Syifa memeriksakan diri secara intensif pada dokter Obgyn setelah melakukan observasi akan kondisi wanitaku, aku dan Syifa menyetujui saran tersebut.

Love Story : Omar Syifa (COMPLETE)Where stories live. Discover now