"Huh terserah kau saja,aku malas untuk bertengkar lagi denganmu"Ujar emma dengan malas,ia sepertinya harus mengalah sekarang,gadis itu merasa begitu lelah untuk bertengkar lagi dengan pria itu.

Mereka terdiam beberapa saat hingga akhirnya leo kembali membuka pembicaraan.

"Nanti malam aku ada acara penting dengan teman-temanku dan kau harus ikut"Suaranya terdengar agak memaksa.

"Aku tidak bisa,aku ada pekerjaan"Tolak emma santai sembari menyesap air dalam gelasnya.

"Aku tidak peduli,kau harus ikut denganku"Leo melipat kedua tangannya didada tidak menerima penolakan.

"Jangan memaksaku,aku kekasihmu bukan pesuruhmu!"Emma jelas semakin kesal nada maksa pria itu,lalu ia melirik leo dengan sinis.

"Tapi tetap saja kau harus hadir di-"Leo menghentikan ucapannya karena emma lagi-lagi menyela.

"Cukup! kau bisa pergi dari flatku sekarang leo,aku sudah begitu muak untuk berdebat lagi denganmu!"Ujar emma penuh penekanan,ia merasa begitu muak dengan sifat pemaksa pria itu,emma tidak bisa mentolerinnya lagi kali ini.

Leo memandang emma penuh emosi lalu pria itu bangkit dari duduknya,jelas gengsi pria ini begitu tinggi membuat emma berfikir untuk segera lepas dari leo.

"Baik,aku pergi!"Ujarnya lalu berlalu pergi dengan wajah memerah karena menahan emosi.

Emma mengusap wajahnya frustasi,ia fikir pagi harinya akan indah hari ini,namun nyatanya semua itu berubah menjadi buruk seperti di neraka dan itu gara-gara kekasihnya yang egois nan pemaksa.

Huh emma sungguh membencinya!

Masih larut dalam kekesalannya emma mencoba menenangkan diri,maka dari itu ia memilih untuk pergi ke kamar mandinya untuk membersihkan diri.

Di lain tempat,tom terlihat tengah mempersiapkan diri untuk datang ke flat emma,kebetulan sekali ada hal penting yang harus ia diskusikan dengan emma,maka dari itu dirinya berniat untuk mengunjungi emma hari ini.

"Apa yang aku lupakan?"Monolog tom,ia mengusap dagunya sembari berfikir apa yang ia lupakan.

"Oh ya,aku akan membawakan emma buku"Tom yang tadinya berada diruang tengah apartementnya kembali masuk kedalam kamar untuk mengambil buku yang dimaksud.

Setelah menemukannya ia bergegas pergi dan ditengah perjalanan,tom membelikan emma sebuket bunga mawar merah.Setelah 25 menit dalam perjalanan,pria itu akhirnya sampai didepan apartemen emma dengan wajah bahagia,rasanya seperti ia akan menemui kekasihnya saja padahalkan emma hanya sahabatnya.

Ia menekan bel lalu tidak lama kemudian pintu itu terbuka,menampilkan wajah emma yang terlihat cemberut,namun itu hanya bertahan sebentar karena setelah melihat tom didepan pintunya seketika senyum indah emma terbit diwajahnya.

"Hey emms,aku membawakan ini untukmu"Sapa tom begitu riangnya sembari menyerahkan bucket bunga itu pada emma.

Emma menerimanya lalu menghirup aroma bunga mawar itu dalam,senyumnya terlihat begitu indah membuat tom tidak bisa mengalihkan pandangannya pada wajah cantik wanita itu.

"Thanks tom,ayo masuk"Emma memeluk tom sebentar sebelum mempersilahkan sahabatnya itu untuk masuk kedalam flatnya.

"Aku tidak tau kau akan datang kemari"Emma berseru sembari duduk disebelah tom yang kini telah duduk dengan nyaman disofa.

"Yah sebenarnya aku datang kemari datang untuk mendiskusikan sesuatu tentang pekerjaan denganmu"Ujar tom sembari memposisikan dirinya untuk duduk dengan nyaman.

"Oh ya tentang apa itu tom?"Tanya emma penasaran.

"Ini hanya tentang sesuatu seperti aku akan menulis sebuah buku biografi tentang diriku selama syuting film harry potter,dan aku butuh bantuanmu"Jelas tom mengeluarkan laptop di tasnya.

"Wow itu terdengar bagus"Emma jelas antusias mendengarnya mengingat ia suka apapun tentang buku.

Mereka mulai mendiskusikan hal tersebut selama berjam-jam sampai tak terasa sore sudah mulai datang,tom terlihat sudah mulai mempersiapkan diri untuk pulang.

"Senang bisa mendiskusikan sesuatu lagi denganmu,terima kasih untuk semua saran dan bantuannya emms"Tom bangkit dari duduknya begitupun dengan emma.

"Sama-sama tom,bukankah kita sahabat sudah sepatutnya aku membantumu"Ujar emma dengan senyum manisnya.

"Baiklah kalau begitu aku akan pulang sekarang"Tom berbalik untuk pergi dan berjalan untuk sampai depan pintu depan untuk pulang.

"Biarkan aku mengantarmu sampai depan pintu"Sela emma cepat berniat untuk mendahului tom untuk sampai depan pintu.

Saat emma akan berjalan dia tersandung sesuatu yang menyebabkan ia akan terjatuh,namun dengan begitu sigap tom menahannya agar tidak terjatuh.Seketika saja pandangan intens itu terjadi diantara mereka,emma tanpa sadar mengelus pipi dan dagu tom lembut,sedangkan tom justru dengan tidak sadar juga mendekatkan wajahnya untuk mencium emma.

Ciuman itu terjadi begitu saja,emma meremas kemeja tom begitu intesitas ciuman mereka semakin dalam dan panas,sedangkan pria itu mengcengkram pinggang emma sedikit kasar.Lama bergelut dalam ciuman panas yang mereka bagikan,seakan tersiram air dingin tom melepaskan ciuman mereka secara tiba-tiba membuat emma mengerang kesal dibuatnya.

"Maaf-maafkan aku,seharusnya itu tidak terjadi"Tom jelas merasa bersalah sekarang dengan apa yang baru saja terjadi.

"Bukan salahmu,aku juga menikmatinya kau tau"Jawab emma agak sedikit canggung dan salah tingkah.

Hening terjadi diantara mereka sampai akhirnya...

"Tom...aku merindukanmu"Ungkap emma tiba-tiba membuat tom yang tadi tidak berani menatap emma seketika menoleh kearah gadis itu.

"Ak-aku juga"Jawab tom begitu saja.

To be continue...

Hello guye
Call out my name finally is back!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call out my nameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang